UIN Sunan Kalijaga Bersinergi dengan Pemerintah dan Pegadaian Syariah Dorong Keuangan Inklusif yang Berwawasan Lingkungan
Sampah di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup serius bagi lingkungan. Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton.
Salah satu program inovatif dan berkelanjutan untuk penanggulangan sampah adalah dengan Program “Memilah Sampah Menabung Emas” oleh Pegadaian Syariah. Melalui program ini, nasabah akan ‘menabung’ sampah yang nantinya dapat ditukarkan menjadi tabungan emas Pegadaian Syariah. Langkah tersebut dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga mencegah terjadinya penumpukan sampah di TPA.
Tidak sampai disitu, upaya ini juga dapat meningkatkan inklusi keuangan yang pada tahun 2022 telah mencapai 85,1% meningkat dari 83,6% pada tahun 2021.
Sebagai upaya menanggulangi permasalahan sampah sekaligus upaya peningkatan inklusi keuangan, Tim Eco Finance Literacy Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) bekerjasama dengan Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (SDNKI) Kemenko Perekonomian dan Pegadaian Syariah mengadakan acara peresmian Laboratorium Social “Eco Finance dan Cicular Economy” dan talkshow bertajuk Heart to Head Sharing: Dari Empati ke Solusi Membangun Sinergi dalam Keuangan Inklusif Berwawasan Lingkungan untuk Mewujudkan Ekonomi Sirkular, bertempat di Auditorium Lt.5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga, Senin, (26/12).
Pada sambutannya mengawali acara, Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga, Dr. Afdawaiza, S.E., M.Ag., menyampaikan bahwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga ingin berkontribusi dalam membantu mengatasi masalah sampah yang ada di Indonesia. Disampaikan, berdasarkan data dari National Plastic Action Partnership, sebanyak 67,2 ton sampah ini menumpuk tiap harinya dan 9 % yakni 620 ribu ton sampah masuk ke sungai, danau, dan laut. Dan salah satu jenis sampah yang menjadi penyumbang terbesar adalah sampah rumah tangga. Jika tidak ada kebijakan atau regulasi yang ketat dalam mengatur masalah sampah ini, maka kenaikan jumlah sampah akan terus terjadi dan semakin sukar untuk ditanggulangi. “Kami dari FEBI UIN Sunan Kalijaga, di bawah tim pusat inkubasi bisnis dengan tagline UIN Sunan Kalijaga untuk Bangsa, UIN Sunan Kalijaga Mendunia, melihat permasalahan bangsa ini sebagai bagian dari permasalahan kami. Oleh karena itu kami ingin mengatasi permasalahan ini sesuai dengan domain kami dan mudah-mudahan upaya dan ikhtiar kami ini dapat berdampak dengan masif ke seluruh Indonesia. Dapat menjadi percontohan pada perguruan tinggi bagaimana edukasi terkait sampah rumah tangga, memotivasi dan menghasilkan secara ekonomi. Semoga program ini dapat diinisiasi tidak hanya di Yogyakarta namun juga di seluruh Indonesia”, tuturnya.
“Kami menyambut baik kegiatan ini, semoga pada kesempatan yang berbahagia ini kita dapat membangun sinergi yang berkesinambungan dalam keuangan inklusif yang berwawasan lingkungan “ Kata Rektor Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Phil Al. Makin dalam sambutannya.
Talkshow Heart to Head Sharing: Dari Empati ke Solusi menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Erdiriyo, SE., MM., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si, Senior Vice President Unit Usaha Syariah PT. Pegadaian, Beni Martina Maulan, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga, Dinik Fitri Rahajeng, M.Ak., Cert.DA., dan dimoderatori oleh Anggari Marya Kresnowati, Dosen FEBI UIN Sunan Kalijaga.
Sependapat dengan Prof. Phil. Al Makin, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Erdiriyo, dalam pemaparannya juga menyatakan perlunya kolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk memaksimalkan produk tabungan green saving. “Saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), terlebih pengelolaan tabungan green savings dapat dilakukan secara lintas sektor”, ujarnya.
Pada acara ini dilakukan pula penandatanganan kerjasama antara UIN Sunan Kalijaga dengan Pegadaian Syariah, dan penyaluran KUR Super Mikro Syariah. Turut hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdur Rozaki, M.Si., Dekan dan Wakil Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga, Direktur Pemasaran PT Pegadaian, Kanwil Kemenag DIY, Kemenag Bantul, Kemenag Gunung Kidul, Kemenag Kulon Progo, Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperinkopukm) Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, dan Civitas Akademika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Ihza/Alfan)