Film Pendek UIN Sunan Kalijaga Raih Emas di Ajang PESONA I PTKN

UIN Sunan Kalijaga lagi-lagi meraih emas dalam ajang Pekan Seni dan Olahraga Nasional (Pesona) Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Tahun 2022 yang diselenggarakan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, pada tanggal 8 s.d. 13/08/2022. Emas kali ini dipersembahkan dari kontingen cabang lomba Film Pendek yang digawangi oleh Ubaydil Haq, mahasiswa Ilmu Komunikasi,Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Ahmad Jauharul Azkiya, mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum serta Dhihan Hanifa Putra, mahasiswa Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Ketiganya terjun langsung memproduksi film pendek yang diberi judul Roti Isi, sebuah film tentang harmoni dalam keberagaman, menceritakan kisah mahasiswi bernama Atika yang masih tabu dalam menjumpai perbedaan, terlebih terhadap perbedaan Agama.

Atika bukan intoleran secara mutlak. Namun, adanya sifat di luar sadar manusia yang mungkin juga dialami oleh banyak manusia terhadap suatu hal yang berbeda dengan dirinya tanpa berniat untuk menjatuhkan pihak lain. Hal itu senada dengan pendapat Samovar tentang sikap mindfulness dalam kajian komunikasi lintas budaya dan agama. Bersikap mindfulness merupakan kesadaran yang muncul dari perhatian diri tanpa bertujuan untuk menghakimi sebuah pihak agar terhindar dari perasaan stereotip, prasangka, rasisme dan etnosentrisme (SPRE).

Film pendek yang lolos babak penyisihan dengan skor tertinggi ini dimulai dari Atika yang hendak mengajukan judul skripsi kepada dosen, tetapi di tengah perjalanan dia mendapati beberapa hal seperti ibu-ibu pengemis berkalung salib, biarawati yang membantu menyebrang ibu-ibu lansia muslimah dan bertemu dengan Clara yang beragama kristen sedang video call dengan ibunya. Namun, saat Atika membuka pintu ruang Dosen pembimbingnya dan menuju ke dalamnya, semesta tidak mendukung sehingga Atika kembali di depan rumahnya diwaktu yang sama. Kejadian tersebut terulang hingga tiga kali sampai akhirnya Atika sadar akan beberapa hal yang harus diperbaiki dalam dirinya, yaitu ego dan rasa kepedulian antar sesama di dalam diri Atika. Sampai akhirnya, Atika memberikan Roti Isi kepada Clara sebagai wujud kepeduliannya untuk memanusiakan manusia. Imbas dari semua kejadian itu adalah inspirasi yang ia dapat ketika pengajuan awal judul skripsinya. Dengan tegas Atika menulis mengajukan judul bertemakan toleransi antar sesama dengan terinspirasi oleh kejadian demi kejadian yang barusan ia lalui.


Judul Roti Isi diambil dari roti isi yang dibawa Atika sebagai bekal. Tetapi, esensi sebenarnya adalah representasi dari generasi sandwich yang hidupnya selalu berulang-ulang dengan kesalahan yang sama. Maka dari itu, alur waktu dalam film ini adalah time loop (pengulangan waktu). Dengan adanya pengontrolan ego serta meningkatkan rasa kepedulian antar sesama dan memanusiakan manusia maka hal tersebut akhirnya menjadi kunci terputusnya kesalahan yang dilakukan terus menerus. Dalam hal ini, akhirnya Atika berhasil masuk ruang dosen pembimbingnya.

Film Pendek Roti Isi dapat terus disaksikan kembali melalui Kanal Youtube UIN Sunan Kalijaga. Konsep loop yang disuguhkan oleh kontingen UIN Sunan Kalijaga dalam film Roti Isi memberikan sensasi yang berbeda, baru, dan meninggalkan kesan mendalam. Komentar positif dan tanda suka (like) juga turut membanjiri laman YouTube UIN Sunan Kalijaga, saat pertama kali film ini dilaunching. Ada 10 hal yang menjadi kriteria penilaian Cabang lomba Film Pendek ini, yakni (1) Orisinalitas (2) Ide cerita (3) Teknik editing (4) pengambilan gambar (5) Segitiga Exposure (6) Audio (7) Sinematografi (8) Penataan artistik (9) Kesesuaian tema dan (10) Pesan yang disampaikan.

UIN Sunan Kalijaga berhasil unggul dan meraih medali emas, disusul dengan tim dari UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan yang mendapatkan perak dan UIN Walisongo Semarang yang harus berpuas diri meraih medali perunggu.
Dengan diraihnya medali emas pada cabang lomba Film Pendek ini menambah jumlah medali yang telah dikantongi UIN Sunan Kalijaga pada ajang PESONA I PTKN Tahun 2022 ini, yaitu dua medali emas cabang lomba Qasidah Modern dan Film Pendek, dua medali perak dari cabang lomba Pencak Silat Seni Ganda Putra dan Monolog, serta medali perunggu dari cabang lomba Panjat Dinding Lead Putri. (Tim Humas)