Menengok Pendidikan Negara Maroko dengan Universitas Tertua di Dunia
Oleh: Dr. Andi Holilulloh, M.A.
(Dosen Linguistik Arab Prodi Magister BSA FADIB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Maroko, sebuah negara dengan julukan negeri matahari terbenam (Maghrib) yang terletak di Benua Afrika Utara. Negara Arab ini berbentuk Kerajaan sehingga nama lengkapnya adalah Kerajaan Maroko (المملكة المغربية) dengan dua bahasa resmi yang digunakan di negara ini, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Prancis. Namun siapa sangka, negara ini mencetak Sejarah dengan adanya universitas tertua di dunia yakni Universitas Al-Qarawiyyin (جامعة القرويين) yang dibangun pada tahun 859M oleh Fatima el-Fihri (tokoh Muslimah asal Tunisia), terletak kota Fez, Maroko. Jika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dinobatkan sebagai PTKIN tertua di Indonesia, maka Universitas Al-Qarawiyyin juga dinobatkan sebagai Universitas tertua di dunia.
Kota Fez merupakan kota pendidikannya negara Kerajaan Maroko di mana Universitas Al-Qarawiyyyin berada di kawasan kota tua Fez (Medina Qadima). Universitas ini terletak di tengah pusat keramaian karena dikelilingi oleh tempat-tempat bersejarah seperti Bab Boujloud, Makam Syeikh Idris, Masjid Andalusia, makam Syeikh Tijani (pendiri thariqah Tijaniyyah), dekat dengan Makam Ibnu Ajurrum (Penulis Kitab Matan الآجرومية), dan pusat perbelanjaan khas Maroko. Saat saya berkunjung ke Universitas tertua di dunia ini, tidak lupa juga untuk mengunjungi Jaami’ Al-Qarawiyyin (Masjid), Perpustakaan Universitas Al-Qarawiyyin dan asrama mahasiswa.
Sebelum membahas lebih lanjut bagaimana eksisnya universitas ini, mari kita mengenali lebih jauh tingkat pendidikan yang ada di Maroko. Tingkat Pendidikan yang berlaku di Maroko dimulai dari Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtida’iyyah, Madrasah I’dadiyyah dan Madrasah Tsanawiyyah. Ini sedikit berbeda dengan yang ada di Indonesia karena di Bumi Pertiwi ini kita mengenal Madrasah Tsanawiyyah dan Aliyah. Sistem Pendidikan negara Maroko terbagi dua macam yaitu ta’lim ‘ali dan ta’lim ‘atiq. Maksudnya ta’lim ‘ali ialah beberapa perguruan tinggi yang sifatnya tidak seperti pondok pesantren, seperti Universitas Sidi Mohammed ben Abdellah di kota Fes, Universitas Hassan Awwal di kota Settat dan Universitas Mohammed V.
Ta’lim ‘Ali itu di bawah Kementerian pendidikan, lebih fleksibel, standarnya tidak terlalu tinggi, mata pelajarannya lebih mudah dan lebih sedikit (maddah asaasiyyah: ulumul qur’an, ulumul hadits, fiqhul hadits, manahiju tahqiq dll), buku rujukan yang digunakan untuk perkuliahan ialah diktat atau karya dari dosennya sendiri. Sedangkan Ta’lim ‘Atiq itu di bawah Kementerian wakaf dan Urusan agama, mata kuliahnya lebih banyak dan memiliki standar yang lebih tinggi, lebih kompleks, dan sumber rujukannya menggunakan kitab turats ulama terdahulu untuk setiap mata kuliahnya, ada ujian nasionalnya.
Universitas Al-Qarawiyyin yang menjadi universitas tertua di dunia dan Universitas Al-Qarawiyyin (جامعة القرويين) secara resmi di bawah kendali Kerajaan Maroko (وزارة الأوقاف والشؤون الإسللامية بالمملكة المغربية) karena universitas ini (ta'lim atiq) kurang lebih sistemnya seperti Ma'had Aly yang harus tinggal di dalam asrama dan ilmu yg dikaji hnya ilmu agama saja. Beberapa ilmuan dunia yang menjadi alumni Universitas Al-Qarawiyyin ialah Ibnu Khaldun atau Ibnu Rusyd. Budaya pendidikan di Maroko dapat saya asumsikan seperti di negara-negara Eropa. Namun untuk terlebih pembelajaran di Universitas Al-Qarawiyyin tentu sedikit berbeda. Bahasa yang digunakan dalam pembelajaran di Perguruan Tinggi Maroko ialah bahasa Arab, Inggris dan Prancis, namun untuk konteks Universitas Al-Qarawiyyin, bahasa yang digunakan ialah bahasa Arab.