WhatsApp Image 2025-05-28 at 13.24.36 (4).jpeg

Rabu, 28 Mei 2025 13:56:00 WIB

0

Memperkuat Jembatan Ilmu dan Budaya: Penandatanganan MoU antara UIN Sunan Kalijaga dan Novosibirsk State Pedagogical University

Pada tanggal 27 Mei 2025, sebuah langkah strategis dalam dunia pendidikan internasional terukir di ruang rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang berlangsung secara daring. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UIN Sunan Kalijaga dan Novosibirsk State Pedagogical University (NSPU), Rusia, menandai awal sebuah perjalanan kolaborasi yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pertukaran budaya.

NSPU, sebagai universitas pedagogik terbesar di Siberia dengan lebih dari 13.000 mahasiswa dan 800 dosen, memegang posisi strategis dalam lima besar universitas kependidikan terbaik di Rusia. Dalam sambutannya, Rektor NSPU, Prof. S.A. Nelyubov, menegaskan bahwa universitasnya telah lama mengedepankan internasionalisasi sebagai jembatan penting untuk membuka cakrawala ilmu dan budaya, terutama melalui kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi di Eropa dan Asia. Promosi bahasa dan budaya Rusia bukan hanya sebuah program, melainkan bagian integral dari misi global NSPU dalam membangun komunitas akademik multikultural.

“Penandatanganan MoU ini bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen nyata untuk memperkuat hubungan lintas negara melalui pendidikan tinggi yang berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Prof. Nelyubov.

Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi, menyambut hangat kemitraan ini sebagai peluang strategis bagi pengembangan kelembagaan dan riset. Ia menyoroti pusat pusat keunggukan dan perkembangan UIN Sunan Kalijaga yang telah mendapat pengakuan internasional, dan mengapresiasi kesiapan NSPU membangun kolaborasi untuk bersama-sama membangun pusat studi keislaman, keindonesiaan di Rusia, maupun pusat studi budaya Rusia di Indonesia. Harapan tersebut bukan hanya wacana akademik, melainkan landasan kuat untuk dialog lintas budaya dan pemahaman bersama dalam dunia yang semakin terhubung.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga, Dr. Abdur Rozaki, menyatakan optimisme bahwa kerja sama ini akan membuka peluang baru bagi pengembangan pendidikan dan budaya, mempererat tali persahabatan antar kedua bangsa melalui kolaborasi yang berkelanjutan.

Dalam konteks ini, Dr. Witriani, Ketua Center for Development of Cultural and International Affairs (CDCIA), menjelaskan ruang lingkup kerja sama yang meliputi pendidikan, penelitian ilmiah, program bersama, pengembangan profesional staf, serta pertukaran akademisi dan mahasiswa. Penekanan khusus diberikan pada bentuk implementasi yang inklusif dan inovatif, seperti program magang, riset pedagogi mutakhir, dan penyelenggaraan konferensi bersama — semua tanpa adanya kewajiban finansial yang membebani kedua belah pihak.

Kerja sama ini mencerminkan esensi pendidikan tinggi yang sejati: sebagai wahana memperkuat dialog peradaban, memperluas wawasan, dan memperdalam solidaritas kemanusiaan. Di tengah tantangan global, langkah ini menjadi model yang menginspirasi bagaimana universitas dapat menjadi agen perubahan, tidak hanya di ranah akademik tetapi juga di ranah sosial dan budaya.