Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Noorhaidi Hasan, meresmikan Duta Kampus sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam Grand Final Penobatan Duta Kampus 2025 yang digelar di Gedung Convention Hall kampus setempat, Sabtu (18/10/2025). Peresmian dilakukan secara simbolis melalui pemukulan gong, didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Abdur Rozaki, serta Winner Duta Kampus 2024, Fitria Dwi Rahmawati dan Muhammad Satrio Mufid Mafendi.
Acara yang juga dihadiri jajaran pimpinan universitas, mulai dari Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan, dekan, wakil dekan hingga kepala UPT tersebut tak hanya menjadi ajang penobatan, tetapi juga momentum strategis memperkuat kiprah mahasiswa dalam bidang akademik, non akademik, maupun diplomasi publik kampus.
“Acara ini bukan sekadar kontestasi, melainkan kreativitas yang memberi inspirasi, bukan hanya bagi kemahasiswaan di UIN Sunan Kalijaga, tetapi juga bagi seluruh kampus di Indonesia,” ujar Rektor dalam sambutannya.
Ia mengapresiasi kemampuan para finalis yang dinilai melampaui ekspektasi. Menurutnya, para peserta tak hanya mampu mempresentasikan diri dan gagasan, melainkan juga menampilkan keterampilan lain seperti penguasaan bahasa asing. “Mereka sangat natural berbicara dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Belanda, Arab, Inggris, Mandarin, Korea, dan lainnya. Kami yakin siapa pun yang terpilih akan menjadi duta kampus yang representatif sebagai wajah UIN Sunan Kalijaga tahun 2025,” ujarnya.
Rektor menyebut figur Duta Kampus sebagai “mahasiswa ideal” karena memiliki kombinasi kecerdasan, keberanian, keterampilan, dan kepercayaan diri. Ia juga mencatat kontribusi signifikan Duta Kampus selama setahun terakhir dalam promosi perguruan tinggi, baik secara luring maupun melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok. “Melalui Duta Kampus, publik memperoleh kesan pertama tentang UIN Sunan Kalijaga yang hari ini menjelma sebagai kampus yang unggul, terkemuka, dan tengah meneguhkan reputasinya di kancah global,” katanya.
Lebih jauh, ia menggagas perluasan skala kegiatan ini hingga ke tingkat nasional. “Bukan tidak mungkin Duta Kampus UIN Sunan Kalijaga menjadi role model nasional. Jika format ini direplikasi oleh kampus lain, maka para pemenangnya dapat dipertemukan dalam satu ajang tingkat PTKIN di Yogyakarta. Gagasan ini patut menjadi pertimbangan strategis ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Abdur Rozaki, menegaskan bahwa Duta Kampus dibangun sebagai komunitas egaliter yang menumbuhkan budaya kolaborasi dan kerja tim. Menurutnya, setiap kampus membutuhkan role model, dan UIN Sunan Kalijaga menempatkan Duta Kampus sebagai figur teladan. Ia menyebut beberapa karakter utama yang menjadi standar pembinaan komunitas ini, yakni kecerdasan akademik, kemampuan berpikir kritis, serta kreativitas dalam menyelesaikan persoalan. “Kami meyakini bahwa kreativitas adalah kekuatan utama untuk menavigasi masa depan. Ketika kecerdasan bertemu dengan daya cipta, kemandirian akan tumbuh secara alami,” ujarnya.
Figur yang juga merupakan Pembina Duta Kampus ini juga berpesan kepada para finalis untuk memanfaatkan momentum panggung penobatan sebagai ruang afirmasi diri. “Kami berharap momen ini menjadi ruang terbaik bagi Anda untuk menampilkan bakat sekaligus meneguhkan kepercayaan diri,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pemilihan Duta Kampus 2025, Viky Rahmatul Guspi, menjelaskan bahwa proses seleksi finalis dilakukan melalui beberapa tahapan berlapis, mulai dari seleksi berkas, tes tulis, uji pemahaman ke-UIN-an, wawancara, sesi bincang asyik internal, hingga karantina. “Dari ratusan pendaftar, hanya 20 peserta yang dinyatakan melaju Grand Final Penobatan Duta Kampus 2025,” ujarnya.
Adapun komposisi dewan juri dalam Grand Final Penobatan Duta Kampus 2025, merepresentasikan lintas disiplin keilmuan dan profesi, meliputi Duta Bahasa Nasional 2025, Razif Raihan; praktisi industri kreatif sekaligus perancang busana Renjanayu Batik, Yunet Wahyuningsih; Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Erika Kusumaputri; serta Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan.
Gelaran hari itu kian semarak ketika para finalis satu per satu melangkah anggun di atas panggung catwalk, menampilkan bukan hanya busana, tetapi juga karakter dan keyakinan diri. Dari setiap tatapan dan ayunan langkah, dewan juri menakar kecerdasan, kharisma dan kepribadian. Seleksi pun mengerucut perlahan, hingga akhirnya satu nama dinobatkan sebagai Winner Duta Kampus 2025, menerima mahkota bukan sekadar sebagai simbol, melainkan amanah untuk membawa nama almamater lebih gemilang.