WhatsApp Image 2025-04-30 at 16.41.16.jpeg

Rabu, 30 April 2025 16:45:00 WIB

0

PARIWISATA BERKELANJUTAN DI ERA KONTEMPORER: TANTANGAN, PELUANG DAN SINERGI ANTAR STAKEHOLDER UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK (Pidato Pengukuhan GB : Prof. Dr. Hj. Sriharini, S.Ag., M. Si. Dosen FDK))

Hadirin rahimakumullah

Mohon izin, saya akan menyampaikan pidato pengukuhan guru besar di hadapan hadirin yang terhormat, dengan judul: “ Pariwisata Berkelanjutan di Era Kontemporer: Tantangan, Peluang dan Sinergi   antar  Stakeholder  untuk Masa Depan  yang  Lebih Baik”

I.     Pendahuluan

Pariwisata merupakan salah satu industri besar yang tumbuh paling cepat di dunia (Bangun, 2024; Purba et al., 2024). Pariwisata merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak negara dan menyediakan banyak peluang pekerjaan, serta dapat merevitalisasi ekonomi lokal (Purba et al., 2024; Ramadhan, 2021; ulhaq & Sofia, 2024). Pariwisata banyak memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya bagi banyak negara, termasuk negara Indonesia (Lingkungan Binaan Indonesia et al., 2024; Nayoan et al., 2024). Dengan kekayaan alam,  budaya dan potensi ekonomi  yang luar biasa, Indonesia memiliki peluang  besar dalam  pembangunan  industri pariwisata (Fandeli dan Muhammad, 2019). Pemerintah Indonesia berupaya mengoptimalkan perkembangan pariwisata melalui beberapa program unggulan pada tahun 2018, seperti peningkatan investasi pariwitasa, sertifikasi SDM pengelola wisata dan gerakan sadar wisata, pengembangan 10 destinasi wisata prioritas, top 3 destinasi utama (15 destinasi branding), branding wisata, pengembangan e-tourism (digital tourism), top original, homestay desa wisata dan pengelolaan crisis center (Thalib, 2018). Pada tahun 2023 tercatat sektor pariwisata menyumbang 5,8% terhadap   PDB  nasional  dan  diprediksikan  akan  terus  meningkat  hingga  7,4%  pada  tahun  2027 (Badan Pusat Statistik, 2023).

Namun di balik pertumbuhan yang pesat, pariwisata juga memiliki dampak negatif yang mengancam keberlanjutan lingkungan, sosial budaya dan kesejahteraan masyarakat. Dampak negatif tersebut antara lain berupa  kerusakan alam dan ekosistem (Agustina & Aprinica, 2022), polusi dan limbah, overtourism,  penggunaan sumber daya berlebihan, komersialisasi budaya, pergeseran nilai sosial dan konflik masyarakat lokal, eksploitasi tenaga kerja, kesenjangan ekonomi, inflasi dan kenaikan harga barang, perubahan iklim, pandemi,  krisis kesehatan, serta  keamanan dan stabilitas global (Agustina & Aprinica, 2022; Soeswoyo et al., 2021). Belajar dari  banyaknya dampak  negatif  ini, maka  menjadi penting mencari jalan keluar  untuk  memastikan keberlanjutan  industri besar ini.  Solusi untuk memastikan bahwa industri pariwisata memberikan manfaat ekonomi tanpa merusak lingkungan dan budaya dalam jangka panjang,  maka  paradigma  ”Pariwisata Berkelanjutan” atau Sustainable Tourism  hadir menjadi solusi strategis (Go & Kang, 2023).

Pariwisata berkelanjutan merupakan paradigma pengelolaan dan pengembangan sektor pariwisata dengan menjaga keseimbangan antara  kepentingan  ekonomi, kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial untuk saat ini dan generasi mendatang. Paradigma pariwisata berkelanjutan merupakan bagian integral dari paradigma yang lebih  luas dari   pembangunan berkelanjutan (sustainable development).  Pembangunan berkelanjutan pertama kali diperkenalkan oleh Word Commission on Environment and Development (WCED) atau Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (Mawhienny, 2002). Pembangunan berkelanjutan (sustainable development)  merupakan paradigma pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Pembangunan berkelanjutan menjadi paradigma global dalam upaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan  ekonomi, pelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial. Dari sini dapat dipahami bahwa  pembangunan berkelanjutan mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dalam setiap  kebijakan dan praktik  pembangunan (Khofifah & Jumiati, 2022).

