Pidato Rektor Dies Natalis ke 70
Prof. Dr. Phil Al Makin MA
قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahi kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
niwah panggawe ala
gunaning wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah ing mami
guna duduk pan sirno
UIN Sunan Kalijaga untuk Bangsa, UIN Sunan Kalijaga Mendunia
Yang kami hormati dan muliakan, Ketua dan Sekretaris Senat,
Semua Anggota Senat
Para Wakil Rektor
Para Dekan
Direktur Pascarjana
Wakil Dekan
Dua Kabiro
Kabag dan Kasubag
Ketua dan Sekretaris prodi
Para Dosen
Para Tendik
Para mahasiswa
Para alumni
Saya ucapkan terimakasih kepada semua yang mengirim video ucapan selamat Dies
- MENTERI AGAMA RI, KH Gus Yai Yaqut Kholil Qoumas
- KEPALA BPIP RI, Prof. Drs. KH Yudian Wahyudi MA, Ph.D
- SEKJEN KEMENAG, KH Prof. Nizar Ali
- DIRJEN KEMENAG, Ajengan Prof. Ali Romdani
- Rektor UIN RADEN MASAID SURAKARTA
- Rektor IAIN BATUSANGKAR
- Rektor IAIN PEKALONGAN
- Rektor IAIN METRO
- Rektor UNISA SURABAYA
- Rektor UIN MATARAM
- Rektor IAIN KEDIRI
- Rektor UIN WALISONGO SEMARANG
- Rektor UIN JAKARTA
- Rektor IAIN PONOROGO
- Rektor IAIN KUDUS
- Rektor UIN MALANG
- Rektor IAIN Salatiga
- Rektor IAIN Madura
- Rektor UIN RADEN INTAN LAMPUNG
- Rektor UIN Antasari Banjarmasin
- Rektor UIN KHAS JEMBER Ketua Forum Rektor
- Rektor UIN SGD BANDUNG
- Rektor IAIN KENDARI
- Rektor UGM
- Rektor IAIN Gorontalo
- Rektor UNISMA MALANG
- Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon
- Rektor ISI JOGJA
- Rektor UNY
- Rektor UIN JAMBI
- Rektor UNAIR
- Rektor UNU Yogyakarta
- Rektor UIN Banten
- Rektor UIN Sumatera Utara
Saya ucapkan terimakasih yang mengirim bunga,
Saya ucapkan terimakasih yang telah memasang semua twibbon di Facebook dan isntagram,
Saya ucapkan terimakakasih kepada panitia dan yang membantu,
UIN Sunan Kalijaga untuk Bangsa, UIN Sunan Kalijaga mendunia,
Para hadirin sekalian mari syukuri tahun kelahiran UIN Sunan Kalijaga yang ke 70. Mari kenang dan sebut secara jelas nikmat yang diberikan kepada UIN Sunan Kalijaga. 70 tahun berjalan berganti pimpinan, rektor, dekan, direktur, biro, pejabat semua bukan hal mudah, itu adalah anugerah agung dari Allah. Mari syukuri. UIN Sunan Kalijaga tetap berdiri dan berjalan dengan mantapnya. 70 tahun merupakan usia matang, Universitas Islam tertua di Indonesia, tertua tradisi, tertua intelektual, tertua ide, tertua gagasan, tertua tempat bertukar pikiran, dialog antar golongan, antar agama, antar etnis, antar budaya, antar bangsa, dalam mengejawantah ilmu, menambah penelitian, publikasi, dan pengabdian. Syukuri 70 tahun para sesepuh sudah meletakkan fondasi, membimbing, menjadi guru kita, karya mereka nyata, mari lanjutkan. UIN Sunan Kalijaga adalah tempat bernaung ilmu, belajar, mengajar, meneliti, mengabdi, semua golongan, iman, tradisi, etnis, budaya, tradisi, bangsa. Syukuri.
Mari kita doakan semua rektor yang lalu, semua wakil rektor yang lalu, semua dekan, semua pimpinan yang telah dipanggil dan masih melaksanakan tugas, seperti kepala BPIP Prof. KH Yudian Wahyudi, semoga sehat dan bahagia.
