1762914221.jpeg

Kamis, 13 November 2025 08:26:00 WIB

0

Momentum Hari Guru: 101.786 Guru Madrasah dan Pendidikan Agama Lulus PPG, UIN Sunan Kalijaga Turut Berkontribusi Melahirkan Guru Profesional

Suara tepuk tangan dan doa syukur bergema di berbagai madrasah dan sekolah di seluruh Indonesia. Rasa haru mengiringi pengumuman yang datang dari Kementerian Agama, sebanyak 101.786 guru madrasah dan guru Pendidikan Agama di sekolah dinyatakan lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Angkatan 3 Tahun 2025.

Kabar itu datang tak lama sebelum peringatan Hari Guru Nasional, 25 November. Bagi banyak guru, kelulusan ini bukan sekadar sertifikat profesi, melainkan kado terindah atas dedikasi panjang dalam mendidik anak bangsa.

Di pelosok pedesaan hingga kota besar, guru-guru agama tetap berdiri di depan kelas setiap pagi. Mereka menanamkan nilai, membangun karakter, dan menyalakan semangat belajar — bahkan di tengah keterbatasan sarana dan kesejahteraan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut kelulusan massal ini sebagai bentuk penghargaan negara bagi para pendidik yang tanpa lelah menjaga moral generasi bangsa. “Guru adalah pahlawan masa kini. Mereka berjuang bukan di medan perang, tapi di ruang kelas. Kelulusan PPG ini adalah bentuk penghargaan negara atas perjuangan mereka,” ujar Menag di Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Dari total peserta yang lulus, tercatat 68.601 guru Pendidikan Agama Islam, 7.436 guru Kristen, 4.250 guru Katolik, 2.369 guru Hindu, 140 guru Buddha, dan 18.990 guru madrasah. Mereka akan segera menerima sertifikat profesi dan Nomor Registrasi Guru (NRG) — dua dokumen penting yang menjadi syarat pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) mulai tahun 2026.

Kebahagiaan makin bertambah karena pemerintah juga mengumumkan kenaikan tunjangan bagi guru Non-ASN, dari Rp1.500.000 menjadi Rp2.000.000 per bulan. “Kenaikan ini adalah wujud nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru. Kami akan terus memperjuangkan hak-hak para pendidik, terutama guru agama yang menjadi penjaga moral bangsa,” lanjut Nasaruddin.

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menyampaikan bahwa keberhasilan meluluskan lebih dari seratus ribu guru tahun ini tidak lepas dari sinergi berbagai pihak: Kemenag, LPTK, pemerintah daerah, dan lembaga pendukung seperti Baznas.

“Meskipun tahun 2025 ada kebijakan efisiensi anggaran, Kemenag tetap mengoptimalkan program PPG. Fokus kami menuntaskan PPG bagi guru pendidikan agama di sekolah agar mereka mendapat pengakuan formal sebagai pendidik profesional,” jelasnya.

Selesainya PPG Angkatan 3 menjadi awal bagi program pembinaan lanjutan. Kemenag berkomitmen memastikan sertifikasi profesi bukan hanya formalitas administratif, tetapi berdampak nyata terhadap mutu pembelajaran agama.

Bagi M. Munir, Direktur Pendidikan Agama Islam sekaligus Panitia Nasional PPG Kemenag, kelulusan ini adalah bukti nyata komitmen negara pada dunia pendidikan.

“PPG adalah program strategis nasional untuk memastikan setiap guru memiliki kompetensi profesional sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005,” ujarnya. “Kelulusan 101.786 guru bukan sekadar angka, tapi simbol bahwa negara hadir untuk memuliakan profesi guru agama para penjaga nilai dan pembentuk akhlak bangsa,” tambahnya.

Di balik setiap nama yang lulus, ada cerita panjang tentang dedikasi. Ada guru yang menempuh puluhan kilometer menuju sekolah setiap hari, ada yang mengajar dengan papan tulis seadanya, tapi tetap menyalakan semangat belajar murid-muridnya.

Melalui Program Studi PPG Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta turut berkontribusi aktif dalam pelaksanaan PPG Dalam Jabatan 2025. Kampus ini menjadi salah satu kawah candradimuka bagi para guru madrasah dan guru pendidikan agama dari berbagai daerah di Indonesia — tempat mereka ditempa untuk memperkuat kompetensi, memperdalam nilai pengabdian, dan meneguhkan komitmen sebagai pendidik profesional bangsa.


Kini, mereka membawa pulang bukan hanya sertifikat profesi, tetapi pengakuan atas perjuangan bahwa kerja sunyi mereka di ruang kelas telah menjadi bagian dari sejarah besar pendidikan Indonesia.

Sebuah kado manis jelang Hari Guru. Untuk para pahlawan Pendidikan yang terus menyalakan cahaya ilmu di tengah zaman. (humassk)