Rektor UIN Sunan Kalijaga Melantik Pejabat Eselon III dan IV
Rektor UIN Sunan Kalijaga resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan bagi 4 pejabat baru di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan berlangsung di Gedung Saifuddin Zuhri, Senin, (3/4/2023).
Sebanyak 4 pejabat baru yang dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil Al Makin, M.A. tersebut adalah:
- Suswini, SE, M. Acc., sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Bagian Umum Biro Administrasi Umum
- Agus Suroso, SE., sebagai Kepala Subbagian Perlengkapan dan Pengadaan Barang/Jasa Bagian Umum Biro Administrasi Umum dan Keuangan
- Radiman, S.T., M.T., sebagai Kepala Bagian Umum Biro Administrasi Umum dan Keuangan
- Dr. H. Zamakhsari, M.Pd., sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Dalam amanatnya, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil Al Makin mengapresiasi atas kinerja dan pengabdian pejabat yang telah dilantik, dan berharap agar dapat mengemban amanah baru dengan lebih prima. Rektor Al Makin menekankan tentang menjaga integritas dan mempertahankan kejernihan hati serta pikiran dalam mengambil tindakan atau membuat keputusan. Rektor juga memberikan pengertian tentang pentingnya menunda keputusan atau komunikasi dalam kondisi emosi yang tidak stabil, serta menjaga diri dari pengaruh luar yang bisa mengganggu kejernihan pikiran dan hati. “Saya yakin bahwa keempat orang tersebut adalah orang yang jujur”, tuturnya.
Mengibaratkan dengan air jernih, Rektor berpesan agar pemangku jabatan agar dapat mengendalikan diri dan bersabar dalam memecahkan masalah. “Penting untuk menjaga agar air tetap jernih. Jika air jernih, kita bisa melihat diri kita sendiri saat mencerminkan diri di dalam air. Namun, jika air kotor atau mendidih karena panas, kita tidak bisa melihat diri kita sendiri di dalamnya. Air yang mengalir secara dangkal juga berisik, jika kita tidak memiliki ilmu yang cukup, berbicara pun menjadi tidak produktif. Oleh karena itu, sebaiknya dinginkan terlebih dahulu jika airnya panas agar dapat diminum dengan aman. Jika kita sedang marah atau dalam kondisi emosional yang tidak stabil, sebaiknya jangan mengambil keputusan atau melakukan komunikasi dengan orang lain seperti mengirim pesan WA, menulis status di platform media sosial. Sebaiknya kita menunda dulu dan diam saja. Jika kita merasa kotor, diam saja, jangan membaca atau melakukan apapun. Kotoran pada air akan turun ke dasar dan air akan menjadi jernih kembali. Dengan begitu, kita dapat mengetahui siapa diri kita sebenarnya”, tambah Rektor.
Rektor menghimbau untuk terus dapat mengendalikan diri, beradaptasi dan berinovasi. "Jika kita dapat mengubah sesuatu, maka ubahlah. Ubahlah aturan, kebijakan, cara bekerja, dan percepatlah umpan baliknya. Namun ika kita tidak dapat mengubah apa yang terjadi, maka kita harus menerima dengan mengubah cara pandang dan pemahaman kita. Jangan bertanya mengapa seseorang mudah marah. Alih-alih, beri mereka kesempatan dan jangan ikut marah. Saya yakin bahwa ada penyebab dan solusi untuk setiap masalah", pungkasnya. (Ihza/Alfan/Weni)