Sambutan Wisudawan Terbaik Tercepat 5 Nopember 2024 Fajar Dwi Noviantoro (FUPI)
Alhamdulillahirabbil’alamin (muqaddimah)
Hadirin wisudawan wisudawati yang berbahagia, puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita masih diberikan nikmat iman, islam, ihsan, dan sehat serta nikmat menjadi wisudawan wisudawati pada pagi yang mulia ini. Wa in ta'uddụ ni'matallāhi lā tuḥṣụhā, Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. (QS. An-Nahl:18)
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan kita Nabi Agung, Muhammad Saw., beserta para sahabatnya. Semoga kita termasuk golongan yang mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir kelak. Aamiin.
Bapak/Ibu dan para wisudawan yang terhormat, pada pagi hari ini saya sangat bersyukur dan berbahagia dapat diberi kesempatan mewakili para wisudawan-wisudawati, untuk menyampaikan pidato di tempat yang mulia ini. This is my dream come true. Ini pertama kali Bapak/Ibu saya yang duduk di sebelah sana melihat anaknya berpidato di depan umum. Selamat Pak/Bu, pertama kali Bapak dan Ibu melihat anakmu langsung menjadi wisudawan terbaik dan tercepat. Terimakasih atas kedatanganya, love you forever.
Hadirin wisudawan wisudawati yang berbahagia, dalam kesempatan yang mulia ini saya ingin menyampaikan hal penting yang membawa kita sampai titik ini, yaitu “The Power of Dreams”. Perjalanan kita sampai posisi sekarang ini, menjadi seorang sarjana, magister, dan doktor mungkin tidaklah mudah. Banyak sekali rintangan, tantangan, dan pengorbanan yang sudah dilakukan, baik pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, biaya dan tentunya pengorbanan menunda kesenangan sesaat untuk masa depan yang lebih cerah dan bahagia (short-term pain for long-term gain). Dalam istilah pribahasa adalah “berakir-rakit ke hulu, berenang ke tepian, bersusah susah dahulu, baru bersenang – senang kemudian”.
Kita bersedia untuk “berpuasa” terlebih dahulu demi menggapai mimpi-mimpi kita. Mimpi untuk belajar setinggi-tingginya agar menjadi orang yang berilmu, mimpi untuk membahagiakan orang tua agar menjadi anak sholeh dan sholehah, atau mungkin mimpi menjadi seorang sarjana, magister,dan doktor untuk mendapatkan gelar atau ijazah agar bisa bekerja atau untuk melamar ke calon mertua. Semua punya alasan masing-masing. Namun semuanya adalah tentang mimpi (It’s all our dreams).
Hadirin wisudawan wisudawati yang berbahagia, ada satu kunci dasar yang senantiasa diajarkan Bapak saya di Rumah Kearifan (House of Wisdom) Yogyakarta, Bapak Dr. Muqowim, M.Ag., yang penting untuk dimiliki dalam menghidupkan spirit dan kekuatan mimpi, yaitu willingness to learn, (bersedia untuk belajar). Ketika seseorang bersedia untuk belajar maka dia akan memiliki sense of curiousity, sehingga mempunyai etos menuntut ilmu yang tinggi. Oleh karena itu, orang yang belajar akan menjadi orang yang alim (mengetahui), ulama (orang yang berilmu). Dan orang yang berilmu tentu merupakan orang yang multiperspektif, mempunyai banyak sudut pandang sehingga akan menjadi orang yang bijak (wisdom). Selain itu, mereka juga akan menjadi problem solver karena memiliki banyak alternatif cara dalam menyelesaikan masalah, bukan justru trouble of makers.
Para wisudawan dan wisudawati yang saya cintai, Kita perlu berysukur di kampus kebanggaan ini, UIN Sunan Kalijaga memiliki core values dan paradigma integrasi-interkoneksi (I-Kon). Paradigma yang mempertautkan antara keilmuan dan keislaman (bayani, burhani, irfani; hadrahah al-nash, al-falsafah, al-ilm; ulum al din, al fikr al-islamy, dirasat al islamiyyah), sehingga memberikan spirit baru bahwa untuk menjadi umat Islam yang maju penting untuk berilmu, baik ilmu agama, ilmu sosial, budaya, sains dan teknologi, serta ilmu-ilmu lainya. Oleh karena itu, Prof. Amin Abdullah dalam bukunya MIT (Multidisciplinary, Interdisiplinary, Transdisciplinary) menekankan untuk memiliki spirit dan mentalitas terbuka dengan melakukan intekoneksitas antar berbagai macam ilmu karena problem di era sekarang dan di masa depan tidak dapat diselesaikan hanya dengan satu sudut pandang ilmu (monodisplin). Oleh sebab itu spirit belajar, belajar, dan belajar harus selalu kita tanamkan dalam diri kita, utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi.
Hadirin wisudawan wisudawati yang berbahagia, sebelum Saya mengakhiri pidato ini Saya mewakili rekan wisudawan wisudawati ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya untuk, semua pimpinan, para guru besar, dosen, tendik, dan seluruh civitas akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (FUPI) atas dedikasinya dan pengabdian yang ikhlas untuk kampus tercinta ini. Jasamu akan senantiasa kami ingat dan semoga Allah yang membalasnya. Selanjutnya, saya juga menyampaikan terimakasih untuk para orang tua wali yang senantiasa mendukung dan memberikan doa terbaik untuk kesuksesan kami. Semua memiliki peran masing-masing dalam menghantarkan kita semua mencapai titik ini. Mohon berikan kami doa dan restu terbaik untuk melanjutkan dan membentuk masa depan yang kita impikan.
Terakhir, Saya berpesan untuk semua para wisudawan wisudawati setelah pergi meninggalkan kampus ini untuk senantiasa memiliki kebanggaan dan rasa cinta terhadap UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dimanapun kita berada dan apapun peran yang kita emban, jagalah nama baik kampus ini. Insha’allah keberkahan akan selalu menyertai langkah kita. Semoga kita menjadi generasi yang cerdas secara intelektual dan juga anggun secara moral.
Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Saya Fajar Dwi Noviantoro, salam sukses untuk kita semua!!
Wallahu’alam bishawab
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh