ULUL ALBAB DALAM AL-QURAN (Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. Guru Besar FUPI)
Istilah Ulul albab dalam Al-Quran untuk menyebut sekelompok umat manusia yang berakal. Ulul albab dari kata 'ulu' dan 'al-albab'. Ulu artinya mempunyai, sedangkan al-albab berarti daya pikir.
Kata al-albab bentuk jamak dari 'al-lubb' yang artinya pikiran. Ulul albab ialah orang-orang yang memiliki daya pikir sangat tajam. Orang yang memiliki akal dan kecerdasan.
Ulul albab memiliki pemikiran dan pemahaman yang benar. Mereka memahami penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah.
Istilah ulul albab disebutkan dalam Al-Quran 16 kali. Berikut sebagian dari ayat-ayat ulul albab yang dimaksud.
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
… Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS 2:197)
يُؤۡتِي ٱلۡحِكۡمَةَ مَن يَشَآءُۚ وَمَن يُؤۡتَ ٱلۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ أُوتِيَ خَيۡرٗا كَثِيرٗاۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Allah menganugerahkan hikmah (kearifan) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan siapa yang dianugerahi hikmah, ia telah dianugerahi karunia yang banyak. Orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (QS 2:269)
وَٱلرَّٰسِخُونَ فِي ٱلۡعِلۡمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلّٞ مِّنۡ عِندِ رَبِّنَاۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
…Dan mereka yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat Al-Quran, semuanya dari Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal. (QS 3:7)
إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Sungguh, dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih berganti malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (QS 3:190)
ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS 3:191)
قُل لَّا يَسۡتَوِي ٱلۡخَبِيثُ وَٱلطَّيِّبُ وَلَوۡ أَعۡجَبَكَ كَثۡرَةُ ٱلۡخَبِيثِۚ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu beruntung." (QS 5:100)
لَقَدۡ كَانَ فِي قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةٞ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِۗ مَا كَانَ حَدِيثٗا يُفۡتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصۡدِيقَ ٱلَّذِي بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَتَفۡصِيلَ كُلِّ شَيۡءٖ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٗ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ
Sungguh pada kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. Al-Quran bukan cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan petunjuk serta rahmat bagi kaum beriman. (12:111)
قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِي ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
…Katakanlah: "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Hanya orang yang berakal yang dapat menerima pelajaran. (QS 39:9)
فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْۚ قَدۡ أَنزَلَ ٱللَّهُ إِلَيۡكُمۡ ذِكۡرٗا
… Maka bertakwalah kepada Allah, hai orang-orang yang mempunyai akal; yaitu orang-orang yang beriman. Sungguh Allah telah menurunkan peringatan kepadamu. (QS 65:10)
Ulul albab dalam QS Ali Imran ayat 190 mengandung makna sebagai berikut.
Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.
Penjelasan istilah ulul albab tersebut termaktub pada ayat berikutnya, Ali Imran 191.
ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Ulul Albab yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka." (QS Ali Imran/3:191).
Ulul albab adalah orang yang banyak berdzikir, bertafakur, dan mengingat Allah swt dalam segala kondisi, baik saat berdiri, duduk, maupun berbaring, dan menggunakan pikirannya untuk memikirkan penciptaan alam semesta.
Tanda-Tanda Ulul Albab yang disebutkan dalam Al-Quran antara lain sebagai berikut.
Pertama, bersungguh-sungguh mencari Ilmu.
Ulul albab adalah mereka yang bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu dan merenungkan ciptaan Allah swt di langit dan di bumi.
وَٱلرَّٰسِخُونَ فِي ٱلۡعِلۡمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلّٞ مِّنۡ عِندِ رَبِّنَاۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran darinya melainkan orang-orang yang berakal. (QS Ali Imran/3:7)
Kedua, mampu memisahkan antara yang baik dan buruk.
Ulul albab mampu memisahkan antara hal yang baik dan buruk, kemudian memilih yang baik. Walaupun keburukan itu dipertahankan oleh sekian banyak orang, ulul albab tetap mempertahankan kebaikan, sebab ia hanya takut kepada Allah.
قُل لَّا يَسۡتَوِي ٱلۡخَبِيثُ وَٱلطَّيِّبُ وَلَوۡ أَعۡجَبَكَ كَثۡرَةُ ٱلۡخَبِيثِۚ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan". (QS Al-Ma'idah/5:100).
Ketiga, kritis dalam mendengarkan pembicaraan.
Ulul albab kritis dalam mendengarkan pembicaraan, pandai menimbang-nimbang ucapan, teori, atau dalil yang dikemukakan oleh orang lain.
ٱلَّذِينَ يَسۡتَمِعُونَ ٱلۡقَوۡلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحۡسَنَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمۡ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
"Mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah ulul-albab (orang-orang yang mempunyai akal sehat)." (QS Az-Zumar/39:18).
Keempat, bersedia membagikan ilmunya kepada orang lain.
Ulul albab bersedia menyampaikan ilmunya kepada orang lain untuk memperbaiki masyarakatnya. Mereka juga bersedia memberikan peringatan kepada masyarakat bila terjadi ketimpangan maupun ketidakadilan.
۞أَفَمَن يَعۡلَمُ أَنَّمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ ٱلۡحَقُّ كَمَنۡ هُوَ أَعۡمَىٰٓۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٱلَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهۡدِ ٱللَّهِ وَلَا يَنقُضُونَ ٱلۡمِيثَٰقَ وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلۡحِسَابِ وَٱلَّذِينَ صَبَرُواْ ٱبۡتِغَآءَ وَجۡهِ رَبِّهِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ وَيَدۡرَءُونَ بِٱلۡحَسَنَةِ ٱلسَّيِّئَةَ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عُقۡبَى ٱلدَّارِ
19.Apakah orang yang tahu apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang buta? Hanya orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, 20.yaitu mereka yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, 21.dan mereka yang menghubungkan apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya, dan takut kepada hisab yang buruk. 22.Mereka yang sabar mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; merekalah yang mendapat tempat kesudahan terbaik. (QS Ar-Ra'd:19-22).
Kelima, hanya takut kepada Allah swt.
Ulul albab tidak akan takut kepada siapa pun selain Allah swt. Hal ini telah ditegaskan pada beberapa ayat, antara lain,
أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُمۡ عَذَابٗا شَدِيدٗاۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْۚ قَدۡ أَنزَلَ ٱللَّهُ إِلَيۡكُمۡ ذِكۡرٗا
"Allah telah menyediakan azab yang sangat pedih bagi mereka. Maka, bertakwalah kepada Allah, wahai ulul albab (orang-orang yang berakal sehat, berhati bersih, dan cerdas,) (yaitu) orang-orang yang beriman. Sungguh, Allah telah menurunkan peringatan kepadamu." (QS At-Talaq/65:10).
Itulah tanda-tanda ulul albab yang telah disebutkan dalam firman Allah swt. Semoga kita dapat senantiasa menjadi bagian dari golongan ulul albab.