Tahun 2020 kita semua berdoa dan berusaha keras agar tanah kampus 2 Pajangan lunas, Alhamdulillah Allah maha baik. Allah anugerahi rizki kita. Kita ucapkan terimakasih kepada semua pihak, Kementrian Agama, Menteri Agama (Jend Purn Fachrul Rozi dan Gus Yai Yaqut Khalil Qoumas), Sekjend (KH Prof Nizar Ali), Dirjend (Ajengan Prof Ali Romdani), Direktur (Prof K Suyitno), Karocan (almarhum Dr. Ali Rohmat dan yang akan datang), Kabag, Kemenkeu DJA (Purwanto), dan semua yang membantu. Mari syukuri. Tahun 2021 Allah memberi anugerah tambahan sertifikat 16 bidang selesai, terimakasih Pak Kabiro (Dr. Handarlin, Dr. Masykul, Dr. Syaifuddin, Dr. Munir, Dr. Syakur dan Dr. Mamat Rahmatullah), Pak Kabag (Dr. Zamakhsari dan Ali Sodiq, dan Didik Junaedi), Kasubag (Radiman), dan semua yang membantu (Mas Ihsan, Faizin, Lusi, Satpam semua).
Kita akan merencanakan membangun kampus 2 Pajangan, pokja 3 sudah terbentuk (akademik, prasarana, dan Kerjasama, Dr. Maharsi, Dr. Arya Wirabuana, dan Jarot Wahyudi MA), mereka akan membuat masterplan berdasarkan kebutuhan fakultas, lama dan yang baru, dan mengajukan proposal kepada pihak yang bermurah hati kepada kita. Kita akan bangun kampus 2 Pajangan, dan ma’had, atau boarding school akan kita bangun. Doakan.
Prestasi kita dalam setahun ini patut kita syukuri dan sebut-sebut sebagai rasa cinta dan bangga kita pada team UIN Sunan Kalijaga, BLU yang mendapat penghargaan (Pak Yai Dr. phil. Sahiron dan kawan-kawan, juga Bu Nyai Fatma Amelia dan Dr. Yayan Suryana), perpustakaan dengan prestasinya (Bu Labibah, Mak Nyak dan Mamahi Wahyani dan kawan-kawan, Pak Sugeng dan kawan-kawan) LPM dengan kerja kerasnya (pak Dr. Fahkri Husein dan Bu Dr. Rani), LP2M (dr. Rison dan Bu Adib), Pusat Bahasa (Dr. Fuad), International office (Bu Dr. Ambar Sari Dewi dengan mahasiswa international office terbanyak yang kita capai, 900 pendaftar, kita tampung 60 akhirnya).
Para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang keren, ganteng, cantik semua, telah mempersembahkan juara IPPBMM (Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa) Tahun 2021, juara umum kita. Prestasi mahasiswa yang tidak pernah berhenti, level nasional dan internasional. Seminar para Dekan semua fakultas tidak pernah berhenti, melalui zoom meeting. Mari syukuri masih sehat, Bahagia dan bernafas, Allah akan memberi nikmat lagi
Mari cintai dan hargai UIN Sunan Kalijaga sendiri. Bagi yang menjadi pejabat yang menerima remun jabatan tiap hari, mari komitmen mencintai kawan-kawan ini kita pupuk terus, bahwa team kita adalah terbaik, kita beruntung mempunyai kawan-kawan yang baik hati, warek, dekan, direktur, wakil dekan, prodi, dan para dosen. Kita beruntung mereka semua orang baik yang mendoakan kebaikan kita, kita doakan mereka. Mari terus jaga Kerjasama, saling membantu, saling mendukung, saling menghargai.
Cintailah UIN Sunan Kalijaga karena sumber ladang profesi, rezeki kita, dan tempat kita berlabuh. Jangan segan mencantumkan nama UIN Sunan Kalijaga saat menulis, tampil, dan mendapat rizki. Bangga lah pada UIN Sunan Kalijaga.
