Joseph Ell, seorang imam Katolik kelahiran Langgur, Maluku Tenggara, meraih predikat wisudawan terbaik tercepat pada Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026 Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Gelar tersebut ia peroleh setelah menuntaskan studi Magister Interdisciplinary Islamic Studies Pascasarjana dalam waktu 1 tahun 11 bulan 4 hari dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97.
Sebagai Romo Katolik di antara para wisudawan, Joseph mengaku
capaian ini adalah pengalaman spiritual dan intelektual yang istimewa. “Sebagai
imam Katolik menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga adalah sebuah rahmat.
Saya bersyukur karena diterima sebagai saudara dalam ruang iman dan
kemanusiaan,” ujar Joseph saat diwawancarai di sela prosesi wisuda yang digelar
di Gedung Multipurpose UIN Sunan Kalijaga, Selasa (11/11/2025).
Joseph memilih konsentrasi Islamic Thought and Muslim Society
sebagai bentuk keterlibatan aktif dalam dialog antaragama. Menurutnya,
pendalaman terhadap studi Islam merupakan jalan membangun komunikasi yang lebih
terbuka antara umat Katolik dan Muslim, terutama di wilayah pelayanannya di
Keuskupan Amboina.
“Saya bahagia
karena dipercaya oleh pimpinan untuk terlibat dalam interaksi antaragama. Studi
Islam menjadi jalan dialog saya dengan saudara Muslim. Saya menjumpai dosen-dosen
sebagai pribadi yang cerdas dan bijaksana, yang mengajarkan pengetahuan secara
tepat, baik, dan benar,” tuturnya.
Joseph merasakan inklusivitas dan sikap keterbukaan sebagai
pengalaman paling membekas selama menempuh studi. “Saya tidak hanya diterima
sebagai mahasiswa, tetapi sebagai keluarga. Itulah bentuk nyata dari rahmatan
lil ‘alamin yang saya alami sendiri di kampus ini,” imbuhnya.
Dalam proses studinya, Joseph mengaku menghadapi tantangan,
terutama dalam mempelajari Bahasa Arab. Meski demikian, ia memilih
menjadikannya bagian dari perjalanan intelektual dan spiritualnya.
“Saya belajar memahami ajaran iman dan pikiran-pikiran yang
mempengaruhi peradaban melalui dialog yang indah dengan para dosen. Bahasa Arab
memiliki sastra yang tinggi, dan saya akan terus mendalaminya agar bisa
memahami Islamic Studies dari sumber aslinya,” katanya.
Joseph menyampaikan rasa terima kasih kepada para dosen pembimbing
yang ia gambarkan sebagai sosok rendah hati, terbuka, dan bijaksana. “UIN Sunan
Kalijaga adalah kampus yang bijaksana dalam pengetahuan, humble dalam
relasi, dan terbuka terhadap hubungan antaragama,” kenangnya.
Sebelum menutup testimoninya, Romo Joseph Ell memberikan pesan
kepada adik tingkat yang tengah berjuang menyelesaikan tugas akhir. “Tetap
semangat. Disiplinmu membawa ketuntasan dalam belajar. Kenyamanan dalam proses studi datang dari disiplin dalam karya dan
kerendahan hati dalam berelasi,” pesannya
Selain menjalankan perannya sebagai imam Katolik di Keuskupan
Amboina, Romo Joseph Ell juga mengemban sejumlah amanah penting dalam bidang
pendidikan dan pelayanan sosial. Ia pernah dipercaya sebagai Kepala SMP
Xaverius Passo di Ambon, kemudian menjabat sebagai Wakil Yayasan Kesehatan
Santo Lukas Ambon. Di bidang pengembangan pendidikan, ia juga ditunjuk sebagai
Direktur Kolese Xaverius Ambon. Tidak hanya itu, Romo Joseph turut aktif dalam
pembinaan generasi muda melalui tugasnya sebagai Ketua Komisi Kepemudaan
Keuskupan Amboina.
Dengan prestasi akademiknya dan dedikasinya dalam membangun dialog
lintas iman, Joseph Ell menegaskan bahwa kampus merupakan ruang perjumpaan
antarmanusia dan antarpengetahuan. Dari Yogyakarta, ia membawa pulang bukan
hanya gelar magister, tetapi juga pengalaman ziarah intelektual dan
kemanusiaan. (humassk)