Pagelaran Seni dan Budaya Sivitas Akademika Warnai Puncak Acara Dies Natalis UIN Sunan Kalijaga

UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka Mensyukuri Kelahiran UIN Sunan Kalijaga yang ke 71 tahun, bertempat di Gedung Prof. H.M. Amin Abdullah (Multi Purpose), kampus UIN Sunan Kalijaga, 26/9/2022. Agenda akademik ini menandai puncak acara dari serangkaian agenda Dies Natalis UIN Sunan Kalijaga.

Pada kesempatan ini, Rektor UIN Sunan Kalijaga menyampaikan Orasi Ilmiah bertajuk “Membangun Kampus dan Bangsa Berbhineka dengan Rasa Syukur.” Dalam orasinya Prof. Al makin antara lain menyampaikan, dalam dua tahun masa administrasi teamwork pimpinan UIN Sunan Kalijaga sudah bekerja dengan maksimal dengan segala rintangan dan kekurangannya. Para pejabat berkomitmen bekerja dengan ikhlas dan jujur. Tidak ada yang melanggar hukum, atau mengambil keuntungan pribadi.

Rektor Al Makin juga menyebutkan beberapa prestasi dan capaian yang membanggakan dari sivitas akademika di tahun 2022. Mulai dari tanah Pajangan yang telah lunas, dengan konsep dan visi tentang kampus Pajangan adalah forest kampus-melampaui green campus, tidak sekedar konsep. Tetapi kita ingin meletakkan etika pada kosmos, atau alam. Manusia bagian dari alam. Forest campus adalah konsep tentang kosmologi yang ramah dan rendah hati.

UIN Sunan Kalijaga yang masih menjadi satu-satunya PTKI terakreditasi unggul dan rekognisi global yang baru-baru ini didapat dari 4ICU Unirank bahwa UIN Sunan Kalijaga menempati urutan ke 16 PT Islam terbaik dunia. Nomor satu pada PTKI Kementerian Agama. Dan nomor 25 semua kampus di Indonesia. Akreditasi terus berjalan, menghasilkan kualitas program studi yang semakin baik, sudah 9 prodi yang unggul akreditasinya. 9 prodi AUN-QA, dan akan melaksanakan FIBA-A, Assesmen dari Jerman 18 prodi. Penelitian berjalan. Kekurangan UIN Sunan Kalijaga adalah pada bidang jurnal, segera kita benahi, kata Rektor.

“Prestasi para Mahasiswa luar biasa, hampir setiap hari kita mendengar kejuaraan yang diraih Mahasiswa. Mulai dari menulis makalah ilmiah, debat ilmiah, seni, tarik suara, kompetisi nasional maupun internasional. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga juga lari kencang, seperti teamwork UIN Sunan Kalijaga.” imbuhnya.

Rektor Al Makin juga menambahkan bahwa UIN Sunan Kalijaga akan mempunyai dua gawe besar tahun ini dan sedang dipersiapkan sebaik-baiknya. “FIBAA sebagai tanda akreditasi kita internasional, prodi sudah dipersiapkan. Honoris causa pada Vatikan yang akan diwakili oleh Kardinal Miguel Guixot Ayuso, untuk PBNU yaitu Kyai Haji Yahya Cholil Staquf, dan Muhammadiyah untuk Hajrianto Tohari. Ini merupakan simbol persatuan antar iman, baik dalam Islam sendiri yang banyak organisasi atau antar iman. Semoga Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu merasakan semangat antar iman kita. Jadi usaha kita semoga bermanfaat untuk bangsa dan juga mengangkat nama Indonesia dan Islam ke dunia. Ini akan bermanfaat bagi leverage atau diplomasi soft ke dunia, menempatkan Indonesia dan Islam pada kancah dunia.”

Secara lengkap isi Pidato Ilmiah Prof. Al Makin dapat diunggah di Kolom berikut ini

Acara Dies Natalis ke-71 UIN Sunan Kalijaga inimengangkat tema "Berbangsa dan Berbhineka". Diwarnai dengan serangkaian agenda, antara lain Penganugerahan Mutu Teladan kepada Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa, penyerahan hadiah Lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) dan Lomba Vlog/Reels untuk mahasiswa, Pagelaran Seni dan Budaya oleh sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga, dan Pagelaran Wayang Dalangaji Ki Mico Cak Coy.

Pagelaran Seni dan Budaya diikuti oleh berbagai unsur sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga, yakni dari kalangan mahasiswa menampilkan Tari “Wonderful Indonesia”, dilanjutkan dengan penampilan musik daerah yang dinyanyikan oleh Dosen dan Tenaga Kependidikan UIN Sunan Kalijaga, Fashion Show Keberagaman Budaya oleh Dosen, Tenaga kependidikan, Dharma Wanita Persatuan (DWP), Kartini, dan diakhiri oleh Pagelaran Wayang Ki Mico Cak Coy yang tampil dibersamai dengan UKM Kalimasada UIN Sunan Kalijaga.

Ditemui sesaat setelah menyuguhkan penampilan wayang bersama UKM Kalimasada UIN Sunan Kalijaga, Ki Miko Cak Coy yang memiliki nama asli Miftakhul Khoir ini merupakan alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga menyampaikan harapannya untuk almamater tercinta. “Harapan saya untuk UIN Sunan Kalijaga di dies natalis ke 71 ini bisa lebih memperhatikan dalam seni dan budaya karena bagaimanapun kita tak akan bisa lepas dari itu, yang namanya seni itu akan membuat kita indah, budaya tidak akan membuat kita lupa akan jati diri kita sebagai bangsa indonesia, dan sebagai orang yang pernah tinggal di UIN Sunan Kalijaga.” Dirinya juga memberi pesan untuk mahasiswa UIN Sunan Kalijaga agar tetap mengingat tumpah darah Indonesia dan juga almamater. “Semoga teman-teman cinta seni, karena dengan seni hidup kita akan indah, dengan agama hidup kita akan berkah. Semua kita jalani, artinya kesenian iya, kemudian mengaji juga iya. Jangan sampai kita melulu berkesenian tanpa tau keagamaan. Jangan melulu kita sinau agama tanpa tau kesenian. Sehingga keduanya dapat bercampur walaupun dalam hukumnya belum bisa dikawinkan, tetapi kita tetap bisa memadukan. Kalau tidak bisa dicampurkan, kita bisa berjalan beriringan, antara seni dan agama.” pungkasnya. (Tim Humas)