Kecintaan pada UIN Sunan Kalijaga boleh diduakan, tidak harus fanatik, tetapi cinta tulus. Semua civitas akademika mempunyai identitas lain selain UIN Sunan Kalijaga, dan UIN tidak cemburu jika disandingkankan dengan akar primordial dan asal muasal: etnis, budaya, tradisi, negara, iman, dan organisasi. Menjadi UIN tidak harus membuang identitas lama, Jawa, Sunda, Batak, Madura, Bugis, Aceh, Dani, dan semua identitas suku. Menjadi Sunan Kalijaga tetap mempertegas dan menambah nilai organisasi agama asal kita dan kita tetap mempertahankannya. UIN Sunan Kalijaga tidak menjadikan kita fanatic. Tetapi UIN menambah iman kita, para alumni dan mahasiswa yang Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Penghayat jangan ragu-ragu banggakan almamater Anda UIN Sunan Kalijaga. Nahdlatul Ulama yang sedang Konbes dan Mubes selamat, para alumni UIN Sunan Kalijaga juga berkhidmat disana. Di pesantren, madrasah, mualimin, DPR, partai politik, LSM, radio, tv, surat kabar, kantor, musalla, masjid, klenteng, vihara, gereja, kapel, pure, semua ada alumni UIN Sunan Kalijaga. Identitas UIN Sunan Kalijaga boleh diduakan dan dimadu, masna, sulasa, dan ruba. Para civitas juga merangkap kampus lain karena alumni dari tempat lain, UGM, UI, UII, UMY, Gunadarma, IPB, ITB kenyataannya UIN Sunan Kalijaga boleh diduakan, ucapkan dies dan harlah semuanya. UIN Sunan Kalijaga bisa dimadu. Dan seterusnya.
Cinta kepada UIN ibarat cinta kepada bunga, jangan dipetik, tapi sirami dan rawat niscaya tumbuh dan berkembang:
If you love a flower, don’t pick it up.
Because if you pick it up it dies and it ceases to be what you love.
So if you love a flower, let it be.
Love is not about possession.
Love is about appreciation.
Sebagai pejabat UIN Sunan Kalijaga mencintai team adalah wajib. Bangga pada sesama kolega. Sebagai dosen ya bangga dengan karya teman, mengutip karyanya, mempromosikan buku dan artikelnya. Sebagai tendik bekerja dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Sebagai alumni ya promosikan UIN Sunan Kalijaga dan merekrut adik-adiknya untuk karir mereka. Dan tentu para alumni di pos tertentu sangat membantu UIN Sunan Kalijaga dalam banyak hal, dan saya sangat bangga sekali. Bahkan mereka yang tidak pernah belajar di UIN Sunan Kalijaga banyak yang membanggakan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sebagai kampus tertua, berusia 70 tahun kita harus bangga dengan tradisi intelektual UIN Sunan Kalijaga. Kita adalah kampus yang menaungi limited circle mulai tahun 1960 an dan belanjut 1970, diskusi sederhana dibawah naungan Prof. Mukti Ali, disitu ada Ahmad Wahib, Dawam Raharjo, Johan Effendi, Nurcholish Madjid. Impak kelompok ini yang akhirnya bekerjasama dengan KH Abdurachman Wachid (Gus dur), Romo Mangunwijaya, Ibu Gedong, Teha Sumartana, dan bekerjasama dengan agama lain, menjadikan fondasi dialog antara agama, keragaman, kebhinekaan Indonesia. Kita harus bangga itu.
Jika pemerintah saat ini membahas moderasi beragama, Sunan Kalijaga lah yang harus di garda depan memotorinya, moderasi harus dengan keragaman, kebhinekaan. Ukuran moderasi adalah sejauh mana kita menghargai tradisi lain, iman lain, budaya lain, kelompok lain, denominasi lain, dan organisasi lain. Sekali lagi UIN Sunan Kalijaga adalah kampus tempat bernaungnya semua iman, denominasi, tradisi, organisasi, dan faham, ideologi, kelompok yang berbeda. Kita telah meramu hidup harmoni yang menjadi fondasi era Orde Baru 30 tahun, dan era Reformasi banyak para alumni UIN yang aktif dan LSM seperti LKIS, Wahid Institut, Maarif Institut, Setara Institute, ICIP, Interfidei, Jaringan Gusdurian, aktivis gereja, pure, vihara, kapel, para romo, para frater, bhante, biksu, pedanda, pendeta, semua ada unsur UIN dan alumni UIN Sunan Kalijaga. Kita harus bangga kiprah dan sumbangan serta peran yang bisa kita lanjutkan dan tiru. Saat ini BPIP kepalanya adalah mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga.
