Sejumlah 398 Orang Mengikuti Tes Seleksi Calon Dosen Non PNS UIN Suka

Sejumlah 398 orang mengikuti tes seleksi Calon Dosen Non PNS di ruang ICT, Gedung K.h. Wahab Hasbullah, kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 15/11/2021. Tes kali ini untuk mengisi 29 formasi dosen Prodi-Prodi Keagamaan UIN Suka, berdasarkan Pengumuman Nomor 4123/Un.02/R/HM.09/11/2021. Tes seleksi dilakukan dalam limasesi, menempati tiga ruangan ICT. Setiap sesi dapat diikuti 90 peserta seleksi.

Baca juga: Tes SKD CASN dan CPPPK Kemenag Tahun 2021 Di Titik Lokasi DIY-UIN Suka berjalan lancar

Di sela-sela pelaksanaan tes seleksi,Kepala Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian, Dr. H. Abd. Syakur, S.Ag., M.Si. menjelaskan, ada sejumlah 573 pelamar, setelah dilakukan seleksi administrasi, 398 yang memenuhi persyaratan. Mereka yang lolos seleksi administrasi, kali ini mengikuti tes tertulis berupa penulisan makalah di bidangnya masing-masing. Selanjutkan mereka akan mengikuti tes wawancara dan kemampuan bidang, 18/11 besok, demikian jelas Dr. Abdul Syakur.

Sementara itu, Wakil Rektor 2, bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Kepegawaian UIN Suka, Dr. Phil Sahiron, MA para peserta seleksi antara lain memberikan supportnya. Dr. Phil Sahiron juga menyampaikan bahwa dalam tes kali ini, yang pertama, peserta harus dapat menunjukkan keahlian dan kemampuan berpikir di bidangnya melalui karya penulisan makalah sebanyak 2.000 s/d 3.000 karakter. Dengan menuliskan pada sistem yang disediakan panitia UIN Suka. Yang kedua, peserta harus dapat menunjukkan keahlian dan kemampuan kemampuan berpikir bahasa asing (Arab dan Inggris) dengan menerjemahkan karya tulis di bidangnya ke dalam bahasa Indonesia. Peserta yang memenuhi kualifikasi diperkenankan mengikuti seleksi selanjutnya yakni tes wawancara dan kemampuan bidang. Dr. Sahiron berharap, semua peserta dapat menunjukkan keahliannya secara optimal pada seleksi kali ini. Pihaknya juga berharap tim panitia seleksi dapat melakukan tugas pelayanan sebaik mungkin untuk semua peserta secara adil.

Salah satu peserta yang baru saja melahirkan, terpaksa membawa bayinya ke lokasi tes. Panitia memberikan ruangan yang nyaman untuk si bayi, agar tetap bisa dekat dengan ibunya yang sedang mengikuti ujian, seperti yang dipesankan oleh Wakil Rektor 2. (Weni/Dimas)