Rektor UIN Suka Melantik Pengurus IKMP Periode 2021
Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (IKMP) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta setiap pergantian periode kepengurusan selalu melaksanakan kegiatan pelantikan pengurus baru dengan disertai pelaksanaan seminar nasional. Pada periode 2019/2020 pengurus IKMP melaksanakan pelantikan pengurus dan seminar kebangsaan dengan tema “Indonesia Darurat Radikalisme, Pemuda Bisa Apa?” yang di ikuti secara langsung oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Sedangkan pada periode 2021/2022 dengan situasi pademi covid-19 yang masih mencekam, pengurus IKMP tetap melaksanakan pelantikan dan webinar nasional dengan mematuhi protokol kesehatan. Pelaksanaan tahun ini memang berbeda dari tahun sebelumnya, dimana pelantikan pengurus tahun ini menggunakan sistem online dan offline atau daring dan luring. Tema yang diangkat kali ini yaitu “Teologi Bencana dan Refleksinya bagi Pemulihan Ekonomi Masyarakat”.
Pelantikan dan webinar nasional dilaksanakan pada (15/2/21) di gedung Prof. RHA. Soenarjo, SH., lantai 1, kampus UIN Sunan Kalijaga. Pelantikan pengurus baru IKMP periode 2020/2021 dilantik secara langsung oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil Al Makin, S. Ag, MA. Dari jumalh 60 orang pengurus, yang dapat mengikuti pelantikan secara langsung 32 orang, dan yang tidak mengikuti secara langsung 28 orang.
Sementara itu, Dwiki Yosrifar Raifasi, S.H. selaku ketua panitia dalam sambutannya mengatakan tema yang diangkat pada seminar nasional kali ini bertujuan untuk merefleksikan terhadap beberapa fenomena alam yang terjadi saat ini, dimana banyak bencana yang terjadi saat ini. Seperti pademi covid-19, banjir, gunung meletus dan lain sebagainya. Hal ini tentu menjadi penting untuk dicarikan solusi dari kejadian tersebut, bagaimana terkait kondisi lingkungan dan perekonomian masyarakat bisa kembali stabil. Disisi lain dengan adanya bencana ini, perlu kiranya masyarakat diberikan pemahaman, agar masyarakat bisa mengambil hikmah dari bencana tersebut,” jelasnya.
Prof. Dr. Al Makin dalam sambutannya, menaruh harapan besar kepada Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (IKMP) untuk lebih giat dalam mendedikasikan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Pihaknya berharap, IKMP sebagai organisasi mahasiswa S2 dan S3 mampu menjadi organisasi pelopor yang memiliki orientasi besar pada keilmuan dan gerakan masif dalam proses intelektual. Prof. Al Makin menambahkan harapanya kepada mahasiswa pascasarjana mampu menjadi inovator, menjadi pioner, dan menjadi penemu dalam bidangnya, bukan sekedar ikut-ikutan tema yang sesaat. Hal terpenting yang harus diperjuangkan oleh IKMP yaitu mampu memberikan sumbangsih berupa lahirnya jurnal ilmiah yang diinisiasi oleh teman-teman Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasajrana,” jelasnya.
Naufal Kurniawan, S.Ag., M.Ag. selaku Presiden terpilih IKMP 2021 dalam pidato perdanyanya mengungkapkan, periode ini IKMP mengusung IKMP berbudaya (ojo pendot/jas mirah), profesional (rapi administratif struktural/kultural), dan Mendunia menuju Word Class University. Menanggapi tema bahwasanya teologi bencana ada bencana alam, non alam, dan sosial. Dari hal tersebut ngutip perkataan Badiuzzaman Said Nursi yakni Tajalliyat memandang alam sejajar dengan manusia agar bisa hidup seimbang. Maka dari itu selaras dengan Yusuf al-Qaradhawi cara pandang kepada alam membangun, memanfaatkan, dan melestarikan. Bukan ekspoitasi seperti Marx Weber yang cenderung mementingkan keuntungan tanpa melihat kelestarian berkelanjutan” pungkasnya.
Sementara itu, webinar nasional dengan tema “Teologi Bencana dan Refleksi bagi Pemulihan Ekonomi Masyarakat.” Kali ini menampilkan Keynote Speaker; Prof. Dr. Phil Al Makin, S. Ag, MA dan beberapa narasumber diantaranya; Prof. Dr. H. Machasin, MA, (Guru besar fakultas adab dan ilmu buadaya), Dr. Nurus Sa’adah M. Si., Psi (Dosen Fakultas Ushuddin dan Pemikiran Islam) dan Dr. Moh. Soehadha, M. Hum. ( Dosen fakultas Ushuddin dan Pemikiran Islam, Ketua Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia). Webinar nasional tersebut dimoderatori oleh saudara Ihwan Fauzi, M, Pd. Pada webinar Prof. Dr. Machasin menyampaikan permasalahan kebencanaan dari perspektif teologi. Menurut Prof. Machasin terjadinya segala bentuk peristiwa bencana yang terjadi di muka bumi, menunjukkan Bahwa manusia tidak bisa membaca peristiwa-peristiwa yang berada diluar batas kemempuannya. “Adanya peristiwa bencana dan musibah yang terjadi manusia dapat menjadikannya sebagai bahan bakar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan”, jelasnya.
Dari perspektif psikologi yang disampaikan oleh Dr. Nurus Sa’adah menjelaskan bahwa dalam menyikapi dari dampak bencana yang terjadi, “manusia harus mampu mereframing setiap peritiwa bencana atau musibah yang terjadi. Misalnya pandemi covid19 menyebabkan manusia harus merubah pola hidup, memiliki tatanan baru dalam beraktivitas, dan dibatasi ruang geraknya dalam berkegiatan. Ajuran dan kebijakan pemerintah untuk karantina dirumah misalnya, manusia harus mampu mengambil sisi baiknya. Dengan demikian kita bisa lebih dekat dengan keluarga dan bisa melakukan banyak kegiatan bersama keluarga”, jelasnya.
Dr. Soehada dengan menggunan pendekatan antropologi Victor Tuner menjelaskan bahwa bencana alam diletakkan sebagai sebuah kondisi yang tidak normal yang keluar dari kondisi yang biasanya terjadi. “Dalam posisi ini bencana ditempatkan dalam posisi liminal karena berada pada posisi normal sebelumnya. Namun hal itu tidak dapat hanya berhenti pada tahap itu saja. Kondisi demikian harus menjadi posisi awal dan titik tolak untuk mecapai pada tahap berikutnya yaitu recovery (pemulihan kembali). Recovery tidak dipandang sebagai upaya mengembalikan pada kondisi semula, namun lebih dari itu mampu menata kembali pada kondisi dan posisi yang lebih baik”, jelasnya.
Selain pelantikan dan webinar nasional rangkaian acara ini disertai dengan launching buku Antologi IKMP hasil dari seleksi 15 essay terbaik yang diselengarakan oleh kepengurusan baru. Dari serangkaian acara kali ini semoga menjadi langkah awal untuk gerakan-gerakan baru yang akan direalisasikan oleh pengeurus IKMP periode 2021/2022, demikian harap Prof. Al Makin. (Weni)