UIN Suka Selenggarakan Seminar Disrupsi dunia ke depan untuk masa depan PT

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Seminar bertajuk "Disrupsi Dunia Ke Depan, Untuk Masa Depan Pendidikan Tinggi, Upaya Mendorong Inovasi untuk Percepat Transformasi Perguruan Tinggi," bertempat di ruang pertemuan, gedung Prof. Saifuddin Zuhri, 25/11/2021. Seminar yang diikuti seluruh dosen UIN Suka secara Daring dan Luring kali ini menghadirkan Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Widya Priyahita Pudjibudoyo, M. Pol., Sc., dengan moderator Proyagung Dhemi Widiakongko, M. Sc. Hadir juga membersamai seminar, Rektor UIN Suka, Prof. Phil Al Makin, dan Wakil Rektor 2, Bidang Administrasi Umum, perencanaan dan keuangan, dr. phil sahiron.

Mengawali egenda seminar, Rektor UIN Sunan Kalijaga menyampaikan suport atas berlangsungnya seminar kali ini. Seminar sebagai upaya mempererat silaturahmi dengan Istana dan pererat network untuk pengembangan UIN Suka. Dr. Sahiron menambahkan, Narasumber yang dihadirkan kali ini sangat penting untuk kemajuan UIN Suka. Mas Widya (demikian Dr. Phil Sahiron memanggil), ada di kementerian sekretaris negara. Keilmuan Mas Widya sebagai alumni UGM. Di satu sisi Mas Widya menggeluti ilmu politik yang sedang berkembang, skripsi sampai 500 halaman. S2 UGM dan Rusia Ilmu Politik detailnya tentang intelegen. Sekarang menjadi staf khusus menteri (eselon I setara wakil rektor). Ilmunya sangat penting, yakni; bagaimana perguruan tinggi ke depan. Untuk UIN seharusnya bagaimana mengejar kemajuan, proyeksi ke depan paparan dari mas widya penting sekali untuk para pimpinan UIN Suka.

Sementara itu dalam paparannya Widya Priyahita antara lain memaparkan, bagaimana beradaptasi debngan dunia yang semakin distruptif ini. Ia merasa happy bisa sharing ke UIN Suka. Ia ingin berbagi cerita untuk memberikan warna. Tentang dunia masa depan, implikasi untuk Perguruan Tinggi, apa yang harus dilakukan. Dijelaskan Perguruan Tinggi akan dapat merangcang staregi dengan baik bila memahami kontek dunia ke depan seperti apa. Contoh; kehadiran Gojek transportasi darat menjadi gonjang ganjing, karena tidak siap. Itulah konteknya menjadi penting. Fenomena Gojek itu fenomena dunia. kita akan bisa beradaptasi bila memahami kontek yang ada. “Mari memahami dunia yang sedang mengalami disrupsi yang cepat,” kata Widya.

Tahun 1991 Dubai sangat gersang tandus, tidak ada apa apa. Dubai 2017 penuh dengan gedung pencakar langit, kemajuan luar biasa, kemewahan dan segala macamnya. Kemajuan luar biasa. Ilustrasi itu memberi gambaran betapa dunia itu berubah sangat cepat dan radikal. Dari Dubai bisa menjadi pembelajaran bagaimana bisa memenangkan kompetisi dunia. Era Disrupsi ini Perguruan Tinggi menghadapi disrupsi 4 lapis. Kalau pasif, akan kalah dan mati. Jika bisa menjadi Perguruan tinggi pembalajar, akan survive. Terlebih lagi jika bisa menjadi disruptor, maka akan menjadi pemenang.

Digambarkan, saat ini ada 1.250.000 perangkat digital di dunia. 2020 satu kedipan mata lebih dari 20.000 foto diupload. 2020 Lebih dari 50 juta orang terkoneksi internet. 2025 ada lebih dari 50 pekerjaan berjalan otomatis melalui digital. 2020 setiap menit ada 2700 orang instal tiktok, ada lebih dari 69.000 yang mencari pekerjaan di linkedin setiap menit, selama 10 tahun berjalan. Dalam 1 menit ada 340.000 yang posting instagram. WA lebih dari 41.000.000 pesan terkirin dalam 1 menit. FB 147.000 upload foto, dan seterusnya. Perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Satu konsep yang tiak boleh dilepaskan adalah Big Data. Hanya saja kita belum sepenuhnya paham.

Big Data adalah himpunan data yang sangat besar yang tak mungkin dihimpun oleh komputer konvensional dan memiliki karakteristik volume, fariatif dan kecepatan. Dalam Big Data volume yang dihasilkan sangat besar. 2012 telah menghasilkan 2,3 triliyun gigabytes setiap hari. 2020 43 triliyun gigabytes setiap hari. Tentang varietas Big Data; Data Data terdiri dari berbagai jenis dan variasi (teks, foto, video dan lain-lain). Salah satu yang dihasilkan big Data adalah internet of things (benda-benda dapat berkomunikasi antara satu sama lain) melalui jaringan seperti internet. Misal dari hp, televisi, jam tangan sampai lemari pendingin. Semua benda benda itu menghasilkan data. Contoh lagi; berapa detak jantung yang dihasilkan seseorang setiap hari, berapa langkah kaki setiap hari, data perbankan, kesehatan, mengumpulkan informasi tentang iklim, postingan di sosial media, data transaksi kartu kredit, lebih penting lagi data tentang ilmu pengetahuan.

