Applied Psychology Center (APC) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dipercaya oleh Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PUSPENMA) Kementerian Agama RI sebagai salah satu dari dua perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) penyelenggara tes bakat skolastik dan psikologi untuk Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025. Tes ini digelar pada Minggu (29/6/2025) dan dipusatkan di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora kampus setempat.
Ketua pelaksana yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Prof. Dr. Erika Setyanti Kusumaputri, menjelaskan, UIN Sunan Kalijaga melalui Applied Psychology Center (APC) dipercaya menyelenggarakan seleksi dengan jumlah peserta mencapai 4.172 orang. Mereka terdiri atas pendaftar program Beasiswa Santri Berprestasi dan Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ). Tes ini melibatkan 144 pengawas, yang didominasi oleh dosen dan beberapa tenaga kependidikan.
“Simulasi tes sudah dilakukan Sabtu (28/6) sebagai bagian awal pelaksanaan tes, untuk memastikan kesiapan panitia dan peserta. Peserta berasal dari berbagai provinsi dengan latar belakang pesantren, sehingga perlu mitigasi sejak awal, termasuk memastikan kesiapan perangkat teknologi mereka,” ungkapnya.
Ia menambahkan, simulasi ini penting sebagai langkah antisipasi bila terjadi gangguan sistem atau kendala teknis. “Kata kuncinya adalah mitigasi, bagaimana problem bisa diantisipasi dan ada jalan keluarnya. Tim APC beserta tim IT menindaklanjuti hasil simulasi untuk memastikan tes hari ini berjalan lancar,” ujarnya.
Menurut Prof. Erika, kepercayaan PUSPENMA Kementerian Agama kepada UIN Sunan Kalijaga didukung oleh kapasitas APC yang beranggotakan para dosen psikologi berkompetensi tinggi sebagai konselor, psikolog, dan punya kualifikasi di bidang asesmen psikologi, interpretasi alat psikologi, pengukuran potensi akademik yang sudah terstandar. “Reputasi APC sudah lama teruji dalam berbagai asesmen, termasuk kerja sama dengan Kemenpora, KPU, rumah sakit, hingga seleksi perangkat desa,” imbuhnya.
Dikatakan Prof Erika, dalam kegiatan ini para pengawas yang berada di bawah koordinasi APC memegang amanah penting sebagai ujung tombak seleksi SDM unggul bangsa. Tes ini harus dilaksanakan seobjektif mungkin untuk menghasilkan penerima beasiswa yang kredibel dan berkualitas.
Ia juga berpesan kepada seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. “Manfaatkan peluang ini sebaik-baiknya, ini adalah proses seleksi yang harus diikuti. Apapun hasilnya, proses ini objektif, tidak ada rekayasa apapun di dalamnya," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua APC yang juga merupakan Dosen Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Lisnawati, S.Psi., M.Psi., menambahkan bahwa penunjukan UIN Sunan Kalijaga sebagai penyelenggara tes bakat skolastik dan psikologi BIB 2025 merupakan kepercayaan besar sekaligus tanggung jawab yang menuntut profesionalisme tinggi. “Kami mengusahakan yang terbaik untuk menyukseskan seleksi ini. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi kami APC Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga” katanya.
Sementara itu, salah satu asisten APC, Izad Tiara Najah Putri, mahasiswa Prodi Psikologi semester 7, juga mengungkapkan kebanggaannya dapat terlibat. “Senang dilibatkan dalam kegiatan ini. Peran kami lebih banyak pada aspek hospitality, seperti membantu kesiapan teknis, mengarahkan pengawas dan penyelia ke ruangan masing-masing, serta memastikan mereka merasa nyaman selama bertugas. Pengalaman ini menambah wawasan saya, dan menurut saya, hospitality juga sangat penting dalam kegiatan asesmen berskala besar seperti ini," ujarnya.
Pelaksanaan Tes Bakat Skolastik dan Psikologi Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Tahun 2025 telah selesai dilaksanakan. Dengan seluruh ikhtiar dan komitmen yang dikerahkan, APC Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga berupaya optimal memastikan setiap tahapan berjalan sesuai prosedur, serta meminimalkan potensi kendala agar tidak ada peserta yang dirugikan.
Ke depan, besar harapan bahwa hasil seleksi ini, menghadirkan penerima Beasiswa Indonesia Bangkit yang benar-benar memiliki kelayakan akademik, psikologis, dan moral untuk menjadi sumber daya manusia unggul, kredibel, dan berkontribusi strategis bagi pembangunan bangsa dan negara.(humassk)