Peringati Hari Santri UIN Sunan Kalijaga Bekerja Sama dengan Kemenag DIY Gelar Expo Kemandirian Santri

Memperingati Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2023, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama dengan Kanwil Kemenag DIY menggelar Expo Kemandirian Pondok Pesantren. Kagiatan ini berlangsung di halaman parkir Gedung Kuliah terpadu, kampus UIN Sunan Kalijaga pada 17 s/d 19/10/2023. Diikuti tidak kurang dari 26 peserta dari Pondok Pesantren di lingkup DIY, kegiatan ini dihadiri oleh Kakanwil Kemenag DIY, Dr. H. Masmin Afif, M. Ag., Wakil Rektor 1, bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. H. Iswandi Syahputra, Wakil Rektor 2, bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Prof. Sahiron, Kepala Biro AUK, Dr. Ali Sodik, Kepala Biro AAKK, Dr. Mamat Rahmatullah, jajaran pimpinan Dakanat, pimpinan lembaga dan unit, serta Civitas Akademika UIN Sunan Kalijaga. Sementara itu Pondok Pesatren yang berpartisipasi pada agenda Expo Kemandirian Santri antara lain: PP. Mualimin, PP. terpadu abu bakar, PP. Bumi Cendekia, PP. Aswaja Nusantara, PP. Junudul Fallah, PP. Sunan Pandanaran, PP. Wahid Hasyim, PP. MBS Prambanan, PP. Al Fadhilah, PP. Al Islam, PP. Al Mubarok, PP. An Nasath, PP. Madania, PP. Al Munawir, PP. Al Imdad, PP. MBS pleret, PP. Lintang Songo. PP. Darul Muslihin, PP. Darul Ulum, PP. Al Mumtaz, PP.Fajrussadah, PP. Al Ianah, PP. Dalwatul Islamiyah, PP. Nurul Jannah, PP. Nurul Haromain, PP. Anwar Futuhiyyah. Karya-karya yang dipamerkan antara lain: Produk-produk olahan makanan dan minuman, hasil pertanian perikanan, peternakan, tanaman hias, dan pakaian.

Kepala Biro AUK, Ali Sodiq dalam laporannya saat serimonial pembukaan expo kemandirian santri, 17/10/2023 antara lain menyampaikan, kegiatan ini dimotori dari Direktorat Jenderal pendidikan Islam yang pada 1 Oktober pada rapat bersama di Kantor Kementerian Agama disepakati untuk menyelenggarakan kegiatan ini di kampus UIN Sunan Kalijaga. Peserta Expo adalah Pondok Pesatren di lingkup Yogyakarta yang menerima inkubasi dari kementarian Agama dalam rangka menggugah kemandirian Pondok Pesantren. “Alhandulillah, dengan support dari Kementerian Agama, pagelaran/expo kemandirian Santri, meskipun baru pertama kali dapat berlangsung meriah. Peserta antusias mengkuti terbukti banyak sekali produk hasil karya para santri yang di pamerkan, baru dibuka-pun pengunjung sudah ramai,” ungkap Ali Sodiq. Acara ini juga dapat mendekatkan Pesantren dengan kampus UIN Sunan Kalijaga, imbuhnya.

Masmin Afif dalam sambutannya menyampaikan, supportnya hingga dapat berlangsung kegiatan pesantren di kampus UIN Sunan Kalijaga. Menurut Kakawil Kemenag DIY, kegiatan yang mengangkat tema “Jihat Santri Jayalah Negeri,” bertujuan menyemarakkan Hari Santri 2023, membangun citra positif pesantren yang tidak hanya belajar agama, mempublikasikan karya-karya para santri dan membentuk karakter santri yang unggul, mempererat jaringan antara pesantren, perguruan tinggi dan lintas sektor.

Disampaikan Masmin Afif, kemandirian pesantren menjadi program kepemimpinan kementerian agama saat ini. Sehingga kemenag memberikan inkubasi kepada pesantren. Melalui inkubasi diharapkan pesantren memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan dalam menopang tiga fungsi (pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat). Inkubasi yang diberikan kementerian agama berupa bantuan modal usaha, pelatihan bisnis, pelatihan manajemen keuangan, pelatihan manajemen pemasaran. Pihaknya berharap dengan inkubasi yang diberikan pemerintah, akan semakin banyak pesantren dapat memiliki usaha yang bisa menjadi basis ekonomi bagi dirinya dan masyarakat sekitar.

Sementara itu, kategori pesantren yang diberi inkubasi dan pemberdayaan dari kementerian agama yakni; pesantren yang belum memiliki unit usaha, dan hanya belajar agama saja, pesantren yang baru memiliki 1 unit usaha akan dikembangkan, pesantren yang sudah memiliki lebih dari 1 unit usaha akan diintegrasikan, dan pesantren yang telah memiliki unit-unit usaha yang terintegrasikan akan dipromosikan lebih berkembang lagi, demikian papar Masmin Afif. Ditambahkan Masmin Afif, di wilayah DIY ada sebanyak 450 pesantren. 60 pesantren telah diberikan inkubasi peningkatan ekonomi menuju kemandirian.

Prof. H. Iswandi Syahputra yang memberikan sambutan sebelum membuka acara Expo Kemandirian Santri menambahkan, peringatan hari santri menjadi momen penting untuk mengingatkan kembali peran santri dalam mengawal Kemerdekaan Indonesia, yang dikenal dengan resolusi jihad. Perjuangan para santri dalam resolusi jihad telah diabadikan berupa monumen perjuangan di Surabaya. Bisa jadi kalau tidak ada resolusi jihad dari para santri, perjuangan meraih kemerdekaan akan tertunda. Namun resolusi jihad para santri telah memberi energi yang luar biasa untuk meraih kemerdekaan RI.

Saait ini resolusi jihad masih sangat penting untuk memberikan energi positif para santri untuk meneruskan jihadnya. Jihad santri saat ini bukan lagi dengan senjata, tetapi jihad melawan kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan. Jihad santri saat ini adalah menggelorakan perintah Iqra’ dari Allah SWT. Iqra’ dalam arti luas yakni gigih belajar, gigih berusaha untuk dapat mendiri secara ekonomi, sosial dan gigih mengembangkan kebudayaan nusantara, serta gigih mempromosikan kehidupan beragama yang berkemajuan. Prof. Iswandi berharap, expo kemandirian santri dapat menginspirasi masyarakat luas untuk berkarya membangun bangsa dan negara Indonesia. (Tim Humas)