UIN Sunan Kalijaga adalah identitas ganda, kita bisa menjadi UIN Sunan Kalijaga sekaligus menjadi NU, Muhammadiyah, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu, Penghayat, Ahmadiyah, Syiah, dan masih banyak kategori sosial dan budaya lain yang menyatu dengan UIN Sunan Kalijaga. Seperti Sunan Kalijaga yang kita tiru, adalah figure wali Jawa yang akomodatif dan toleran pada semua budaya dan tradisi. Banggalah menjadi Sunan Kalijaga tua, muda, setengah baya, dan purna.
Dalam kampus merdeka dan juga karena era pandemi ini, UIN Sunan Kalijaga telah menjalin banyak relasi antar kampus, antar instansi, perusahaan, dan Lembaga keagamaan untuk melaksanakan belajar tidak hanya di kelas. Para mahasiswa semester 5 dan 7 diharapkan juga akhirnya untuk berkarya diluar kelas dan dihitung kredit. KKN juga diharapkan lebih kreatif lagi. Skripsi juga diharapkan kreatif lagi.
Kampus merdeka belajar seyogyanya juga diikuti oleh aturan yang baru oleh pemerintah, bukan yang lama. Kinerja dosen juga harus merdeka dan memerdekakan. Aturan dan perundang-undangan juga harusnya memerdekakan dan merdeka, bukan linearitas, tapi fleksibel dan multi-disiplin. Tidak mengekang, tapi membebaskan. Kenaikan pangkat, kinerja, dan system bekerja semua harus merdeka dengan aturan yang memudahkan. Kita berharap agar yang berwenang dan duduk mendapat kepercayaan di pemerintah dan kementrian sudah memikirkan ini, dan UIN Sunan Kalijaga siap membantu dan berkontribusi.
Peran UIN Sunan Kalijaga secara nasional sudah kita syukuri, kita akan menambah peran lagi, dalam keutuhan berbangsa, masa depan bernegara, dan tantangan kedepan, bertambah online, batas negara bertambah kabur, tapi sisi lain pandemik memaksa kita untuk zoom meeting, dan peran akhlaq dan karakter bangsa. Sunan Kalijaga sudah siap dan selalu siap. Norma dan etika bangsa perlu dipikirkan ulang. Banyak kita hanya menyalahkan pimpinan, tetapi kita tidak mendidik diri sendiri, dan komunitas kita untuk masalah akhlaq, kejujuran, komitmen, kebersihan, dan saling membantu.
Ke depan watak kolaborasi dan bekerjasama tetap kita butuhkan, bukan watak asal menentang dan menghalangi sesama. Mari kita kembangkan di UIN Sunan Kalijaga karakter dan nilai mulia ini, dan saya dapati sudah luar biasa, sikap saling mendoakan, saling mendukung, saling bekerjasama, saling mendorong untuk kemajuan Bersama.
Dalam salah satu interview saya di Mojok.co dengan Putut Ea saya di youtube tertegun dengan pemahaman bahwa riset kita masih terbelakang. Tidak itu tidak benar, Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir sudah maju risetnya. Lihatlah produksi jurnal, karya ilmiah, pemikiran, lihatlah di Scimago, Scival, Scopus, Proquest, Ebsco, Sinta, Portal garuda, dan Moraref (saya salah satu pendirinya) riset kita luar biasa majunya dalam sepuluh tahun terakhir. Jurnal kita sudah ribuan. UIN sendiri sudah 86, 34 sudah tersintakan. Scopus kita nasional sudah 89, 7 tahun lalu hanya 9 dan Al-Jamiah jurnal kita satu-satunya dalam ilmu sosial dan humaniora. Berkat aturan pemerintah dana BOPTN era SBY masih berlanjut, 30 persen untuk riset. Semoga pemerintah sekarang memperhatikan riset kita dan menambah kuota riset kita lagi. Kita harus bangga dengan pencapaian akademik bangsa, riset kita. Pemerintah kita harapkan untuk menambah lagi. Mari kita Syukuri.
UIN Sunan Kalijaga untuk bangsa, UIN Sunan Kalijaga Mendunia.
Sakehing lara pan samya bali
Sakeh ngama pan sami mirunda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing landhak guwaning
Wong lemah miring
Myang pakiponing merak
Pagupakaning warak sakalir
قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
Wassalamualaikum wr. wb.