Hakekat dan Fungsi Musik ( Assoc.Prof.H.Wawan Gunawan Abdul Wahid Dosen FSH)
Hakekat Musik
Orang yang mengharamkan musik adalah orang yang nyaris mengharamkan kehidupan. Setidaknya mereka menghargai kehidupan ini selalu dengan energi negatifnya. Seolah hidup ini diisi dengan kegelapan. Karena itu orang yang berpendapat dengan aliran ini umumnya tidak membuat hidup ini nyaman bagi dirinya dan orang lain. Bagaimana nyaman karena orang dipaksa untuk dibuat sama berpikir dengan dirinya. Orang dipaksa untuk berpendapat seperti dirinya. Sama sekali tidak ada nuansa yang berbeda. Seluruhnya dipaksa untuk bernada sama. Do saja. Sol saja. Mi saja. Sehingga tidak ada nada pendapat yang berbeda sepersis tangga nada do re mi fa sol la si do. Do si la sol fa mi re do. Ragam tangga nada itulah yang membuat warna warna naik turunnya nada sehingga menjadi irama yang penuh pesona merasuk sukma getarkan jiwa.
Bagaimana mungkin musik diharamkan semantara musik itu mengandung ajaran kehidupan? Ajaran kehidupan musik itu adalah adanya irama. Mulai dari irama lambat lembut irama bergembira dst. Jika cara berpikir irama ini digunakan untuk membaca kehidupan ditemukan fakta menarik. Pada hakekatnya kehidupan ini adalah disertai irama yang menyertai berbagai mahluk ciptaanNya. Silahkan cermati dengan seksama suara desir angin, gemercik air hujan, bunyi detak nadi dari jantung dan seterusnya.
Karena itu orang yang mengharamkan musik adalah orang yang tidak pernah menghargai kehidupan secara utuh. Tidak pernah berpikir bagaimana orang bersama dirinya bertafakur tentang kehidupan.
Fungsi Musik
Ketika Sang Mushthafa Muhammad Saw mengundang dua pemain perkusi itu dan dibayarnya secara profesional disebutkan bahwa Nabi Saw ingin bertasliyah, menghibur diri dari irama suara perkusi itu. Secara tidak langsung sesungguhnya Sang Khuluqin Azhim sedang mengajari kita tentang fungsi relaksasi dari musik. Karena ketika Tuhan ciptakan irama dan irama itu ditemukan manusia maka irama itu diciptakan Tuhan dengan maqashidNya yang agung itu. Sudah diceritakan di berbagai tempat tentang jabang bayi yang masih di perut Ibunya menangkap dengan baik suara dan irama musik klasik yang diperdengarkan kedua orangtuanya kemudian berpengaruh pada perkembangan kekuatan struktur otaknya.
Penelitian paling ringan tentang fungsi relaksasi musik ini pernah dilakukan santri saya saat Tsanawiyah, Dosen di Universitas Pendidikan Indonesia untuk penelitian tesis magisternya.
Kita tidak menegasikan ada ragam musik yang dirancang penemunya. Mulai dari slow music hingga musik cadas. Tapi jangan labeli musik itu dengan kata jelek jika saudara tidak meminatinya. Ibaratnya pisau. Tidak boleh anda menolak entitas dan eksistensinya ketika ada orang yang memanfaatkannya untuk tujuan tertentu. Karena ada fungsi fungsi kebaikan yang bisa dilakukan manusia dari pisau. Demikian halnya dengan musik.
Hidup musik.