Pameran Ziarah Lintas Iman, Melihat Perbedaan dan Keberagaman, Akan Dijadikan Agenda Tahunan, Wadahi Kreativitas Seniman
Pameransenirupa dengan tajuk 'Ziarah Lintas Agama' sukses digelar di Gedung Multipurporse Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Pameran kali ditutup 25/12, setelah berlangsung sejak 20 Desember lalu.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin berharap, pameran kali ini dapat menjadi ajang silaturahmi sembari memuliakan suara hati. Suara hati merupakan sumber kejujuran, pangkal seseorang mampu melihat dan memilih yang baik dan benar."Berkesenian (berkarya) juga dapat disikapi sebagai laku ziarah pada jiwa yang tak pernah di kunjungi," tegas Prof. Al Makin.
Kepala Biro Administrasi Umum dan KeuanganUINSunan Kalijaga, Dr. Ali Sodiq memastikan kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan. Itu diselenggarakan sebagai wujud apresiasi dan mewadahi kreasisenipara seniman di Yogyakarta.
Pameran kali ini diselenggarakan sebagai upaya yang positif untuk membuka cara berpikir kita melihat sebuah perbedaan atau keberagaman. "Melihat banyaknya konflik nasional maupun internasional yang bersumber dari perbedaan baik agama suku ataupun ras menjadi alasan tema tersebut diambil," jelas Ko-Kurator Pameran Achmad Faki.
Pameran merupakan inisiasi dari Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Al Makin sebagai upaya kampus UIN untuk lebih menjadi cair terhadap lingkungan masyarakat ataupun kesenian itu sendiri. Selain itu, banyaknya komunitas kesenian yang ada di wilayah kampus UIN juga menjadi latar belakang pameran tersebut diselenggarakan."Tema (pameran) tahun ini adalah Ziarah Lintas Iman yang mempunyai makna kebersamaan dan keberagaman," tuturnya.
Hal tersebut lahir dari banyaknya fenomena konflik nasional maupun internasional yang bersumber dari perbedaan baik agama suku ataupun ras. Menjelang pemilu isu agama juga selalu dijadikan bahan untuk berdebat ataupun saling menyerang. "Pameran menjadi upaya yang positif untuk membuka cara berpikir kita melihat sebuah perbedaan atau keberagaman," ujarnya.
Karya 70 seniman dihadirkan untuk merespons tema tersebut dengan mayoritas karyanya yang baru. Jadi, tema tersebut direspon oleh para seniman untuk ditorehkan dalam karyanya. Beberapa karya yang dipamerkan tidak sedikit yang relatif vulgar menggambarkan pemilu hari ini. "Para seniman menggambarkanya dengan komposisi atau metafora dalam lukisan mereka," tandasnya.
Uniknya, UIN sebagai kampus yang banyak terdapat jurusan di bidang keagamaan dan bukan kampus kesenian justru mulai aktif menggelar pameransenirupa. Seniman yang terlibat dalam pameran kali ini merupakan campuran antara alumni UIN, karya koleksi UIN dan beberapa seniman kondang Jogja. "Di sini kita bisa melihat karyanya Nasirun, Butet Kertaradjasa, Dian Anggraini, Edi Sunaryo, dan lainya," imbuh Achmad Faki.
Kurator Pameran Ziarah Lintas Iman Suwarno Wisetrotomo menambahkan ziarah merupakan bagian dari laku spiritual. Pada umumnya dilakukan seseorang dengan mengunjungi tempat suci bagi agama apapun. Ziarah menjadi sebuah pengingat, peneguh dan merefleksi diri. "Laku ziarah akan memangkas benalu hati seperti takabur, sewenang-wenang dan mudah merepresi pihak lain," ujarnya. (tim humas)