Gubernur Jatim dan Rektor PTKI Bahas Pendidikan dan Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Forum Dialog di AICIS 2023

Forum dialog antara Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu rangkaian acara dalam AICIS 2023 di Surabaya. UIN Sunan Kalijaga turut hadir dalam agenda tersebut, bersama rektor dan pimpinan dari perguruan tinggi Islam lainnya. Topik utama yang dibahas pertemuan tersebut adalah pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pemerataan akses pembangunan bagi masyarakat, bertempat di kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, 4/5/2023.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI., Prof. Dr. Zainul Hamdi, menyampaikan beberapa hal dalam acara tersebut. Diantaranya adalah apresiasi terhadap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, yang telah memberikan perhatian yang luar biasa di bidang pendidikan. Disebutkan, Gubernur Jawa Timur menjadi satu-satunya yang memberikan beasiswa S1, S2, dan S3 bagi guru madrasah ke LN. Jawa Timur juga menduduki peringkat satu sebagai provinsi yang paling layak huni masa pemerintahan Khofifah Indar Parawansa.

Prof. Zainul Hamdi juga mengungkapkan bahwa gelaran AICIS (Annual International Conference on Islamic Studies) telah dikawal oleh Menteri sejak awal dan berharap pertemuan ilmiah tersebut menjadi yang paling top untuk membahas dan menyelesaikan isu-isu riil.

Selain itu, kumpulan cerdik cendekia muslim ke gubernuran berharap terjalin kerja sama dalam penyelesaian masalah masyarakat.

Dalam sambutannya, Gubernur jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghaturkan sambutan hangatnya untuk rektor beserta jajaran pimpinan PTKI yang hadir dalam forum. “Setiap tamu di gubernuran membawa keberkahan untuk masyarakat Jatim”, ungkapnya. Gubernur Khofifah juga menunjukkan hasil pembangunan pertanian dan tata kota di Jatim yang dipamerkan di lingkup gubernuran. "Sungai yang bersih dan tampilan eksterior kota yang indah, semuanya memberikan energi positif bagi keberagaman masyarakat Jatim", demikian tutur orang nomor satu di Pemprov Jawa Timur ini.

Terkait program beasiswa, Khofifah membenarkan apa yang disampaikan Prof. Dr. Zainul Hamdi. Pihaknya menyatakan adanya program beasiswa tersebut merupakan keinginannya untuk memajukan sekolah-sekolah madrasah melalui beasiswa luar negeri. “Harapannya, setelah menyelesaikan pendidikan juga diharapkan berperan aktif mendidik anak-anak atau santri di madrasahnya masing-masing. Dengan demikian mampu meningkatkan kualitas SDM dan pada akhirnya meningkatkan indeks pembangunan manusia di Jawa Timur”, jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya harmoni dan kerjasama antara berbagai lapisan sosial dan budaya dengan moderasi dan toleransi. Pernyataan tersebut disampaikan setelah memberikan tanggapan atas situasi kacau dan konflik yang terjadi di Afghanistan, di mana mantan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negaranya setelah Taliban merebut ibu kota Kabul, yang kemudian memicu tuduhan pengkhianatan.

"Indonesia memiliki 114 suku, sementara Afghanistan yang hanya memiliki 7 suku, kini terpecah menjadi banyak kelompok karena dimulai dari dua suku yang bertikai," jelas Khofifah. "Oleh karena itu, penting untuk menciptakan harmoni agar konflik antarsuku tidak merusak persatuan Indonesia."

Khofifah menekankan bahwa kekuatan Indonesia terletak pada moderasi, sufisme, dan toleransi yang harmonis. Dia berharap acara AICIS (Annual International Conference on Islamic Studies) dapat memberikan energi positif untuk pembangunan.

Tahun ini adalah tahun kelima Nawa Bhakti Satya, yakni sembilan program yang dicanangkan untuk memuliakan masyarakat Jawa Timur. Program Jatim Harmoni merupakan salah satu dari sembilan program tersebut yang menekankan pentingnya menjaga harmoni sosial dan alam dengan melestarikan kebudayaan dan lingkungan hidup. Khofifah menegaskan pentingnya kemitraan harmonis antara berbagai lapisan sosial dan budaya dengan moderasi dan toleransi.

(RTM, Wini, Weni, Doni, Revi, Ihza)