Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga kembali menggelar kuliah umum tahunan yang dinanti-nanti. Tahun ini, kegiatan yang menjadi agenda akademik wajib tersebut mengusung tema: "تعزيز اللغة العربية من أجل دعوة وسطية الإسلام" — Penguatan Bahasa Arab untuk Dakwah Islam Moderat. Acara digelar di Ruang Teatrikal FITK dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari jenjang S1, S2, hingga S3.
Yang istimewa, kuliah umum kali ini menghadirkan narasumber langsung dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, yakni Syeikh Muhammad Mahmud Salamah Muhammad, seorang ulama dan akademisi dengan pemahaman mendalam tentang bahasa Arab klasik dan kontemporer.
Dalam ceramahnya, Syeikh Muhammad menekankan bahwa bahasa Arab adalah salah satu kunci utama dalam memahami, menjaga, dan menyebarkan ajaran Islam. “Bahasa Arab bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga jantung dari tradisi keilmuan Islam,” tuturnya. Seraya merujuk Al-Qur’an surat al-Hijr ayat 9 “ إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ “
Syeikh Muhammad juga menjelaskan bahwa kekayaan kosakata bahasa Arab memberikan keluasan makna yang luar biasa. “Satu kata dalam bahasa Arab bisa memiliki banyak makna tergantung pada konteksnya. Ini menunjukkan betapa kaya dan dalamnya struktur bahasa Arab. Tidak semua bahasa memiliki tingkat kedalaman semantik seperti ini,” jelasnya penuh semangat.
Lebih lanjut, ia mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya mempelajari struktur linguistik bahasa Arab, tetapi juga meresapinya secara spiritual dan kultural. Menurutnya, keindahan bahasa Arab terletak pada kemampuannya menjembatani nilai-nilai Islam yang damai, ramah, dan penuh hikmah kepada berbagai latar belakang audiens. Bahasa Arab harus digunakan tidak hanya sebagai alat akademik, tetapi sebagai instrumen dakwah yang moderat, santun, dan komunikatif.
Kuliah umum ini dipandu oleh moderator Dr. Nashirudin, M.Si., yang turut memberikan refleksi mendalam tentang pentingnya kepekaan sosial dalam berdakwah. Ia menyampaikan bahwa penguasaan bahasa Arab adalah bagian dari upaya membangun komunikasi lintas budaya yang efektif. "Bahasa Arab bukan sekadar bahasa kitab, melainkan jembatan peradaban Islam yang membuka ruang dialog dan pemahaman lintas zaman," ujarnya.
Sesi kuliah juga menyentuh aspek praktis, di mana mahasiswa diajak memahami aplikasi bahasa Arab dalam konteks dakwah masa kini. Respons peserta sangat antusias. Mereka mengaku mendapatkan wawasan baru yang memperkuat kemampuan berbahasa sekaligus membuka kesadaran akan nilai strategis bahasa Arab dalam merespons tantangan global.
Kegiatan ini sekaligus memperkuat komitmen UIN Sunan Kalijaga dalam menjadikan bahasa Arab sebagai instrumen pengembangan ilmu dan peradaban Islam yang inklusif. Bahasa Arab tidak hanya diajarkan sebagai keterampilan linguistik, tetapi juga sebagai sarana membangun narasi Islam moderat di panggung dunia.
Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Syeikh Muhammad dan sesi foto bersama, mengabadikan momen berharga dari pertemuan ilmiah lintas negara yang penuh makna ini. (Contributor berita FITK)