Pariwisata berkelanjutan semakin ditekankan dalam agenda pembangunan global  PBB  tahun 2015-2030 melalui paradigma “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” (Sustainable Development Goals) atau disingkat SDGs (Go & Kang, 2023). Pariwisata berkelanjutan  ini relevan dan mendukung target dalam “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. SDGs merupakan agenda besar pembangunan global yang  terdiri dari  17 tujuan dan 169 target  yang ditetapkan  oleh PBB sebagai rencana aksi global untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan (Zakari et al., 2022). SDGs disepakati oleh 193 negara anggota PBB termasuk Indonesia, dalam agenda 2015-2030 yang diadopsi pada 25 September 2015 sebagai kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals).  SDGs bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata, tetapi memperhatikan aspek sosial, lingkungan dan kesejahteraan manusia secara berkelanjutan (Sun et al., 2023).

Pembangunan berbasis pariwisata memiliki peluang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan lingkungan serta budaya (Kristiana1; Nathalia2, 2021). Dengan pengelolaan yang tepat, sektor pariwisata dapat menjadi pilar pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif (Rakhmawati & Nizar, 2024). Pariwisata berkelanjutan dalam implementasinya  menghadapi berbagai tantangan, namun dari sisi lain, terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan (Zakari et al., 2022).  Kunci penting  dalam mengatasi  adanya  tantangan dan memanfaatkan  berbagai peluang adalah sinergi antar stakeholder (pemangku kepentingan). Dalam naskah ini, penulis ingin mengeksplorasikan “Pariwisata Berkelanjutan: Tantangan, Peluang dan Sinergi antar Stakeholder untuk Masa depan yang lebih baik”.

II.      Pariwisata Berkelanjutan : Konsep dan Prinsip

Pariwisata berkelanjutan merupakan pengelolaan sektor pariwisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan saat ini tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. Ini berarti bahwa kegiatan pariwisata tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial budaya (Dewi et al., 2024). Menurut United Nations World Tourism Organization (UNWTO), pariwisata berkelanjutan merupakan pariwisata yang mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan  saat ini dan di masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan dan komunitas tuan rumah (Biermann et al., 2023). Pariwisata berkelanjutan hadir sebagai solusi  untuk melaksanakan pembangunan  tetapi tidak merusak alam dan budaya masyarakat.

Adapun tujuan  yang hendak dicapai  dari pariwisata berkelanjutan  yaitu : kelayakan ekonomi dalam jangka panjang, kemakmuran lokal (tuan rumah), kualitas pekerjaan lokal, kesetaraan sosial di seluruh komunitas penerima, pemenuhan kepuasan pengunjung, pemberdayaan masyarakat lokal, menghormati  budaya masyarakat,  memelihara integritas fisik, pelestarian keanekaragaman hayati,  efisiensi sumber daya dan menjaga kemurnian lingkungan dari pencermaran yang disebabkan aktifitas  pariwisata dan pengunjung (Darmayanti, 2024; Utama et al., 2024).   Pariwisata berkelanjutan memiliki dampak positif untuk kehidupan masyarakat lokal maupun global.  Tidak hanya bagi negara tertentu saja,  tetapi juga bagi ekosistem dunia, ekonomi global, serta kesejahteraan sosial masyarakat internasional (Biermann et al., 2023; Sun et al., 2023). Dengan pendekatan yang bertanggung jawab, sektor ini dapat berkembang tanpa merusak sumber daya alam dan budaya yang menjadi daya tarik utama wisata itu sendiri. 

Prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan mencangkup: Pertama, pelestarian lingkungan dengan mengurangi pencemaran dan sampah dari aktivitas wisata. Menjaga kelestarian alam, termasuk hutan, laut dan keanekaragaman hayati. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi jejak karbon dari transportasi wisata. Kedua,  manfaat ekonomi yang merata, dengan memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal seperti UMKM dan ekowisata, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menghindari eksploitasi tenaga kerja di sektor pariwisata. Ketiga, pelestarian budaya dan sosial, melindungi dan menghormati adat istiadat serta warisan budaya lokal, mencegah komersialisasi budaya yang merugikan masyarakat asli serta melibatkan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata (Prasetyo et al., 2023).

