Perjuangan Zulfi Idayanti Meraih Medali Emas di IPPBMM 2021
Zulfi Idayanti, mahasiswi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga dalam atribut Duta Bahasa NTB
Zulfi Idayanti berhasil memenangkan Medali Emas di Cabang Inovasi Media Pembelajaran ajang Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM). Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM) ini digelar di UIN Sunan Kalijaga, dengan diikuti 18 kontingen dari PKTIN se-Jawa dan Madura dan telah resmi ditutup pada 24 Jun2021.
Baca juga:UIN Sunan Kalijaga Jadi Juara Umum IPPBMM 2021
Dibalik kesuksesan seseorang atas suatu pencapaian, pasti terdapat kisah perjuangan didalamnya. Begitupun kisah dibalik pencapaian Zulfi, mahasiswi semester 6 program studi PGMI,Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. Zulfi mengaku, dia telah menyerahkan dua video untuk dinilai tim seleksi universitas. Selain itu panitia juga menilai dari channel youtube kita ataupun video-video pembelajaran yang pernah dibuat. Sampai suatu hari, akhirnya Zulfi berhasil masuk menjadi kontingen UIN Sunan Kalijaga untuk cabang lomba Inovasi Media Pembelajaran. Dia membuat video pertama untuk dinilai dan kemudian dia perbaiki lagi berdasarkan komentar yang didapat dan disitu pak Andi yang merupakan Pembimbing lomba IMP meminta membuat video ulang yang lebih menarik dan dengan durasi waktu yang cukup panjang sekitar 10-12 menit.
Meskipun mengalami banyak kendala saat proses perekaman video, dengan kreativitasnya, Zulfi merombak gudang kediamannya di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menjadi studio sederhana. Menjadikan terpal sebagai greenscreen, dan alat-alat sederhana lainnya guna kebutuhannya memproduksi video. “Bener-bener perjuangan biar hasilnya bagus, dan Alhamdulillah bisa menang,” kata Zulfi. Sisi perfeksionisnya dan usaha untuk mewujudkan video yang bagus versinya, mengantarkan Zulfi menjadi sosok yang pantang menyerah.
Dalam video pembelajaran yang Zulfi buat, dirinya menyantumkan interpretasi bahasa isyarat. Tujuannya, agar teman-teman penyandang tuna rungu atau tuna wicara juga dapat memahami pesan yang disampaikan, sekaligus menjadi keunikan dari videonya. "Saya berinisiatif membuat video bahasa isyarat dan kebetulan para dosen menyetujui. Salah satu dosen mengenal anak tuna rungu yg kebetulan juga mahasiswi S2 di UIN Sunan Kalijaga, sehingga dapat belajar bersama." imbuh Zulfi. Zulfi mengaku durasi belajar bahasa isyaratnya memakan waktu hingga 5 hari, kemudian baru melanjutkan untuk proses perekaman dan mengedit video. Mempelajari bahasa isyarat adalah suatu hal yang baru baginya. Dukungan dari dosen, fakultas dan keluarganya mampu memompa semangatnya agar tidak mudah menyerah dan mau mempelajari hal baru. Pada babak final, Zulfi memberanikan diri untuk meminta dukungan melalui media sosial. Lagi-lagi dirinya dibuat terharu, karena banyak teman-teman yang meskipun barumengetahui tentang lomba IMP yang diikutinya ini, namun sepenuh hati turut serta menyumbang views dan likes untuk dirinya."Saat mencari dukungan views dan like video terbanyak, teman-teman baru mengetahui dan kaget, alhamdulillah supportnya luar biasa. Terharu."
Zulfi bukan sekali ini memenangkan kompetisi. Sebelumnya dia juga telah berkali-kali meraih prestasi. Diantaranya; Penerima beasiswa Ammant Mineral 2019/2020, Juara 3 Lomba Cipta Puisi Library Parti HMPS Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2020, Juara 1 Lomba Microteaching HMPS PGMI IAIN Jember 2020, Juara 2 Lomba News Presenter Dies Natalis IX STAI Sunan Pandanaran 2021. Juara 2 Lomba Musikalisasi Puisi Dies Natalis Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Penulis Buku Kita Berbeda (memenangkanpuisi dan cerpen terbaik), Pemateri workshop PBA FITK UIN Suka 2020, Penerima Beasiswa Publikasi Ilmiah Mahasiswa FITK UIN Suka Batch 2 tahun 2021, dan Pemenang Favorit Duta Bahasa NTB 2021.
Baca juga:Sumbangsih Emas Rizqi Bagus Andriyanto di IPPBMM 2021
Produktif mengikuti berbagai kompetisi di masa pandemi, Zulfi mengaku terkesan karena banyak pengalaman yang dirasakannya. Setidaknya ia menjadi bersyukur karena pandemi tidak memutus semangatnya untuk terus berkarya. “Dan saya bersyukur bisa produktif di tengah pandemi, bisa memberi semangat dan bermanfaat bagi orang orang sekitar terkhususnya membuat orang tua bangga, Alhamdulillah,” imbuhnya. (Weni/Ihza)