WhatsApp Image 2025-11-24 at 12.48.43.jpeg

Jumat, 21 November 2025 20:10:00 WIB

0

UIN Sunan Kalijaga Menerima Kunjungan Benchmarking UHN Denpasar sebagai Upaya Penguatan Kelembagaan dan Akademik

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menerima kunjungan benchmarking dari jajaran Senat Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, dalam sebuah pertemuan akademik yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Kunjungan yang digelar pada Jumat (21/11/2025) di Ruang Rapat Gedung Pusat Administrasi Umum (PAU) Lt 2 ini, menjadi momentum penting bagi kedua institusi untuk saling belajar, memperkuat jejaring, dan merumuskan strategi pengembangan perguruan tinggi keagamaan di masa depan.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan menegaskan kembali pentingnya kolaborasi lintas institusi untuk menciptakan suasana pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia memaparkan bahwa UIN memiliki baseline yang kuat dengan lebih dari 800 dosen, 12% di antaranya guru besar dan 45% lektor kepala, serta sedang menguatkan fokus pada pengembangan STEM. Ia juga menyoroti bahwa kerja sama antara UIN dan UHN masih relatif sedikit dibandingkan dengan perguruan tinggi Katolik atau Protestan, sehingga pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal terbukanya relasi yang lebih erat. Kolaborasi lintas keagamaan, menurutnya, menjadi jalan penting untuk menghindari kesalahpahaman sekaligus mendorong pertumbuhan bersama.


Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Istiningsih, mengungkapkan komitmen universitas dalam mengakselerasi transformasi kelembagaan. UIN Sunan Kalijaga tengah melakukan pemantapan kelembagaan melalui pembukaan Fakultas Kedokteran serta penyesuaian ortaker sebagai kebutuhan strategis institusi. Selain itu, UIN mendorong percepatan jabatan akademik guru besar, membuka program-program lanjutan S2 dan S3, serta memperkuat ekosistem inovasi agar UIN semakin menjadi perguruan tinggi yang memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Prof. Istiningsih juga menyampaikan inisiatif internasionalisasi kampus, termasuk gagasan pendirian UIN Yogyakarta di Malaysia. Di sisi lain, UIN Sunan Kalijaga terus memperkuat layanan pendidikan melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang terinspirasi dari agenda UNESCO “Education for All”, dengan menggandeng berbagai perusahaan dan lembaga. Upaya percepatan karier akademik juga dilakukan melalui program fast-track S1–S2–S3, termasuk penguatan budaya prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional.

Sementara itu, Ketua Senat UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Kamsi, turut memberikan penjelasan mengenai peran strategis senat dalam pengembangan akademik kampus. Ia menegaskan bahwa posisi rektorat dan senat adalah bersanding, bukan bertanding, sehingga seluruh kebijakan akademik dikawal bersama secara sinergis. Senat di UIN Sunan Kalijaga selalu dilibatkan dalam setiap proses perumusan pengembangan kelembagaan, termasuk perubahan ortaker yang sedang disusun. Hingga saat ini, UIN Sunan Kalijaga telah memiliki 24 program studi yang terakreditasi internasional, sebuah pencapaian yang menjadi modal penting dalam penguatan daya saing global.

Menanggapi hal tersebut, gayung bersambut, Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar , Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., mengungkapkan bahwa yang disampaikan oleh pimpinan UIN sangat relevan dengan kebutuhan pengembangan UHN saat ini..

Rektor UHN juga menjelaskan tantangan lembaganya sebagai satuan kerja (satker), yang memiliki kompleksitas lebih besar dibanding perguruan tinggi berstatus BLU. Oleh karena itu, UHN ingin belajar tata kelola keuangan, pengembangan kelembagaan, serta langkah-langkah menuju akreditasi internasional. Tidak berhenti pada tataran konseptual, ia juga menguraikan berbagai problem strategis yang tengah dihadapi, sekaligus memaparkan capaian serta pengembangan akademik yang telah diwujudkan di kampusnya

Adapun Ketua Senat UHN Denpasar, Prof. Dr. Dra. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani, M.Pd. menjelaskan berbagai perkembangan akademik yang terjadi di kampus UHN. Untuk pengembangan akademik dan penguatan lembaga, menurutnya diperlukan komitmen untuk memperkuat kolaborasi antarsenat perguruan tinggi keagamaan, bahkan nasional, khususnya dalam penguatan tata kelola akademik

Diskusi dan tanya jawab yang berlangsung sangat dinamis dan berbagai isu strategis dibahas, mulai dari mekanisme pengukuhan guru besar, pengembangan jejaring akademik luar negeri, hingga prosedur pengajuan program studi baru. Sepertii dalam hal pengajuan program studi baru, Senat berperan penting dalam mengawasi kualitas naskah akademik, sementara universitas menjamin seluruh kebutuhan operasional kegiatan senat. Diskusi juga membahas mekanisme penetapan keahlian dosen yang mempertimbangkan disertasi, karya ilmiah, pengalaman mengajar, serta kebutuhan fakultas.

Kunjungan ini menjadi awal kerja sama yang lebih luas antara UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, baik dalam pengembangan akademik, penelitian, maupun program internasionalisasi. Kedua institusi meyakini bahwa kolaborasi dan saling belajar merupakan kunci kemajuan bersama dalam membangun pendidikan tinggi keagamaan yang unggul, inklusif, dan berdaya saing global.(humassk)