Di tengah dinamika perkembangan teknologi dan meningkatnya peran strategis perempuan dalam pembangunan nasional, Zahra Zakila Anindha Rahmanti, mahasiswa Prodi Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga, berhasil mengukir prestasi membanggakan. Ia terpilih sebagai salah satu dari 100 mahasiswa se-Indonesia dalam program bergengsi Female Future Leader (FFL) Batch 1, yang diinisiasi oleh Sisternet dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk.
Zahra membagikan pengalamannya melewati proses seleksi yang panjang dan kompetitif. Dari 67.664 pendaftar, hanya 1.799 kandidat yang dinyatakan lolos seleksi administrasi dan lanjut ke tahap e-learning assessment. Selanjutnya, sebanyak 633 kandidat yang lolos dari e-learning assessment melanjutkan ke tahap online test. Dari tahap ini, disaring lagi menjadi 365 peserta yang mengikuti Leaderless Group Discussion (LGD), yaitu diskusi kelompok tanpa pemimpin untuk mengukur kepemimpinan alami dan kemampuan kolaboratif peserta.
Seleksi berlanjut ke tahap akhir yaitu wawancara individu, yang diikuti oleh 218 peserta terpilih bersama tim juri dari XL Smart dan Sisternet. Dari proses inilah, akhirnya terpilih 100 mahasiswi terbaik dari 40 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dan Zahra, mahasiswa dari kampus PTKIN tertua ini berhasil menjadi salah satunya.
“Saya merasa terhormat bisa membawa nama UIN Sunan Kalijaga ke kancah nasional, sekaligus ikut serta membentuk masa depan ekosistem digital yang lebih inklusif,” ujar Zahra penuh semangat.
Perlu diketahui, bahwa program FFL merupakan inisiatif strategis untuk mengembangkan kepemimpinan perempuan muda di Indonesia. Mengusung tema "Empowering Women to Shape Tomorrow’s Digital Ecosystem", program ini dirancang sebagai ruang pengembangan diri, kepemimpinan, dan inovasi bagi perempuan muda dari seluruh Indonesia, dalam hal ini adalah mahasiswa.
Selama 6 bulan, Zahra bersama para awardee lainnya menjalani pelatihan intensif yang terbagi dalam dua fase: online workshop selama 4 bulan dan projek pemberdayaan selama 2 bulan. Workshop membahas tiga pilar utama: Leadership, Entrepreneurship and Innovation, serta Managing Change. Semua disampaikan langsung oleh mentor profesional dari sektor teknologi, bisnis, dan sosial.
Pada fase proyek, Zahra menggagas inisiatif bertajuk Sisters Corner, sebuah ruang diskusi dan pemberdayaan yang berhasil menjaring lebih dari 250 perempuan muda untuk terlibat aktif. Proyek ini menumbuhkan keberanian, kesadaran diri, dan semangat kolaborasi antarperempuan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Mahasiswi Prodi Informatika UIN Sunan Kalijaga tersebut sukses menyelesaikan program prestisius dengan uncaknya mengikuti Graduation Day bertema “Leading the Digital Frontier: Empowering Women to Shape Tomorrow’s Digital Ecosystem” pada 20 Juni 2025, yang turut dihadiri Menteri PPPA RI, Arifah Fauzi dan para tokoh penting dari sektor teknologi dan pendidikan.
Keberhasilan Zahra menjadi awardee FFL bukan hanya cerminan dari kapasitas pribadinya, tetapi juga menunjukkan kualitas pendidikan dan semangat inklusivitas yang tumbuh di UIN Sunan Kalijaga. Sebagai kampus dengan core values integratif interkonektif, dedikatif inovatif, dan inklusif continuous improvement, UIN Sunan Kalijaga terus melahirkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Zahra menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UIN Sunan Kalijaga mampu bersaing di panggung nasional, bahkan dalam programyang sangat kompetitif seperti Female Future Leader.
“Yang paling berarti bagi saya bukan hanya penghargaan atau fasilitas yang diberikan, tetapi pengalaman belajar yang luar biasa, jejaring yang luas, serta kesempatan untuk bertumbuh bersama perempuan-perempuan inspiratif dari berbagai daerah. Melalui mentoring oleh para profesional, saya juga bisa membangun proyek yang berdampak nyata bagi pemberdayaan perempuan di Indonesia,” ungkap Zahra.
Dengan nilai-nilai keilmuan, kemanusiaan, dan integritas yang ditanamkan selama belajar di UIN Sunan Kalijaga, Zahra membawa pesan bahwa kampus Islam modern bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga kawah candradimuka bagi calon pemimpin masa depan.(humassk)