0

e1a6410e-ef0f-4ad6-839b-f1e2836db501.jpg

Jumat, 28 Februari 2025 00:35:00 WIB

Transformasi Pendidikan, UIN Sunan Kalijaga Siapkan SDM Unggul dan Riset Inovatif untuk Taklukkan Kancah Global

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Workshop Transformasi menuju World Class University, Kamis (27/2/2025). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung PAU UIN Sunan Kalijaga ini dihadiri oleh seluruh pejabat universitas dan menghadirkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Amien Suyitno, sebagai narasumber utama.

Sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), UIN Sunan Kalijaga memiliki tanggung jawab besar dalam mengembangkan pendidikan tinggi keislaman yang unggul dan berdaya saing global. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, menekankan bahwa langkah strategis diperlukan untuk mewujudkan visi internasionalisasi tersebut. Salah satu agenda utama universitas adalah pendirian kampus II di Pajangan untuk memperluas akses pendidikan inklusif dan memperkuat kelembagaan.

“Kami terus bergerak dalam mengantarkan pendidikan tinggi keislaman ke level internasional. Tim kami bekerja keras untuk mewujudkan pendirian Kampus 2, yang Insya Allah akan menjadi kebanggaan bersama dan semakin memperkokoh peran UIN Sunan Kalijaga sebagai PTKIN yang berorientasi global. Kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari Kementerian Agama dalam mewujudkan langkah strategis ini,” ujar Noorhaidi.


Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa universitas akan terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan program studi, peningkatan sumber daya manusia (SDM), serta kebijakan riset yang lebih fokus dan inovatif. “Kami berharap segala upaya ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pendidikan Islam, menekankan bahwa pengelolaan sumber daya manusia dalam lima tahun ke depan harus berbasis data agar perencanaan dan evaluasi kebijakan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

“Penataan SDM harus berbasis data. Dengan data yang akurat, kita bisa menentukan langkah yang tepat dalam pengelolaan kebijakan, memastikan efisiensi tanpa mengurangi substansi dari program-program yang telah berjalan,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pemetaan kebutuhan dunia pendidikan dan dunia kerja agar PTKIN dapat menyesuaikan pengembangan program studi dan kualitas kampus. Menurutnya, selektivitas dalam riset menjadi aspek penting bagi perguruan tinggi agar tidak terjebak dalam repetisi penelitian yang kurang relevan dengan kebutuhan saat ini.

“Kampus harus mulai lebih selektif dalam menentukan topik riset. Riset yang berulang perlu dihentikan melalui moratorium, dan pedoman akademik harus melarang skripsi serta tesis yang tidak lagi relevan. UIN Sunan Kalijaga harus menjadi pelopor dalam kebijakan ini,” tegasnya.

Dalam konteks pengembangan PTKIN menuju standar internasional, Prof. Amien Suyitno menekankan pentingnya integrasi keilmuan dalam berbagai bidang, termasuk Sains, Teknologi, Engineering, Art, dan Matematika (STEAM). Menurutnya, universitas kelas dunia tidak hanya dinilai berdasarkan peringkat, tetapi juga dari rekognisi akademik dan kontribusi keilmuan yang diberikan.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa riset yang dilakukan harus menjawab tantangan aktual, seperti isu lingkungan, nasionalisme, dan toleransi. Pendekatan empiris dalam penelitian menjadi kunci dalam menghadapi permasalahan global, termasuk perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.

“Riset harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Jika tidak relevan, maka riset tersebut tidak akan berdampak luas. Oleh karena itu, PTKIN harus terus berinovasi dan menghasilkan penelitian yang dapat menjawab persoalan nyata di masyarakat,” tambahnya.


Workshop ini menjadi momentum bagi UIN Sunan Kalijaga untuk merancang langkah konkret dalam mencapai status World Class University. Melalui berbagai strategi yang telah dirumuskan, universitas ini diharapkan semakin memperkuat perannya dalam ekosistem pendidikan tinggi  di kancah nasional maupun internasional. (Humas sk)