Hari kedua pelaksanaan Sidang Senat
Terbuka dalam rangka Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/2025, Rabu
(28/5/2025), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta digelar
di Gedung Multipurpose. Kegiatan akademik ini dibuka oleh Ketua Senat
Universitas, Prof. Dr. Kamsi, dan diikuti oleh sebanyak 577 wisudawan yang
berasal dari lima fakultas.
Adapun
sebaran wisudawan pada hari kedua Sidang Senat Terbuka Wisuda Periode III Tahun
Akademik 2024/2025 mencakup lima fakultas di lingkungan UIN Sunan Kalijaga.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menjadi penyumbang lulusan terbanyak dengan
jumlah 174 wisudawan, disusul oleh Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
sebanyak 154 orang. Selanjutnya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi meluluskan 100
orang, sementara Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora mencatat 77 wisudawan.
Adapun Fakultas Pascasarjana meluluskan 72 orang dari jenjang magister dan
doktor.
Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Noorhaidi
Hasan, dalam pidato akademiknya, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada
seluruh wisudawan atas perjuangan yang telah dilalui. “Pencapaian ini harus
disyukuri dan dirayakan. Temui mereka yang telah membersamai Anda, rayakan
bersama orang-orang tercinta. Karena untuk bisa menyelesaikan studi ini
bukanlah perjalanan yang mudah. Di dalamnya ada keringat, tangis, doa, dan
pengharapan,” ungkap Rektor.
Rektor juga menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir dari sebuah
perjalanan, melainkan awal dari babak kehidupan baru di tengah dunia yang terus
berubah. “Dunia telah mengalami disrupsi, banyak pekerjaan yang hilang, namun
juga muncul peluang baru. Anda telah dibekali dengan kemampuan berpikir kritis,
kepribadian tangguh, dan kompetensi kepemimpinan. Jangan hanya menjadi
penonton, jadilah aktor perubahan,” ujarnya.
Dalam momentum ini, Rektor turut menyoroti peningkatan partisipasi
perempuan dalam pendidikan tinggi sebagai bentuk keberhasilan pembangunan
sosial-budaya Indonesia yang ia saksikan dalam gelaran wisuda 2 hari ini. “Dari
18 wisudawan terbaik tercepat, 13 di antaranya adalah perempuan. Ini adalah
kemajuan luar biasa.” jelasnya. Tidak hanya itu, dari total 1.200 wisudawan
selama dua hari pelaksanaan, sebanyak 708 orang atau 59 persen adalah
perempuan, sedangkan laki-laki berjumlah 492 orang atau 41 persen. “Hari ini kita melihat perubahan besar. Ini
adalah keberhasilan pembangunan sosial, budaya, dan keagamaan bangsa kita,”
tegas Rektor.
Kisah inspiratif juga disampaikan oleh Rektor tentang
salah satu wisudawan yang menjadi korban tsunami Aceh tahun 2004, Nashrullah,
wisudawan Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
“Ditinggal kedua orangtuanya, ia berjualan dan mencari nafkah sendiri untuk
bisa menuntaskan studi. Hari ini, ia berdiri dengan gagah mengenakan toga
kebesaran. Ini bukan sekadar pencapaian akademik, ini tentang perjuangan,”
tambah Rektor.
Mengakhiri sambutan, Rektor kembali mengingatkan para
wisudawan bahwa mereka kini telah menjadi bagian dari keluarga besar UIN Sunan
Kalijaga. “Jangan pernah lupa. Di balik
kesuksesan kalian, ada orangtua yang berjuang dengan kerja keras yang luar
biasa. Teruslah menjadi pribadi yang membanggakan,” pesan Rektor.
Sementara itu, Fanesa Oktavia, wisudawan terbaik yang dipercaya
mewakili seluruh wisudawan dalam menyampaikan pidato, tak kuasa menyembunyikan
rasa haru. “Hari ini adalah momen bersejarah yang kami nantikan, bukan hanya
bagi kami, tapi juga bagi orangtua kami yang telah melewati perjalanan panjang
hingga kami sampai di tahap ini,” tuturnya.
Fanesa juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh dosen dan
tenaga pendidik yang telah menjadi bagian dari perjalanan akademik mereka.
“Kami tidak hanya memperoleh pengetahuan, tapi juga nilai kehidupan, bertahan
dalam kesulitan, menghargai sesama, dan peduli terhadap masyarakat. Semua ini
membentuk kami menjadi pribadi yang tangguh,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah mahasiswa dari berbagai
fakultas dinobatkan sebagai wisudawan-wisudawati terbaik tercepat berdasarkan
SK Rektor Nomor 73.3 Tahun 2025. Mereka adalah Fanesa Oktavia dari Program
Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, berhasil
menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 4 bulan 3 hari dengan IPK 3,90.
Disusul Abdul Qawwiy Nasrun dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, dengan lama studi 3 tahun 5 bulan 5
hari dan IPK 3,91. Aulia Sahara Salzabilla Suhery dari Program Studi Manajemen
Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, juga mencatatkan prestasi dengan
menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 4 bulan 7 hari dan IPK 3,91. Sementara
itu, Miftahul Jannah Putri Maulida dari Program Studi Perbankan Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, menorehkan IPK tertinggi di jenjang sarjana
dengan nilai 3,95 dalam waktu studi 3 tahun 6 bulan 7 hari.
Pada jenjang magister, prestasi gemilang diraih oleh Nesha Rizky
Ashari dari Program Magister Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, dengan IPK 3,86 dalam waktu studi 1 tahun 11 bulan 20 hari. Dwi Sundariyati dari Program Magister Interdisciplinary
Islamic Studies, Pascasarjana, meraih IPK 3,91 dalam 1 tahun 10 bulan 24 hari.
Prestasi yang sama juga diraih oleh Dira Ranisa dari Magister Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dengan lama studi 1 tahun 6
bulan 7 hari dan IPK 3,91. Memed Khumaedi dari Magister Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, mencatat IPK 3,93 dalam waktu
1 tahun 11 bulan 8 hari.
Sementara itu, di jenjang doktoral, Muhammad Naufal
Waliyuddin dari Program Studi Doktor Studi Islam, Pascasarjana, mencatatkan
prestasi membanggakan dengan menyelesaikan studi selama 3 tahun 4 bulan 13 hari
dan meraih IPK tertinggi 3,96. Para wisudawan ini menjadi representasi dari
semangat unggul, dedikasi akademik, dan ketekunan dalam menempuh pendidikan di
UIN Sunan Kalijaga.
Dengan tuntasnya seremonial akademik ini, UIN Sunan
Kalijaga percaya bahwa lulusannya mampu menjadi perpanjangan tangan kampus
dalam membumikan ilmu pengetahuan, berkontribusi nyata bagi kemanusiaan,
menyemai kepedulian sosial, serta mengemban misi empowering knowledge,
shaping the future. Para wisudawan diharapkan tampil sebagai aktor
perubahan yang tangguh, kompeten, dan berdaya saing di berbagai level kehidupan
masyarakat.(humassk)