IMG-20251018-WA0085.jpg

Sabtu, 18 Oktober 2025 17:19:00 WIB

0

Grand Final Penobatan Duta Kampus 2025, Dua Puluh Finalis Menyulam Pesona, Gagasan, dan Keteladanan

Mulkhan Kamila Masni (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) dan Salma Aulia Isnaini (Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora) resmi dinobatkan sebagai Winner Duta Kampus UIN Sunan Kalijaga 2025. Keduanya berhasil menempati posisi puncak dalam kompetisi yang tidak hanya menguji penampilan, melainkan juga nalar kritis, kepekaan sosial, dan kapasitas representasi lembaga. Penobatan berlangsung dalam Grand Final Duta Kampus 2025 yang diselenggarakan di Gedung Convention Hall Lantai 1, Sabtu (18/10/2025), setelah melalui proses kurasi panjang yang melibatkan penilaian intelektualitas, kepemimpinan, serta kemampuan komunikasi dalam berbagai konteks.


Sementara itu, gelar Runner Up I diraih oleh Naufal Alif Rizkin (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) dan Rizki Dwi Rahmawati (Fakultas Dakwah dan Komunikasi). Posisi Runner Up II diberikan kepada Almuhajirin (Fakultas Syariah dan Hukum) serta Sabrina Ikhda Nayla Salsabila (Fakultas Sains dan Teknologi), diikuti oleh Runner Up III yakni Muhammad Nofal Fauzi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) dan Nururrohmah Ramadhani (Fakultas Dakwah dan Komunikasi). Adapun Runner Up IV disematkan kepada Ahmad Murtaji Rohmatillah dan Lathifah Ramadhani, keduanya dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Ruang apresiasi yang lebih spesifik juga diberikan melalui sejumlah predikat. Predikat Duta Sosial diberikan kepada Mahida Az Zahra (Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam) dan Marten Prayoga (Fakultas Adab dan Ilmu Budaya), sementara gelar Duta Intelegensia jatuh kepada Mohammad Hisyam (Fakultas Dakwah dan Komunikasi) dan Agustin Simamora (Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora). Penilaian publik melalui voting menempatkan M. Wahyu Maulana (Fakultas Dakwah dan Komunikasi) dan Sayyidatu Marsa Salsabila (Fakultas Syariah dan Hukum) sebagai Duta Favorit. Predikat Duta Advokasi disematkan kepada Wibowo Calvin Pradana (Fakultas Syariah dan Hukum) serta Novi Ramadani (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan), sementara gelar Duta Berbakat diraih oleh Alrid Ramadhan (Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora) dan Nadya Lucky Cahyaningtyan (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan).


Lebih dari sekadar ajang kompetisi representasional, keberhasilan para pemenang Duta Kampus 2025 menegaskan pentingnya keberadaan mahasiswa yang memiliki kapasitas sebagai representasi institusi sekaligus knowledge broker yang menjembatani domain akademik dan realitas sosial. Proses seleksi yang ketat memperkuat legitimasi ini, di mana dari sepuluh finalis putra dan putri, mengerucut menjadi lima besar, kemudian berlanjut ke tahap tiga besar melalui speech competition berdurasi 60 detik yang menguji kemampuan retorika, artikulasi gagasan, dan ketajaman berpikir kritis


Setelah seleksi menyisakan tiga finalis, kompetisi berlanjut dengan sesi tanya jawab langsung bersama dewan juri, yang dirancang untuk mengevaluasi ketajaman nalar kritis, spontanitas berpikir, serta kedalaman perspektif para peserta, sebelum ditetapkan pemenang utama dan jajaran runner up. 

Keberagaman latar disiplin ilmu yang meliputi hukum, pendidikan, ekonomi, sains, hingga humaniora merefleksikan bahwa kecerdasan dalam konteks pendidikan tinggi tidak dapat direduksi hanya pada superioritas kognitif, melainkan juga pada kreativitas, kemandirian, serta  kemampuan mengartikulasikan empati, mengelola modal sosial, serta menunjukkan komitmen pada transformasi kolektif. 

Dalam kerangka pendidikan tinggi keagamaan, sosok Duta Kampus berfungsi sebagai model integratif yang menunjukkan bahwa intelektualitas selayaknya berjalan selaras dengan etika, estetika, dan tanggung jawab terhadap institusi dan  kebangsaan.