PIONIR IX 2019 Resmi Ditutup, UIN Sunan Kalijaga Raih 10 Medali
Kontingen berswafoto dengan WR. Bidang Kmahasiswaan dan alumni.
Gelaran Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX 2019 resmi di tutup oleh Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis), Dr. Imam Safe’i, M.Pd. Sabtu (20/7) malam di UIN Malang. Event nasional yang diselenggarakan rutin dua tahunan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia di ikuti oleh 3.292 mahasiswa dari 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Islam (PTKIN) Se-Indonesia.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menjadi peserta PIONIR IX yang berhasil menduduki peringkat lima besar dengan perolehan 10 medali, dengan rincian 5 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu. Prestasi tersebut berasal dari cabang lomba panjat dinding kategori speed perorangan putri ( emas), puitisasi Al-Quran (emas), catur klasik putra (emas), karya tulis ilmiah ilmu social (emas), karya tulis ilmiah sains teknologi (emas), pencak silat ganda putra (perak), business plan (perak), pencak silat tunggal putra (perunggu), desain busana muslimah (perunggu) dan duta PTKIN putri (perunggu).
Imam Safe’I dalam sambutannya mengatakan PTKIN adalah kandangnya jago, jago apa saja. Ada jago ngaji, jago musik, jago karate dan lain sebagainya. Akan tetapi bukan jago kandang. Para jago ini harus terus disupport dan didukung sehingga nantinya akan tumbuh berkembang menjadi jago-jago Indonesia bahkan jago dunia.
Imam mengapresiasi para pemenang sekaligus juga menghargai peserta PIONIR yang belum memperoleh medali. Saya setuju yang menang mendapat penghargaan tetapi kita juga harus memberikan penghargaan kepada yang belum juara, karena dengan keringat dan darah, mereka telah berjuang di ajang PIONIR.“Para peserta lomba diajang PIONIR ini diutus oleh kampusnya untuk mengikuti dan mneyelesaikan perlombaan bukan semata-mata untuk menjadi juara saja,” ujar Imam Doktor Riset Universitas Negeri Jakarta.
Selain itu, secara khusus Imam Safei memberikan penghargaan kepada peserta kepada Juara I MTQ Putra dan Putri untuk bersilaturahmi dengan Bapak Menteri Agam RI dengan biaya transport dan akomodasi gratis. “Saya biasanya tidak gemetar ketika bicara di depan forum namun sekarang saya gemetar dikarenakan dihadapan saya adalah para juara,” ungkap Imam
Mengakhiri amanatnya, Imam Safe’i mengutip puisi KH Arman Ar Roisi, “Kalau boleh aku memilih, biarkan aku menjadi bintang atau rembulan yang tidak angkuh ketika bertahta dan tidak mengeluh ketika terbenam. Atau biarkan aku menjadi sang fajar yang gigih mengusir kelam, namun rela menyingkir demi matahari yang lebih terang.”tutur Imam.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. H. Waryono, M.Ag Mengapresiasi kepada tim kontingen UIN Sunan Kaljaga mahasiswa, dosen dan pegawai karena dengan sinerginya sivitas akademika kita bisa bertahan meraih prestasi ini di tengah-tengah meningkatnya kualitas dan kuantitas PTKIN.
“Tentu kedepan harus meningkatkan latihan, dukungan, support dari berbagai pihak terutama Pimpinan, sehingga mahasiswa merasa diperhatikan dan punya keinginan untuk maju meningkatkan prestasi.”kata Waryono yang juga Ketua Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia,
Waryono berpesan Bagi mahasiswa kotingen untuk terus berlatih tidak puas dengan perolehan medali sekarang ini. Dan bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga agar berlatih juga dan tingkatkan kemampuan, bakat dan keahlian untuk bisa menjadi wakil dalam event kejuaraan yang lainnya.
Kasubbag Bina Bakat dan Minat Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Khoirul Anwar, S.Ag., M.Ag merasa senang dari prestasi mahasiswa karena ada peningkatan perolehan medali dari PIONIR VIII dua tahun lalu, yang berhasil meraih tiga mendali emas dan tiga medali perak. Medali diperoleh dari cabang perlombaan Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris, Bulu Tangkis, Musabaqah Makalah Alquran, Karate serta Desain dan Peragaan Busana Muslim. (khabib/humas)