Beberapa contoh  implementasi pariwisata berkelanjutan yaitu  pariwisata berbasis alam, ”ekowisata”,   dan ”wisata  budaya”,  pariwisata hijau  seperti hotel dan restoran yang menggunakan energi terbarukan, mengurangi plastik sekali pakai dan mendukung produk lokal (Khofifah & Jumiati, 2022). Inti sari dari pariwisata berkelanjutan bukan hanya tentang menikmati keindahan alam atau budaya, tetapi juga tentang bagaimana  menjaga keseimbangan antara ekonomi, sosial dan lingkungan agar tetap bermanfaat bagi generasi  saat ini dan yang akan datang (Rakhmawati & Nizar, 2024). Dengan menerapkan prinsip ini, pariwisata dapat menjadi alat pembangunan yang positif dan bertanggung jawab.

III.                 Tantangan dan Peluang Pariwisata Berkelanjutan

Membangun pariwisata berkelanjutan  merupakan tugas yang cukup  kompleks  dan tentu saja  tidak akan terlepas dari  tantangan-tantangan dalam implementasinya. Begitu pula  bangsa Indonesia  masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi agar keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga. Memetakan dan memahami tantangan-tantangan yang ada  merupakan  langkah penting dalam merumuskan  sinergi,  strategi  dan kebijakan yang dapat memastikan bahwa industri pariwisata berkembang tanpa merusak nilai-nilai lingkungan dan sosial yang mendukungnya (Rakhmawati & Nizar, 2024).

Berbagai bentuk tantangan  dalam mengembangkan  pariwisata berkelanjutan meliputi   tiga aspek, yaitu: lingkungan, sosial ekonomi dan budaya.  Pertama, tantangan lingkungan  berupa kerusakan lingkungan yang seringkali disebabkan adanya pembangunan infrastruktur pariwisata, penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, pencemaran dan terjadinya perubahan iklim (Qodriyatun, 2019). Kedua, tantangan sosial dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan  dapat berupa siklus ekonomi yang tidak stabil, ketergantungan pada pariwisata dan persaingan ketat  dalam menarik wisatawan. Ketiga, tantangan budaya berupa pudarnya nilai-nilai asli dan tradisi masyarakat. Meskipun terdapat berbagai tantangan dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan,  namun Indonesia juga memiliki berbagai  peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sektor pariwisata yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan (Fadilla, 2024).

Tantangan yang dihadapi dapat diubah menjadi peluang  jika dilakukan  dengan pendekatan yang tepat dan bijak. Dukungan  dari berbagai pihak, pemanfaatan teknologi dan  inovasi dalam industri pariwisata semakin membuka  kesempatan bagi  terwujudnya pariwisata yang berkelanjutan. Dengan demikian, menjadi penting untuk memahami dan mengeksplorasi berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan guna menciptakan sektor pariwisata yang lebih inklusif, berdaya saing dan tetap menjaga kelestarian lingkungan serta budaya. Berikut adalah berbagai bentuk peluang  dalam pariwisata berkelanjutan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan teknologi.

Pertama, peluang ekonomi. Dalam aspek ini pariwisata berkelanjutan  menawarkan potensi pertumbuhan yang  signifikan  bagi destinasi wisata dan komunitas lokal, diantaranya  berupa  diversifikasi  ekonomi, pengembangan UMKM (Usaka Kecil Mikro dan Menengah), inovasi produk dan layanan,  pengembangan ekonomi berbagi, adanya kolaborasi dan inovasi  antar stakeholder (Mukaffi et al., 2022). Kedua, peluang sosial. Peluang sosial dalam pariwisata berkelanjutan  mewujudkan pemberdayaan masyarakat lokal; meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan hubungan yang lebih kuat antara wisatawan dan penduduk lokal. Pariwisata berkelanjutan juga  dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya (Nur & Harahap, 2024). Ketiga, peluang lingkungan. Pariwisata berkelanjutan  menawarkan  pendekatan yang lebih ramah lingkungan  dan pelestarian sumber daya alam yang berkelanjutan. Keempat, peluang teknologi. Teknologi memiliki peranan strategis  dalam mencapai  prinsip berkelanjutan melalui inovasi dan efisiensi. Hal ini dapat dicapai dengan penerapan teknologi untuk mempromosikan pariwisata dan mengelola wisatawan.

