33 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Lulus Program Pejuang Muda

33 orang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga baru saja pulang dari mengikuti program Pejuang Muda, yang merupakan program yang diinisiasi dari Kementerian Sosial, bekerja-sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. 33 orang tersebut diterima kembali oleh Wakil Rektor 3, bidang Kemahasiswaan dan Kerja-sama, Dr. Abdur Rozaki, dan melakukan dialog sharing session di ruang pertemuan lt. 1, gedung Prof. Saifuddin Zuhri, kampus UIN Suka, 17/1/2022.

Dr. Abdur Rozaki menerima mereka dengan suka cita, berharap banyak cerita suka – duka, dan pengalaman terjun ke lapangan, berinteraksi dengan masyarakat seluruh pelosok negeri membantu suksesnya program-program yang dicanangkan Kementerian Sosial dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa di seluruh pelosok negeri. 33 orang mahasiswa UIN Suka bersama para peserta lain yang lulus program pejuang muda sebanyak 5140 mahasiswa ini diterjunkan ke desa-desa di 514 kabupaten kota di Indonesia, selama 2 bulan (Oktober-November 2021 lalu). Para mahasiswa yang lolos sebagai pejuang muda diberikan 2 tugas principal yakni Verifikasi dan Validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (Verivali DTKS) dan Membuat Project Sosial. Selama program, mahasiswa didampingi oleh mentor internal dan mentor eksternal.

Berikut adalah nama – nama mahasiswa pejuang muda UIN Suka dan Wilayah Penempatannya: Gokhan, Ahmad Syah Alam, Biola Reksa Nagara, Mudhofir Yusuf terjun di wilayah Kabupaten Bantul. Fany Rizki Nurfadilah, Muhti Nur Inayah, Risma Oktaviana Pratiwi terjun di wilayah Kabupaten Sleman. Rosita Nasri Yanti di wilayah Kabupaten Kulonprogo. Amalina Salsabil Hajidah di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Burhanul Aqil di wilayah Kabupaten Pemalang, Jawa tengah. Dela Ayu Puspita Dewi di wilayah Sumbawa Besar, NTB. Ahmad tsabbit aqdamana Asha sodiqiy di wilayah Lombok Timur, NTB. Nafidatul Khasanah, Fitriana Wahyu Inayah, Dwi Fatimah di Purbolinggo, Jawa Tengah. Rifqi Sholehudin Al Zami di Kudus, Jawa Tengah. Intan Ayu Pertiwi Putri di Bengkayang, Kalimantan Barat. Esa Fatakhu Rozaque Nadya di Klaten, Jawa Tengah. Nurul Istiqomah Ngawi, Jawa Timur. Heni Setiyowati, Bela Anisa Tri Damayanti Ponorogo, Jawa Timur. Nurul indah dwi lestari Blitar, Jawa Timur. Andrias Cahya Purnama Pacitan, Jawa Timur. Vivi Aniq Auvia Hidayani di Barito Timur, Kalimantan Tengah. Vivi Aniq Auvia Hidayani di Batang, Jawa Tengah. Muhammad Rizal di Landak, Kalimantan Barat. Mohammad Rosyid Ridho, di Mempawah, Kalimantan Barat.

Di hadapan para mahasiswa pejuang muda UIN Sunan Kalijaga saat sharing session, Dr. Abdur Rozaki mengaku pihaknya sangat mendukung program pejuang muda. Menurut Dr. Abdur Rozaki program ini sangat bagus untuk pengembangan potensi diri mahasiswa. Menguatkan keilmuan, pengalaman, diplomasi, mengembangkan karakter, dan mengasah kreativitas bagaimana mengatasi semua tantangan yang ada di lapangan. Pihaknya berharap setelah ini dibentuk komunitas pejuang muda. Semuanya dapat menceritakan pengalaman seleksi dan kerja-kerja di lapangan selama mengikuti program hingga dapat diterbitkan sebuah buku dengan cerita yang bagus dan marketable untuk memotivasi dan memudahkan seleksi adik adik kelas yang antusias mengikuti program ini berikutnya, demikian harap Dr. Abdur Rozaki.

Sementara itu, Heni Setyowati mewakili para peserta pejuang muda yang ditempatkan di luar Jawa mengaku program ini Gokil, meskipun tantangannya luar biasa. Medan susah dari akses kendaraan, jalan ke desa-desa yang belum layak, susah sinyal, belum lagi bagaimana harus secepatnya beradaptasi dengan masyarakat dan lingkungan di luar Jawa. Para peserta juga harus dapat berpikir cerdas bagaimana bertahan dan beradaptasi di wilayah penempatannya. Dan mewakili para peserta program pejuang muda juga Heni berharap program ini dapat dikonversikan 20 SKS, mengingat kontribusinya untuk pembangunan pedesaan di wilayah pelosok tanah air, meskipun belum masuk dalam kurikulum MBKM, demikian harap Heni. (Weni/Doni/Dimas)