Haji Inklusif
Oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil Al Makin, S.Ag., M.A.
Pesawat udara Garuda mendarat di Jeddah. Para penumpang rata-rata jemaah haji turun. Antrean satu per satu diperiksa kartu kesehatan, paspor dan visa. Petugas tersenyum mengucapkan selamat datang, dengan bahasa Arab, kadangkala Inggris, terdengar pula bahasa Indonesia terbata-bata.
Gambar Raja Salman dan putra mahkota Muhammad bin Salman hadir di tembok bandara. Jangan lupa selfie. Berjajarlah para jamaah dan petugas, mengambil foto untuk update Instagram atau Facebook, bagi yang muda.
Para petugas haji Kementerian Agama (Kemenag) 2023 satu pesawat dengan jemaah lain. Busana batik jemaah berwarna warni. Para petugas monitor berjumlah sembilan orang berseragam putih dan hitam dengan logo Petugas Haji Indonesia dengan nama masing-masing di dada.
Petugas gelombang pertama Kemenag disertai Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Arsyad Hidayat dan Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu H Jaja Jaelani. Dalam perjalanan terbang dari bandara Cengkareng Jakarta, kita saksikan pulau-pulau warna hijau dengan pepohonan yang pelan-pelan ditinggalkan. Pesawat naik menyeberangi ke udara diatas mendung-mendung dan dibawahnya lautan luas. Kami berbincang-bincang tentang tugas, evaluasi dan monitor pelayanan.
Setelah tujuh jam tidur dan bangun akhirnya kami melihat gurun pasir, berganti-ganti bentuk dengan lengkungan atau menghampar, kadangkala menggunung. Pak Arsyad membicarakan kompleksnya ibadah haji dan urusan-urusan birokrasi, administrasi, dan umat. Semantara itu, Pak Jaja membicarakan teknis pelayanan, suka serta duka. Kami para petugas bertekad akan memahami proses ini, bekerja sama dan menolong sebanyak mungkin yang kami mampu.
Tema haji yang tepat tahun 2023 di Kemenag adalah haji inklusif. Tidak berlebihan dan tepat. Sebanyak 30% dari jemaah haji, 67.199 adalah jemaah lansia dari total jemaah yang ada 221.000. Kami petugas monitoring kurang lebih 40 orang sudah membagi wilayah kerja berdasarkan bandara pemberangkatan jamaah dari Indonesia. Tiga gelombang berangkat, tanggal 7 juni, 8 dan 16. Masing-masing sudah siap untuk memberi catatan sesuai dengan yang ditemui di lapangan. Haji inklusif memang tantangan tersendiri, baik jamaah maupun petugasnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 08 Juni 2023 - 11:59 WIB dengan judul "Haji Inklusif"