 Dengan memanfaatkan peluang yang ada, pariwisata berkelanjutan  dapat menjadi kekuatan yang positif dalam pelestarian lingkungan  alam dan mempromosikan praktik praktik yang  mendukung keberlanjutan secara global. Dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan  berbagai peluang dibutuhkan sinergi antar stakeholder (pemangku kepentingan), agar praktik pariwisata berkelanjutan dapat terwujud demi masa depan yang lebih baik.

IV. Sinergi  Antar  Stakeholder dalam Pariwisata Berkelanjutan

Dalam mengimplementasikan pariwisata berkelanjutan, berbagai tantangan yang ada dapat diatasi dan sejumlah peluang juga dapat dioptimalkan jika terdapat sinergi yang kuat  antar stakeholder atau pemangku kepentingan. Stakeholder pariwisata yang terdiri dari pemerintah (pusat dan daerah), pelaku industri pariwisata (hotel, restoran, agen perjalanan), masyarakat lokal,  wisatawan, perguruan tinggi (akademisi dan peneliti),  LSM dan organisasi internasional dapat saling memberikan pengaruh yang signifikan (Mukaffi et al., 2022).

Berikut beberapa peranan  penting yang dapat dilakukan oleh stakeholder dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan : Pertama, peran pemerintah. Pemerintah dapat berperan sebagai pengatur, fasilitator dan pengawasan dalam industri pariwisata berkelanjutan (Nur & Harahap, 2024).  Hal ini dapat dilakukan dengan  cara menyusun regulasi dan kebijakan yang mendukung, membangun infrastruktur yang ramah lingkungan, pengawasan dan konservasi lingkungan, promosi wisata ramah lingkungan dan bermitra dengan pihak lain termasuk dengan organisasi internasional seperti UNWTO (United Nations World Tourism Organization). Kedua, peran pelaku industri pariwisata.  Pelaku industri pariwisata tidak hanya berperan sebagai penyedia layanan tetapi juga sebagai agen perubahan dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan (Nasrullah at all, 2024). Mereka dapat berkontribusi dalam penerapan praktik ramah lingkungan seperti mengelola limbah dengan baik,  mendaur ulang sampah dan mengurangi plastik sekali pakai. Selain itu juga dapat berperan untuk memberdayakan masyarakat lokal, melestarikan kekayaan budaya dan kearifan lokal, meningkatkan kesadaran tentang pariwisata berkelanjutan. Ketiga, peran masyarakat lokal. Masyarakat lokal memiliki peran sentral  dalam pariwisata berkelanjutan karena mereka adalah bagian dari lingkungan, budaya dan ekonomi di destinasi wisata. Masyarakat berperan menjadi pelaku utama dalam industri ini, dengan cara menjaga kelestarian budaya dan tradisi, menjaga kelestarian lingkungan, mendukung ekonomi berbasis lokal, menjadi mitra aktif dalam pengelolaan pariwisata (Ramadhan, 2021). Keempat, peran wisatawan. Wisatawan memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan, budaya dan kesejahteraan masyarakat setempat (Utama et al., 2024).  Beberapa peran yang dapat dilakukan para wisatawan adalah menghormati adat budaya lokal, menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung perekonomian lokal. Kelima,  peran perguruan tinggi. Perguruan tinggi dan komunitas akademik  memiliki peran penting dalam mendukung pariwisata berkelanjutan melalui tugas  tri dharma perguruan tinggi yang meliputi   pendidikan pengajaran, penelitian pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Keenam, peran LSM dan organisasi internasional.  Keberlanjutan dalam sektor pariwisata juga penting didukung oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi internasional. Mereka dapat berperan dalam memberikan advokasi  kebijakan yang berkelanjutan, pendampingan kepada komunitas lokal, serta menginisiasi berbagai program konservasi dan pemberdayaan. Organisasi internasional seperti Bank Dunia,  UNESCO, UNWTO (United Nations World Tourism Organization) dapat  berkontribusi melalui penelitian, regulasi,  dan pendanaan untuk mendorong  praktik  pariwisata berkelanjutan di tingkat global.

Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa pariwisata berkelanjutan  dapat terwujud jika ada sinergi antar stakeholder, yang masing-masing memiliki peran tersendiri yang saling melengkapi (Sinergi et al., 2025). Dengan sinergi yang kuat, pariwisata dapat menjadi sektor yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga mampu melestarikan budaya, menjaga kelestarian lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,  baik untuk saat ini maupun di masa depan. Sinergi antar stakeholder menjadi kunci utama dalam membangun industri pariwisata yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

V. Karya Tulis  yang Relevan dengan Pariwisata Berkelanjutan

Penulis telah melakukan beberapa kajian yang memiliki relevansi dengan topik  pariwisata berkelanjutan dan hasilnya diterbitkan di jurnal internasional dan nasional. Berikut dipaparkan beberapa  karya  yang telah  dipublikasikan penulis.

Sriharini, S., Izudin, A., & Khuluq, L., menulis karya yang berjudul : Reviving Tourism Post-COVID 19: Opportunities for Addressing Issues and Sustainability in Gunungkidul Cases, menjelaskan bahwa strategi pemulihan pariwisata pasca pandemi Covid-19 di Gunungkidul dilakukan melalui penerapan CHSE dan penguatan komunitas. Pendapatan sektor pariwisata akibat pandemi menjadi turun drastis, menyebabkan ribuan pekerja kehilangan pekerjaan. Pariwisata berbasis komunitas menjadi solusi keberlanjutan, walaupun  masih perlu strategi kebijakan jangka panjang. Karya tulis ini menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu mengembangkan kebijakan pemulihan yang berorientasi pada keberlanjutan, seperti peningkatan  infrastruktur digital dan peningkatan keterlibatan komunitas dalam pengelolaan wisata.

Izudin, A., Sriharini, S., & Khuluq, L, menulis karya yang berjudul : Developing Halal Tourism: The Case of Bongo Village, Gorontalo, Indonesia, memaparkan  bahwa pariwisata halal di Desa Bongo mengandalkan pengalaman spiritual dan ekowisata berbasis budaya Islam. Tradisi lokal seperti Maulidan dan Nyadran menjadi daya tarik utama. Dampak ekonomi terlihat dari meningkatnya kunjungan wisatawan, sedangkan tantangan utamanya adalah kurangnya pengakuan resmi pemerintah sebagai destinasi halal. Hal ini menegaskan perlunya kebijakan pemerintah untuk mendukung pengembangan wisata halal, termasuk sertifikasi halal nasional dan insentif bagi bisnis berbasis syariah.

Sriharini, S., & Syafira, S. mempublikasikan tulisan berjudul : Protecting Traditions with Modernization: Community Empowerment in Rejowinangun Through the Village of Traditional Herbal Medicine Destination. Karya ini menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat di Kampung Herbal Rejowinangun Yogyakarta berbasis produksi jamu tradisional dengan metode pemasaran modern. Model bisnis keluarga (UPPKS) meningkatkan ekonomi lokal, sementara inovasi pengemasan memperkuat daya saing. Selanjutnya, menegaskan bahwa kampung herbal dapat dijadikan model pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif, sehingga kebijakan perlu mendukung akses permodalan dan infrastruktur bagi usaha berbasis herbal.

Sriharini, S., Suhud, M. A., Suyanto, & Rahmat, A., menghasilkan karya berjudul: Empowerment Based on Pesantren by Putting forward Local Wisdom, Local Potency to build People to Realize Civil Society.  Karya ini menjelaskan bahwa pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas melalui agro-pesantren dan koperasi syariah. Model ini menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi lokal. Tantangan utama adalah kurangnya dukungan kebijakan untuk mengintegrasikan pesantren dalam sistem ekonomi nasional.

