3 Prodi Di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Raih Akreditasi A
Tiga Prodi di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil meraih Akreditasi A dari Badan Akreditas Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT), setelah melewati Visitasi Reakreditasi dari para Assesor BAN-PT. Ketiga Prodi tersebut adalah: Prodi Pendidikan Kimia berhasil mempertahankan Akreditasi A, setelah melalui Visitasi Reakreditasi pada Tanggal 29, 30 dan 31 Mei 2018. Prodi Kimia berhasil meraih Akreditasi A dari Akreditasi B dengan score 362, setelah melalui Visitasi Reakreditasi bersamaan dengan Prodi Pendidikan Kimia. Sementara, Prodi Matematika juga berhasil meraih Akreditasi A dengan score 365, yang sebelumnya terakreditasi B, setelah melalui Visitasi Reakreditasi pada Tanggal 27, 28, 29 Mei 2018.
Ditemua di di ruang kerjannya, selepas menerima hasil penilaian visitasi dari Tim Assesor BAN-PT, Ketua Prodi Pendidikan Kimia, Karmanto, M. Si. menjelaskan, Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merupakan salah satu program studi unggulan PTKIN Kementerian Agama Republik Indonesia di luar bidang keilmuan Islamic Studies. Berbagai predikat pengembangan akademik telah dicapai, antara lain; Terakreditasi dengan peringkat A BAN-PT (2013-2018), sertifikasi ISO 9001:2015, Anugrah Program Studi Teladan Mutu 2016, serta sertifikasi internasional dari ASEAN University Network –Quality Assurance (AUN-QA) 2017. Hal ini merupakan bukti keseriusan upaya dan komitmen Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga untuk menghadirkan dan memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi masyarakat.
Pengembangan Keilmuan Prodi ini sejalan dengan visi lembaga yakni: “Menjadi Program Studi yang unggul dan terkemuka dengan reputasi internasional dan menjadi rujukan nasional dalam pemaduan dan pengembangan keilmuan kimia dan kependidikan kimia berbasis kearifan lokal wilayah tropis Indonesia yang terintegrasi dengan wawasan dan nilai-nilai keislaman bagi peradaban dan kemanusiaan.” Program Studi Pendidikan Kimia menawarkan model kajian dan pembelajaran keilmuan secara integratif-interkonektif pada aspek bidang kajian kimia dan kependidikan berbasis kearifan lokal Indonesia. Dengan menerapkan konsep ZIKR (Zero based, Iman, Konsisten, Result Oriented) pada civitas akademik kampus, diharapkan lahir lulusan-lulusan terbaik yang mampu memadupadankan keilmuan kimia dan kependidikan dengan wawasan serta nilai-nilai keislaman.
Dalam impelementasinya, konsep pembelajaran Integrasi-interkoneksi direalisasikan melalui program pertukaran mahasiswa ke luar negeri (SAVIOR), Program magang pembelajaran terintegrasi dunia kerja, Higher Education Manajemen Training (HEMAT), serta Layanan pasca studi bidang edupreneurship. Tidak hanya dibekali dengan keilmuan kimia dan kependidikan, mahasiswa juga dibekali soft-skill lainnya seperti penguasaan bahasa arab, bahasa Inggris, ICT, dicoding dan bahasa pemrograman. Dengan bekal itu semua, alumni Program S1 Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga diharapkan menjadi cendikiawan muslim yang memiliki daya saing serta mampu berkompetisi di era persaingan global dan revolusi indistri 4.0, sebagai pendidik, komunikator sains, penulis dan editor, serta wirausahawan dibidang kependidikan.
Sementara itu Ketua Prodi Matematika, Dr. Muhammad Wakhid Musthofa, M. Si., menjelaskan, Prodi Matematika UIN Sunan Kalijaga memiliki keunggulan yang tidak dimiliki Perguruan Tinggi lain sebagai nilai plus, sehingga bisa meraih akreditasi A. Yakni; Kurikulum yang mencirikan integrasi-interkoneksi. Ada dua matakuliah yang mencirikan integrasi interkoneksi. Matakuliah Matematika Hisab Rukyat dan matakuliah Matematika Ekonomi Syariah. Dua matakuliah ini hanya terdapat di Prodi Matematika UIN Sunan Kalijaga dan tidak ada di prodi matematika PT lain. Selain itu penelitian para dosen juga telah mencerminkan nafas integrasi-interkoneksi. Tercatan 60% penelitian dosen bertemakan integrasi-interkoneksi. Karya ilmiah dosen yang terbit di jurnal internasional bereputasi. Terdapat 8 publikasi internasional bereputasi dari total 40 publikasi. Peningkatan dalam prestasi mahasiswa, IPK, ketepatan studi, dan kecepatan alumni dalam mendapatkan pekerjaan, juga menjadi nilai plus untuk meraih Akreditasi A. ParaAssesor saat pelaksanaan Visitasi mengharapkan, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga segera membuka Program Studi Magister Matematika, agar keahlian dosen semakin teraktualisasikan. Selain itu juga segera mengembangkan laboratorium matematika, dari laboratorium pendidikan menjadi laboratorium riset.
Menurut Wakhid Musthofa, pencapaian Akreditasi A ini sebagai pengakuan dari BAN PT akan kualitas pengelolaan dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Prodi Matematika. “Alhamdulillah, dari sisi tersebut kami diakui mampu mengelola prodi dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan sangat baik. Selain itu, akreditasi ini juga merupakan amanah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, kami akan terus berbenah dan menyempurnakan segala kekurangan agar mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi dan berkepribadian islami, kata Wakhid Musthofa.
Sementara itu Ketua Prodi Kimia, Dr. Susy Yunita Prabawati, M. Si. menyampaikan, Prodi Kimia meraih Akreditasi A dengan nilai 362. Semua ini adalah hasil kerja keras semua pihak, baik tim akreditasi fakultas, prodi, rekan-rekan dosen, mahasiswa, alumni dan semua yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Keunggulan prodi Kimia adalah Visi Misi prodi dijabarkan dalam 3 pilar tridharma PT yaitu dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian yang selalu diupayakan terintegrasi dan terinterkoneksi dengan wawasan dan nilai-nilai keislaman.
Dalam kurikulum prodi Kimia, terdapat 3 minat bidang keilmuan yaitu; bidang pangan, material dan lingkungan. Ketiga bidang minat tersebut didukung oleh kelompok-kelompok studi yang aktif melaksanakan penelitian dan pengembangannya. Seperti misalnya dalam minat bidang pangan, dikembangkan ke arah pangan halal, bagaimana bahan dan analisis pangan halal juga diberikan kepada mahasiswa yang didukung dengan membekali mahasiswa dengan pelatihan instrumentasi yang menjadi bekal lulusan kimia untuk dapat berkiprah di masyarakat. (Weni)