WhatsApp Image 2025-05-26 at 15.03.06.jpeg

Senin, 26 Mei 2025 15:41:00 WIB

0

Dosen UIN Sunan Kalijaga Raih Phi Tau Phi, Penghargaan Akademik Bergengsi di Taiwan


 Sebuah kabar baik datang dari Taiwan. Salah satu dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Bayu Mitra A. Kusuma, S.AP., M.AP., M.Pol.Sc. yang saat ini sedang menempuh tugas belajar di sana meraih penghargaan Phi Tau Phi Scholastic Honor Society of the Republic of China (R.O.C). Penghargaan tersebut diberikan melalui sebuah seremoni bersamaan dengan agenda student commencement (24/5). Dalam seremoni tersebut, Phi Tau Phi diserahkan langsung oleh Presiden National Dong Hwa University, kampus tempat Bayu menempuh studi doktoral.

Di R.O.C atau Taiwan, Phi Tau Phi adalah penghargaan bergengsi karena dipandang sebagai pengakuan atas prestasi akademik yang signifikan dan potensi kepemimpinan. Secara kelembagaan, Phi Tau Phi didirikan pada tahun 1921 oleh Joseph H. Ehlers, seorang profesor Amerika yang mengajar di Peiyang University (sekarang Tianjin University). Lembaga ini bertujuan untuk mendorong beasiswa, menstimulus riset, menghargai prestasi akademik, serta membentuk ikatan persaudaraan intelektual dan profesional yang kuat. Lembaga ini telah mengakui sekitar 70.000 anggota selama lebih dari seratus tahun berdiri.

Dalam catatan sejarah, setelah pemerintah nasionalis R.O.C mundur ke Taiwan pasca perang sipil di Tiongkok daratan, lembaga ini sempat menghentikan segala kegiatannya. Namun, kegiatan lembaga ini dilanjutkan kembali pada tahun 1964 atas permintaan para anggotanya. Semangat yang dibawa dari penghargaan Phi Tau Phi ini adalah Philosophia (induk segala ilmu pengetahuan), Technologia (ilmu terapan), dan Physiologia (ilmu teoritis), yang secara kolektif mewakili semua disiplin ilmu pembelajaran di perguruan tinggi.

Untuk mendapatkan penghargaan dan keanggotaan kehormatan Phi Tau Phi, seseorang wajib direkomendasikan oleh universitas terkemuka di Taiwan dengan beberapa kriteria, yaitu 1% lulusan sarjana teratas, 3% lulusan magister teratas, dan 10% lulusan atau kandidat doktoral teratas yang unggul dalam kinerja akademik dan perilaku moral, serta alumni universitas terkemuka yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penelitian akademik atau gerakan perubahan sosial. Keanggotaan dalam Phi Tau Phi bersifat permanen atau seumur hidup, tidak memerlukan pembaruan dan pembayaran apapun.


Bagi Bayu, Phi Tau Phi bukanlah penghargaan pertama yang didapatkan selama masa tugas belajar untuk doktoralnya. Sebelumnya dia pernah meraih penghargaan sebagai Best Participant pada Online Short Course on Austronesian Studies yang diselenggarakan oleh Departemen Sejarah Universitas Diponegoro (2022), Best Writer pada Writing Contest PPI Edufest yang diadakan oleh Overseas Indonesian Students Association Alliance atau PPI Dunia (2023), dan Best Presenter pada The 5th Indonesian Scholars Scientific Summit yang dihelat di National Taipei University of Technology (2023).

Pencapaian Bayu ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh civitas akademika UIN Sunan Kalijaga. Selanjutnya, pimpinan universitas mendorong Bayu untuk dapat segera menuntaskan studinya di The Ph.D. Program in Asia-Pacific Regional Studies, College of Humanities and Social Sciences, NDHU. Riset disertasi tentang repatriasi Pekerja Migran Indonesia yang sedang diselesaikan Bayu akan sangat bermanfaat bagi pengembangan keilmuan di UIN Sunan Kalijaga, khususnya terkait isu diaspora dan migrasi internasional.