Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
kembali menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Periode II Tahun Akademik
2024/2025 hari ke-2 Kamis (20/2/2025) dengan mengukuhkan sebanyak 479 wisudawan
dari berbagai fakultas. Fakultas Dakwah dan Komunikasi mencatatkan 77 lulusan,
terdiri dari 73 lulusan program sarjana dan 4 lulusan program magister.
Fakultas Syariah dan Hukum meluluskan 149 wisudawan, dengan rincian 76 dari
program sarjana dan 73 dari program magister. Sementara itu, Fakultas Ushuluddin
dan Pemikiran Islam mencatatkan 166 lulusan, yang terdiri dari 113 lulusan
program sarjana dan 53 dari program magister. Adapun Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam mewisuda 87 orang, dengan rincian 55 lulusan program sarjana dan
32 lulusan program magister. Kegiatan yang digelar dengan penuh khidmat
tersebut dilangsungkan di Gedung Multi Purpose dan dibuka secara resmi oleh
Ketua Senan UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Kamsi.
Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa momentum
wisuda bukanlah akhir dari perjalanan akademik, melainkan awal dari perjuangan
yang sesungguhnya dalam menghadapi tantangan. “Sekarang dunia sedang tidak
baik-baik saja. Kita menghadapi persoalan ekonomi, persaingan antarbangsa,
serta gejolak politik. Pada saat bersamaan, terjadi disrupsi akibat ekspansi
teknologi digital yang memunculkan tantangan baru, termasuk persaingan dengan
Artificial Intelligence (AI),” ujar Rektor.
Prof. Noorhaidi juga menekankan bahwa mengandalkan
hafalan semata tidak lagi cukup dalam menghadapi dunia kerja yang semakin
kompetitif. “Jika hanya mengandalkan hafalan, kita pasti kalah dengan Google,
AI, dan teknologi lainnya. Namun, jangan berkecil hati, karena selama menempuh
studi di UIN, kalian telah dilatih untuk mengasah logika, berimajinasi, dan
berkomunikasi secara verbal maupun tertulis,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Rektor menyoroti pentingnya nilai-nilai
luhur seperti integritas, kejujuran, serta etika moral yang menjadi bekal utama
bagi para lulusan. Mengusung tagline Empowering
Knowledge, Shaping The Future, Rektor berkomitmen untuk mendorong para
lulusannya agar tidak hanya menjadi penonton dalam perubahan global yang luar
biasa. “Jadilah pemain, jadilah pahlawan. Jangan menjadi pecundang yang
menangisi masa depan karena tidak dapat berperan aktif dalam perubahan,”
tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga mengungkapkan
kebanggaannya terhadap mahasiswa dan alumni. Ia menyoroti berbagai prestasi membanggakan,
seperti keberhasilan empat mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum yang
memenangkan gugatan terkait Presidential Threshold di Mahkamah Konstitusi (MK).
Tidak ketinggalan salah satu alumni yang masih fresh graduate,
telah membuktikan kiprahnya di dunia internasional sebagai peneliti dengan
rekam jejak publikasi mencengangkan, sekitar 104 artikelnya diterbitkan di
jurnal terindeks Scopus. Prestasi tersebut mencerminkan kualitas akademik serta
daya saing lulusan UIN Sunan Kalijaga di tingkat nasional maupun internasional.
Tidak hanya itu, para alumni kampus ini telah menorehkan
jejak emas di berbagai sektor strategis, mulai dari parlemen sebagai anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), jajaran kementerian sebagai pengambil kebijakan,
hingga dunia akademik sebagai dosen dan pendidik yang mencerdaskan generasi
bangsa. Tidak sedikit yang juga berperan penting dalam sektor hukum
sebagai hakim dan pengacara, serta turut membangun perekonomian melalui
dunia usaha dan kewirausahaan. “Tetaplah menjadi bagian dari keluarga besar UIN
Sunan Kalijaga dengan jaringan alumni yang kini telah lebih 800 ribu yang terus
memberikan dampak signifikan. Lebih dari sekadar pencapaian akademik, kelulusan
ini menandai awal dari perjalanan intelektual dan profesional yang penuh dengan
tantangan serta peluang. Rayakanlah keberhasilan ini bersama keluarga tercinta,
namun tetap mempersiapkan diri untuk menghadapi dinamika masa depan”
pungkasnya.
Sementara itu, pada prosesi wisuda kali ini, sejumlah
mahasiswa dinobatkan sebagai Wisudawan/Wisudawati Tercepat Terbaik. Para sosok
yang tidak hanya mencerminkan kecerdasan akademik, tetapi juga ketekunan,
disiplin, serta kemampuan manajerial yang luar biasa. Di antara mereka adalah
Isfiya Annabila dari Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam dengan IPK 3.89; Muhammad Harkim Novridho dari Program Studi Aqidah dan
Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam dengan IPK 3.93; serta
Anisatul Muzayanah dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi dengan IPK 3.94. Selain itu, Wulan Fernikasari dari
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum berhasil meraih IPK 3.97;
Satria Wiranata dari Program Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi memperoleh IPK 3.94; serta Mutia Ainun Nabila dari
Program Magister Studi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam dengan
IPK 3.95.
Wisudawan lainnya adalah Salwa Nabella Aksi
Humanita dari Program Magister Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam juga mencatatkan prestasi dengan IPK 3.95, sedangkan Gusti Rian Saputra
dari Program Magister Ilmu Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, meraih IPK
sempurna, yakni 4.00.
Sementara itu, mewakili para wisudawan dan wisudawati,
Sholluhiyyah dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, dalam pidatonya menekankan bahwa gelar akademik yang
diraih bukan sekadar pencapaian simbolis, melainkan sebuah bekal berharga dan
kehormatan yang akan terus dijunjung tinggi. “Namun, gelar ini tidak akan
bermakna tanpa keahlian dan pengalaman yang telah kita peroleh selama belajar
dan berkarya di kampus ini. Belajar bukan sekadar menghafal teori atau mengejar
angka yang tinggi, tetapi menemukan makna dan tujuan dalam setiap proses yang
kita jalani,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir
dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan baru yang harus dihadapi dengan
semangat dan tekad kuat. “Hari ini adalah bukti bahwa proses pembelajaran
adalah pencarian makna yang tidak akan pernah berhenti,” tutupnya.
Dengan wisuda ini, UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, daya saing, dan kesiapan untuk berkontribusi di berbagai bidang. Momentum ini juga menjadi titik awal bagi para wisudawan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh, menghadapi tantangan dunia profesional, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (humas sk)