LPPM UIN Sunan Kalijaga Berikan Tali Asih Korban Bencana Tanah Longsor Kulonprogo
LPPM UIN Sunan Kalijaga saat menyerahkan tali asih
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan tali asih kepada korban bencana tanah longsor di Pedukuhan Plampang 1 dan Plampang 2, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Seperti diberitakan di banyak media, rumah 4 keluarga dan isinya di Pedukuhan Plampang 1 dan Plampang 2, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo rusak berat tertimpa tanah longsor, 27/10/2020 lalu. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Karena semua penghuni rumah berhasil lari menyelamatkan diri. Namun rumah mereka dan seisinya rusak parah tertimbun reruntuhan tanah.
Bantuan berupa uang diserahkan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Sunan Kalijaga, Trio Yonathan Tejo Kusumo, M.T., didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UIN Sunan Kalijaga yang bertugas di wilayah Desa Kalirejo, Abdul Rozak, M.Si., dan Muhammad Yusuf, M. Ag., serta anggota tim pengurus Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, (LPPM) UIN Sunan Kalijaga, Didik Krisdianto, M.Sc., di Balai Desa Kalirejo, 13/11/2020,
Kepada humas, Trio Yonathan menyampaikan, lokasi bencana di Desa Kalitirto tersebut merupakan salah satu wilayah tujuan KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. “Kami selalu memantau perkembangan semua desa yang menjadi lokasi KKN UIN Sunan Kalijaga. Jadi kalau terjadi bencana seperti ini, ya kami harus peduli untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana,”jelas Trio Yonathan.
Bantuan diterima Kepala Desa Kalirejo, Lana untuk diteruskan kepada para korban terdampak bencana. Menurut Lana, kerugian akibat bencana tanah longsor kali ini mencapai Rp. 150.000.000,- Selain dari kampus UIN Sunan Kalijaga, bantuan juga datang dari Bupati Kulonprogo. Hingga saat ini donasi yang masuk RP. 50.000.000,- Saat ini sudah dibangun 4 rumah. Donasi akan dipergunakan untuk keperluan darurat semua keluarga yang terdampak bencana tanah longsor., dan panitia masih terus bergerak, jelas Lana.
Trio Yonatan menambahkan, Desa Kalirejo merupakan wilayah yang terdiri dari pedukuhan yang rawan bencana. Yakni bencana kekeringan kalau musim kemarau, dan bencana tanah longsor kalau musim hujan tiba. Dengan terjun langsung ke wilayah bencana, pihaknya berharap, bisa ikut memotivasi masyarakat untuk segera bangkit, melepas beban psikologis, dan berkarya lagi. Selain itu juga memberikan suport pemerintah setempat dalam melakukan kesiap siagaan menghadapi bencana, khususnya bencana tanah longsor, karena musim hujan masih panjang. (Weni/dimas)