Pemilwa 2022, Ajang Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Pilih Pemimpin Baru
Masa kepemimpinan Organisasi Mahasiswa (SEMA dan DEMA) UIN Sunan Kalijaga berakhir pada Desember 2022. Mempersiapkan masa kepemimpinan tahun 2023, UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Pemilihan wakil Mahasiswa (Pemilwa). Rangkaian Pemilwa 2022 dimulai pada 6/12/2022 dan berakhir 23/12/2022. Sementara serangkaian acara yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa dimulai dari kegiatan sosialisasi, pendaftaran calon pemimpin atau paslon, kampanye (baik kampanye monologis dan dialogis), diselingi hari tenang pada 22/12/2022, hingga pelaksanaan coblosan pada 23/12/22.
Tahapan Pemilwa kali ini sampai pada Kampanye Dialogis para calon pemimpin DEMA, yang diselenggarakan di gedung R.H.A Soenarjo, S.H., 21/22/2022. Agenda kampanye dialogis dihadiri Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin, dan Wakil Rektor 3, bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, Dr. Abdur Rozaki. Mengawali pelaksanaan Kampanye Dialogis, Ketua Panitia Pemilwa, Alya Adianta melaporkan, tema yang diusung pada penyelenggaraan Pemilwa kali ini adalah: Tingkatkan Sinergi dengan Merekonstruksi Semangat Demokrasi. Diikuti oleh dua pasang calon pemimpin DEMA yakni : pasangan Pram-Rio, dan pasangan Asyam-Museiri. Pihaknya berharap seluruh mahasiswa bisa memakai hak suaranya pada tanggal 23 Desember 2022. Pemilihan dilakukan secara online melalui link https://voting.uin-suka.ac.id, dengan persyaratannya menggunakan NIM juga Password. “Kami menghimbau untuk seluruh mahasiswa menjaga dengan baik NIM dan juga Passwordnya sebagai akses untuk melakukan voting. Karena kami yakin, seluruh mahasiswa memiliki hak suara yang tidak bisa dititipkan,” demikian harap Alya.
Menurut Alya, Prosesi Pemilwa kali ini harus dapat menumbuhkan semangat berdemokrasi dari kampus UIN Sunan Kalijaga. Harus dapat menumbuhkan semangat belajar kepemimpinan. Harus dapat melahirkan pemimpin DEMA yang lebih baik, dapat menggelorakan tagline UIN Sunan Kalijaga untuk Bangsa, UIN Sunan kalijaga Mendunia. Dan dapat merangkul semua elemen secara adil. Alya juga mengingatkan agar pemilih dapat memilih calon pemimpin Mahasiswa yang dapat membawa keorganisasian Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga gaungnya mendunia.
Sementara itu dalam sambutannya, Ketua SEMA, Ahmad Mustofa Rozak antara lain mengingatkan kembali akan konsistensi perjuangan Mahasiswa. Pihaknya juga mengapresiasi kerja KPUM yang solid dalam mempersiapkan prosesi pesta demokrasi Mahasiswa ini dengan baik. Olah karenanya pemimpin yang terpilih hendaknya bisa mengimplementasi program-program kerja yang lebih progresif dan kreatif, lebih dari kepemimpinan sebelumnya. Seorang pemimpin Mahasiswa diukur dari dampak positif untuk kemajuan Mahasiswa dan institusi, kata Rozak.
Ketua DEMA, Saidurrahman menyampaikan, Mahasiswa yang terikat dengan tanggungjawab-tanggungjawab sosial harus bisa memanifestasikan nilainya di dalam maupun luar kampus. Mahasiswa sebagai harapan untuk perubahan bangsa harus mampu mempersiapkan dirinya untuk dapat memimpin Indonesia kedepannya. Ruang kampus menjadi ruang belajar bagi seluruh Mahasiswa. Ruang belajar tersebut tidak hanya dalam ruang kelas saja, melainkan juga menjadikan kampus secara langsung untuk belajar kepemimpinan, pengorganisiran dan pengawalan terhadap sistem.