Dengan Big Data kita bisa melakukan penghimpunan data dari setiap menit, hari, minggu, bulan dan seterusnya, yang tak mungkin dilakukan secara manual. Perguruan Tinggi dunia sudah mulai memahami situasi untuk beralih ke Big Data. Gambaran situasi: dulu yang menguasai minyak, dialah yang menang. Sekarang berubah, siapa yang punya data dialah yang akan berkuasa, baik itu dikampus, industri, pemerintah, bank dan segala macem, orang berlomba-lomba menguasai data. Yang menguasai data, dialah yang menguasai dunia. Ini beberapa contoh penggunaan Big Data. Sebuah star up di Amerika memiliki prediksi panen jagung yang lebih akurat ketimbang kementerian pertanian. Penguasaan Big Data tidak dilihat seberapa lama lembaga establis, tetapi seberapa kuat penguasaan lembaga atau orang terhadap Big Data. Penguasaan Bing Data akan membuat lembaga atau orang lebih powerfull dibanding yang sudah bertahun tahun berdiri. Contoh pemanfaatan Big Data. Misal mau nutup jalan sudirman (jalan protokol di jakarta) selama 6 jam. Dengan penguasan Big Data akan tahu dampak yang akan terjadi dengan penutupan itu. Prediksi dapak itu bisa dipakai untuk merumuskan kebijakan yang jauh lebih baik. Karena data akurat, lengkap, cepat, dengan Big Data analisis. Itulah kenapa perusahaan yang berbasis artificial intelegen (AI) akan berkembang sangat pesat. Yaitu perusahaan perusahaan yang pekerjaannya itu membantu pihak lain untuk melakukan analisis Big Data.

Dunia yang terkoneksi digital tidak bisa dilepaskan dari revolusi industri sampai era 4.0. Perkembangan dari mechanical production (1.0), electrical mass production (2.0), internet outomatic production (3.0), hingga digital outomated complex tasks (jauh lebih kompleks dari persoalan digitalisasi). 4.0 impactnya 10 kali lebih cepat, lebih besar dan datanya 3000 kali lebih masif. 4.0 ada tiga pilar; Internet of things, cyber physical dan bio technology. Ini semua akan mempengaruhi kehidupan di semua bidang dan semua profesi. Contoh internet of things; bagaimana teknologi digital bisa menganalisis detak jantung dan mengkonesikan dengan layanan medis untuk melakukan penanganan medis, robot yang dapat bertindak layaknya manusia hingga punya kewarganegaraan, yakni di Saudi Arabia, teknologi digital yang menfasilitasi hubungan kerja dengan jejaring dari banyak negara. Bisa untuk rencana pembangunan gedung, bisa ngecek visualisasi gedung melalui jaringan digital yang dapat dilihat lintas negara yang seakan-akan kita berada di lokasi gedung tersebut, dan itu real.

Contoh cyber physical application yakni; autonomous vehicle yakni mobil yang dikendalikan dengan teknologi digital, drone untuk pengiriman paket, untuk digitalisasi printing 3 dimensi, yang di masa datang diprediksi akan mengembangkan perusahaan-perusahaan desain. Baju, sepatu, perhiasan bahkan senjata bisa diprint. sehingga Singapura sudah merancang PT khusus teknologi desain. Teknologi printing 3 dimensi bahkan bisa dimanfaatkan untuk membangun rumah dengan cepat, bisa hanya 1 hari. Pemanfaatan cyber physical application bisa untuk mecancang tenaga robotik untuk menggerakkan kerja perusahaan. cyber physical application bisa dikembangkan untuk pembelajaran fisika, biologi, sehingga ke depan pengembangan Prodi Biologi untuk menopang kehidupan manusia menjadi sangat luar biasa. Apalagi Indonesia dengan kekayaan biodiversitasnya akan dapat berkembang pesat melalui teknologi digital. Kedokteran (pengobatan yang lebih simpel), mengembangan industri bioekonomi. Investasi di Amerika saat ini sudah mulai beralih ke bioekonomi. Conoh industri silicon valley.

Ini semua adalah penggalan contoh yang akan sangat berpengaruh pada kehidupan di masa datang. Top strategic Technologi Trend; hyperautomation, multiexperience, democratization, human augmementation, transparency and traceability, empowered adge, distributed cloud, autonomous things, practical blockchain, AI security. Teknologi yang akan berkembang pesat ke depan; Internet, social, cloud, big data analytics, 3 D printing, renewable energy, internet of things, cognitive systems, nanotechnology, robotics, blockchain, genomics, dan drones.

Sementara kategori inovasi dan teknologi manusia dari masa ke masa hingga kini yang perlu dipahami oleh Perguruan Tinggi; Rekayasa atomik, rekayasa persepsi, dan rekayasa biologi. Yang perlu dipahami juga oleh Perguruan Tinggi adalah disrupsion inovation, yakni: perpaduan antara revolusi teknologi dengan revolusi model bisnis yang dibutuhkan masyarakat era kini. Era disrupsi adalah era siapa sangka; transportasi dan pelayanan dikuasai oleh ojek online semacam gojek, perdagangan beralih ke online, ekportir besar dunia dikuasai oleh negara kecil, faktor produksi utama bukan lagi lahan dan tenaga kerja, penguasa bisnis beralih ke pemilik teknologi digital, toko retail berguguran beralih ke bisnis online, teknologi semakin murah, praktis, tetapi menggusur tenaga kerja-manusia, kerja bisa dimana saja dan kapan saja, pembelajaran semakin mudah, dan seterusnya. Pemerintah menganggap ini sebagai tantangan bersama yang perlu dijawab bersama dengan kalangan kampus. Di sisi lain kampus harus bisa membuat mahasiswa memiliki antusiasme yang besar untuk terlibat dalam social impact. Demikian papar Widya Priyahita Pudjibudoyo, M. Pol., Sc. (Weni/Alfan/Dimas)