Dua akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta terpilih menjadi bagian dari barisan pendidik bangsa yang dipercaya mengemban misi ideologis negara. Guru Besar Program Studi Sejarah Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Prof. Dr. Badrun, M.Si., dan Dosen Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Zamakhsari, M.Pd., terpilih sebagai Calon Maheswara Kualifikasi Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia.
Capaian ini
merupakan bentuk pengakuan negara atas dedikasi keduanya dalam memperkuat
moderasi beragama, menanamkan nilai-nilai Pancasila, dan membangun sinergi
antara dunia pendidikan tinggi dengan pembinaan ideologi kebangsaan.
Kegiatan ini
merupakan bagian dari proses Sertifikasi Bagi Pengajar Diklat Pembinaan
Ideologi Pancasila (PIP), yang diselenggarakan BPIP sebagai tindak lanjut dari Peraturan
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila, serta Keputusan Kepala BPIP Nomor 60
Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi Pengajar PIP.
Proses seleksi
Maheswara Utama BPIP digelar secara nasional sejak 18 Juni 2025, diikuti lebih
dari 1.200 peserta dari kalangan akademisi, birokrat, dan profesional. Setelah melalui
seleksi administratif, asesmen portofolio, serta penelusuran rekam jejak yang
melibatkan sejumlah lembaga berwenang, hanya 42 peserta yang dinyatakan lulus
dan ditetapkan sebagai calon Maheswara Kualifikasi Utama.
Proses penilaian dilakukan oleh asesor dari Badan Intelijen Negara
(BIN), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (BPSDM
Kemendagri), Kementerian PAN-RB, Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan Maarif
Institute.
Sebelum ditetapkan sebagai pengajar Diklat Pembinaan Ideologi
Pancasila (PIP) dan menerima sertifikat beserta PIN resmi, Prof. Badrun bersama
Dr. Zamakhsari mengikuti Training of Trainers (ToT) Maheswara Utama BPIP yang
digelar pada 10–12 November 2025 di Grand Platinum Hotel, Jakarta.
Pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan kemampuan
ideologis, pedagogis, dan komunikatif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila
kepada berbagai kalangan masyarakat. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian
kegiatan, keduanya akan resmi menyandang gelar Maheswara Utama BPIP RI,
sekaligus berperan sebagai fasilitator nasional ideologi
Dedikasi kedua dosen UIN Sunan Kalijaga tersebut mencerminkan
dukungan nyata terhadap Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,
terutama dalam memperkokoh ideologi Pancasila dan menyiapkan sumber daya
manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Ditemui oleh tim humas pasca kegiatan, Dr. Zamakhsari menuturkan
bahwa pelatihan tersebut memperkaya kompetensi dan memperkuat semangat
pengabdian dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila.
“Setelah menyelesaikan pelatihan ToT Calon Pengajar PIP Kualifikasi
Utama, saya merasa lebih siap dan percaya diri menjadi pengajar yang efektif
dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Pelatihan ini memberikan pengetahuan
dan keterampilan yang berharga untuk memfasilitasi pembelajaran tentang
pentingnya ideologi Pancasila secara berkesadaran, bermakna, dan menyenangkan,”
ujarnya.
Capaian dua akademisi UIN Sunan Kalijaga ini sekaligus menunjukkan
kontribusi perguruan tinggi keagamaan dalam memperkuat fondasi ideologi
kebangsaan. Kampus sebagai pusat ilmu dan nilai menjadi ruang strategis dalam
merawat semangat Pancasila yang inklusif dan berkeadaban.
UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung
program-program nasional yang mengedepankan moderasi beragama dan pembinaan
karakter kebangsaan. Melalui kiprah para akademisinya, kampus ini turut
berperan aktif menyiapkan generasi pendidik dan pemimpin bangsa yang
Pancasilais, religius, dan berintegritas. (humassk)