Hal ini menjadikan standing position ORMAWA atau Organisasi Mahasiswa Intra Kampus menjadi penting untuk dapat mengakomodir ribuan Mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya kepada birokrasi kampus. ORMAWA diamini menjadi representasi atau mewakili sahabat-sahabat Mahasiswa.
Pihanya berharap, PEMILWA 2022 dapat memilih siapa yang akan menjadi pemimpin dan representasi Mahasiswa. Juga menjadi momen Mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya. PEMILWA 2022 dilakukan secara serentak di tataran Universitas untuk memilih Ketua dan Wakil DEMA-U, serta pada masing-masing fakultas untuk memilih Ketua dan wakil ketua Dema-F serta HMPS. Selain itu juga memilih Partai yang terdaftar pada pemilwa tahun 2022 ini untuk penentuan jumlah kursi senat mahasiswa baik di tingkatan fakultas maupun di tingkatan universitas, jelas Saidurrahman. Saidurrahman menunggu kiprah revolusioner dari calon pemimpin terpilih, Menjaga stabilitas ORMAWA di tengah pesatnya perubahan, serta dapat mengimplementasikan keberagamaan dan moderasi beragama ke dalam program-program kerjanya.
Dr. Abdur Rozaki dalam arahannya antara lain menyampaikan supportnya kepada KPUM yang gigih menyelenggarakan proses pemilwa. Menurut Dr. Rozaki, KPUM menjadi ajang yang efektif untuk belajar menjadi Tim KPU yang sesungguhnya. “Arena Mahasiswa adalah arena kebebasan, dan berlatih. Bersiaplah menghabiskan kegagalan dan khilaf semasa menjadi Mahasiswa, hingga diperoleh sukses. Gigihlah berlatih Skill leadership kepemimpinan, agar nanti dapat membawa kebaikan bangsa,” demikian harap Dr. Rozaki.
Sementara itu dalam arahannya, Prof. Al Makin mengajak Mahasiswa untuk melakukan setiap kegiatan sebagai arena kolaboratif. Semua dapat merasakan madu. Semua dapat merasakan vitamin. Dan semua berpikir positif dan optimis. Dan semua kegiatan membahagiakan. Agar kegiatan berorganisasi di kampus dapat menjadi berkah untuk meraih kesuksesan masa depan.
“Kalian semua adalah calon Menteri, presiden, CEO, pengusaha, Guru Besar dan seterusnya. Carilah role model para pemimpin besar baik di Indonesia maupun pemimpin di tingkat global. Contohlah dan lakukanlah apa saja yang dilakukan para pemimpin besar itu untuk meraih kesuksesan masa depan, demikian pesan Prof. Al Makin.
“Kalian harus yakin bahwa para pemimpin besar seperti, Sukarno, Gusdur, Mahatma Gandhi, Jokowi dan seterusnya adalah orang orang pemberani, bisa melakukan yang kelihatannya tidak bisa dilakukan, membela yang lemah, dan dapat menjaga keseimbangan dalam berkolaborasi, tidak sombong, tidak mendominasi, dan seterusnya. Lakukan apa yang sudah dilakukan para pemimpin itu, sebagai laku spiritual untuk meraih kesuksesan menjadi pemimpin masa depan,” imbuh Prof. Al Makin.
Sementara itu dalam kampanyenya Paslon 1 (Pram-Rio) mengusung tema Rekonstruksi Kolaboratif, Spirit Perubahan, Profesionalitas, Demokrasi, Progresif dan memperluas Jaringan. Paslon 2 (Asyam-Museiri) mengusung tema: Demokrasi yang Sehat, Mengakomodir Semua Elemen, Meningkatkan Partisipasi Seluruh Mahasiswa dalam Program-Programnya, Kolaboratif, Keseimbangan Kepemimpinan, Komunikasi yang Efektif, Memupuk Soliditas Semua Elemen, Bersinergi dan Partisipatif Dalam Politik dan Lingkungan Hidup. (Tim Humas)