UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan penuh optimisme bersiap menjalani
On-Site Visit (OSV) oleh ASIIN, lembaga akreditasi internasional asal Jerman.
Evaluasi ini akan berlangsung pada 19-20 Februari 2025 untuk Klaster B (Program
Studi Matematika dan Fisika) serta 26-27 Februari 2025 untuk Klaster A (Program
Studi Biologi dan Kimia). Langkah ini menjadi bagian dari strategi universitas
dalam meningkatkan kualitas akademik di Fakultas Sains dan Teknologi.
Kunjungan ini akan melibatkan para asesor dari berbagai institusi bergengsi,
termasuk Universität Paderborn, Universität Würzburg, STIS, ITS, dan
Universitas Jember. Di antara para asesor untuk Klaster B adalah Dr. Natalia
Vega (Project Manager ASIIN), Prof. Dr. Arno Schindlmayr (Universität
Paderborn), Prof. Dr. Hans-Georg Weigand (Universität Würzburg), Prof. Setia
Permana (STIS), dan Dr. M. Taufiqi (ITS). Sementara itu, Klaster A akan dinilai
oleh Dr. Emeline Jerez (Project Manager ASIIN), PD Dr. Alois Palmetshofer
(University of Würzburg), Dr. Dietrich Scherzer (mantan BASF SE), Prof. Dr.
Erlia Narulita (Universitas Jember), serta D'April Sabriantie Mulus
(Universitas Padjadjaran).
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, menegaskan bahwa
akreditasi ASIIN merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing
universitas di tingkat global. “Kami berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa
program studi di UIN Sunan Kalijaga memenuhi standar akademik terbaik.
Akreditasi ini bukan hanya pengakuan atas kualitas pendidikan kami, tetapi juga
jaminan bagi mahasiswa dan lulusan agar dapat bersaing di tingkat
internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Eva Latipah, menekankan bahwa OSV ini merupakan bagian dari peta jalan akreditasi 2025. Rencana ini mencakup empat visitasi ASIIN, pengajuan 13 program studi untuk akreditasi ACQUIN, serta berbagai reakreditasi nasional dan internasional. Persiapan yang telah dilakukan meliputi penyusunan dokumen akreditasi secara komprehensif sesuai standar Outcome-Based Education (OBE), serta evaluasi menyeluruh terhadap sistem akademik dan tata kelola pendidikan.
Dari sisi yang lain, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Istiningsih,
menambahkan bahwa seluruh elemen kampus telah bekerja keras untuk memastikan
kesiapan dalam setiap aspek yang akan dinilai. “Proses ini bukan hanya soal
mendapatkan akreditasi, tetapi juga membangun budaya akademik yang unggul dan
berkelanjutan.” jelasnya.
UIN Sunan Kalijaga juga telah mengoptimalkan berbagai fasilitas untuk
mendukung OSV, termasuk modernisasi laboratorium, peningkatan sistem tata
kelola akademik, serta penguatan infrastruktur pembelajaran. Dengan persiapan
yang matang dan kerja sama dari seluruh pihak, universitas optimistis dapat
meraih akreditasi ASIIN dengan hasil yang membanggakan.
Keberhasilan akreditasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan reputasi UIN
Sunan Kalijaga di tingkat internasional, tetapi juga memberikan manfaat nyata
bagi mahasiswa dan lulusan dalam menghadapi persaingan global. OSV ini menjadi
momentum penting dalam penguatan standar akademik, pengembangan riset unggulan,
serta peningkatan daya saing lulusan di tingkat dunia. (humassk)