UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Courtesy Meeting sekaligus pembukaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Beasiswa Kolaborasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan Kementerian Agama (Kemenag) pada Selasa (25/11/2025). Agenda berlangsung di Ruang Rapat Gedung Pusat Administrasi Umum (PAU) lantai 3.
Hadir dalam kegiatan ini, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan, Kepala UPT Pusat Bahasa Fuad Arif Fudiyartanto, S.Pd., M.Hum., M.Ed., Ph.D., Wakil Dekan III FEBI Dr. Ibi Satibi, Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dr. Muhsin, Wakil Dekan III Fakultas Sains dan Teknologi M. Taufiq, Ph.D., serta Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Dr. Ahmad Salehudin. Turut hadir pula para kaprodi, sekprodi, dan kepala bagian tata usaha dari fakultas maupun program studi yang memiliki mahasiswa penerima beasiswa PBSB.
Sementara itu, dari LPDP, hadir Kepala Subdivisi Kerja Sama Beasiswa, Azman Muammar, bersama tim Pelaksana Subdivisi Pengembangan Beasiswa. Adapun dari Kementerian Agama, hadir PIC Monitoring dan Evaluasi Nisa Hertina dan Amiruddin Kuba.
Pertemuan ini menjadi ruang konsolidasi antara pengelola program beasiswa dan civitas UIN Sunan Kalijaga yang menjadi salah satu perguruan tinggi penerima mahasiswa Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Noorhaidi Hasan, menegaskan bahwa LPDP merupakan langkah strategis negara dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul di level nasional maupun global. “Ini kesempatan yang luar biasa. LPDP adalah terobosan penting untuk memastikan warga negara kita mendapatkan peluang terbaik melalui beasiswa dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Rektor menilai dukungan LPDP telah memberikan dampak besar bagi pendidikan anak muda berbakat. Ia mencontohkan bagaimana negara seperti Tiongkok berhasil memimpin kemajuan sains, teknologi, hingga riset global berkat investasi jangka panjang dalam beasiswa luar negeri.
“Indonesia adalah negara yang berani melakukan ini. Kami berterima kasih telah menjadikan UIN Sunan Kalijaga mitra dalam pengembangan pendidikan berbasis beasiswa,” tambahnya.
Prof. Noorhaidi juga menegaskan bahwa penguatan mutu akademik kampus berjalan seiring dengan tanggung jawab universitas dalam mendampingi para penerima beasiswa PBSB. Saat ini, sekitar 30 persen program studi di UIN Sunan Kalijaga telah terakreditasi internasional, dan sebanyak 24 program studi tengah menjalani proses akreditasi melalui AQUIN. Menurut Rektor, capaian tersebut membangun baseline mutu yang semakin kuat dan menjadi modal strategis dalam menyediakan layanan pendidikan terbaik bagi para mahasiswa, termasuk mereka yang menerima beasiswa PBSB.
Upaya peningkatan kualitas dan pemeringkatan internasional ini, lanjutnya, merupakan bentuk komitmen kampus untuk memastikan para penerima beasiswa menempuh pendidikan di lingkungan akademik yang unggul dan bereputasi global.
Sementara itu, Kepala Subdivisi Kerja Sama Beasiswa, Azman Muammar, dalam paparannya, menekankan komitmen LPDP untuk memperkuat tata kelola beasiswa dan memperluas akses penerima manfaat.
“Kami berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan, layanan SDM, perluasan akses, serta peningkatan mutu secara sistematis,” jelasnya.
Azman juga menyebutkan bahwa LPDP memperluas dukungan kepada kementerian yang menangani pendidikan, termasuk Kemenag dan Kemendikbudristek, serta meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BPK, agar penyaluran beasiswa semakin tepat sasaran.
“Kegiatan monev rutin kami lakukan di universitas penerima manfaat. Kami berharap dukungan semua pihak agar program semakin baik dan berdampak,” pungkasnya
Dalam kesempatan yang sama, PIC Monev Kementerian Agama, Amiruddin Kuba, mengungkapkan pentingnya memastikan keberlanjutan program. “Kami ingin mengonfirmasi dan melihat progres di lapangan. Harapannya pendanaan LPDP di bawah Kemenag semakin meningkat,” ujarnya.
Agenda dilanjutkan dengan sesi monitoring dan evaluasi yang melibatkan fakultas, kaprodi, sekprodi, serta unit terkait di UIN Sunan Kalijaga. Sesi ini membahas mekanisme penyaluran beasiswa, kelancaran studi mahasiswa, serta penguatan koordinasi antarinstansi agar implementasi beasiswa berjalan optimal.
Adapun sepintas mengenai beasiswa PBSB, merupakan bentuk kolaborasi strategis LPDP–Kemenag, yang bertujuan memberikan akses pendidikan tinggi bagi santri berprestasi lintas daerah. Melalui monev ini, diharapkan kualitas layanan dan tata kelola beasiswa semakin meningkat, sehingga menghasilkan dampak signifikan bagi pembangunan SDM Indonesia.
Melalui pelaksanaan monev ini, UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama yang menjadi mitra program beasiswa PBSB. Dengan jumlah penerima mencapai 201 mahasiswa, UIN Sunan Kalijaga berupaya memberikan layanan akademik yang optimal serta memastikan seluruh proses pembinaan dan pendampingan berjalan tepat sasaran. Kampus bertekad terus mencetak sumber daya manusia unggul, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.(humassk)