            Rahmat, A., & Sriharini, S., menulis karya yang berjudul :  Leadership Sinergisity and Innovation Culture on Strengthening Community Entrepreneurs,  memaparkan bahwa budaya inovasi lebih berpengaruh dibanding kepemimpinan dalam membentuk karakter wirausaha di komunitas pembelajaran. Kolaborasi antara pemimpin dan tenaga pendidik menjadi kunci sukses. Tantangan utama adalah kurangnya fokus kurikulum pada kewirausahaan dan minimnya pengalaman tenaga pengajar dalam menanamkan jiwa wirausaha. Selanjutnya menegaskan  bahwa pendidikan kewirausahaan di komunitas perlu diperkuat dengan kurikulum berbasis inovasi serta dukungan dari sektor swasta dan pemerintah dalam pengembangan modal usaha bagi wirausahawan pemula.

Karya-karya yang dipaparkan di atas merupakan  kontribusi penulis dalam mengkaji, menganalisis dan mengembangkan strategi pariwisata berkelanjutan melalui berbagai perspektif kebijakan, ekonomi komunitas dan inovasi sosial.  Implikasi dari  hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa  strategi pembangunan sektor pariwisata  jangka panjang perlu difokuskan pada tiga aspek utama (1) penguatan regulasi dalam sektor pariwisata halal, (2) insentif bagi ekonomi berbasis komunitas, dan (3) diversifikasi serta digitalisasi sektor pariwisata untuk meningkatkan daya tahan industri terhadap disrupsi global. Hasil penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan akademik tetapi juga mendesak adanya reformasi kebijakan yang lebih sistematis dan berbasis bukti. Pertanyaan mendasar yang muncul dari temuan ini adalah  bagaimana memastikan bahwa model pembangunan pariwisata yang telah dikembangkan dalam penelitian ini dapat diadopsi secara lebih luas dan diintegrasikan dalam kebijakan nasional.

VI. Penutup

Pariwisata berkelanjutan bukan sekedar strategi ekonomi, tetapi juga sebuah paradigma pembangunan yang menyeimbangkan kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan. Di tengah pertumbuhan industri pariwisata yang pesat, tantangan utama yang dihadapi adalah ketimpangan ekonomi, sosial budaya dan degradasi lingkungan. Selain itu, lemahnya regulasi dan kurangnya sinergi antar stakeholder sering kali menghambat implementasi kebijakan yang efektif.

Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan pendekatan  yang sistematis dan berbasis jangka panjang. Tiga strategi utama perlu menjadi prioritas kebijakan: (1) penguatan regulasi untuk pariwisata berbasis komunitas (CBT), (2) insentif bagi ekonomi berbasis komunitas dan pariwisata halal, serta (3) digitalisasi sektor pariwisata guna meningkatkan daya tahan industri terhadap disrupsi global.  Selain itu, keberhasilan pariwisata berkelanjutan sangat bergantung pada sinergi antar stakeholder. Pemerintah harus mengambil peran sebagai fasilitator kebijakan dan pengembangan infrastruktur, pelaku industri harus menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan, sementara masyarakat lokal perlu diberdayakan agar memiliki kepemilikan ekonomi atas destinasi wisata mereka. Akademisi dan peneliti juga memiliki peran penting dalam mengembangkan model kebijakan berbasis data yang dapat meningkatkan efektivitas implementasi di lapangan.

Masa depan pariwisata bukan hanya tentang pemulihan ekonomi, tetapi juga tentang transformasi industri menuju keberlanjutan jangka panjang. Dengan pendekatan berbasis regulasi yang kuat, inovasi ekonomi berbasis komunitas, serta sinergi antar stakeholder yang lebih efektif, pariwisata dapat menjadi sektor yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga melestarikan lingkungan, memperkuat warisan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pertanyaan mendasar yang masih perlu dijawab adalah bagaimana memastikan bahwa model pembangunan pariwisata yang telah dirancang dapat diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan dalam kebijakan nasional. Selain itu, bagaimana penguatan kapasitas masyarakat lokal dapat dilakukan agar mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam pengelolaan destinasi wisata mereka sendiri. Pariwisata berkelanjutan bukan sekedar pilihan, melainkan kebutuhan untuk menciptakan industri yang lebih tangguh, inklusif dan bertanggung jawab terhadap generasi mendatang.

Ucapan Terima Kasih

Sebelum menutup pidato ini, saya  mengucapkan puji syukur  alhamdulillah kepada Allah SWT yang  telah melimpahkan  nikmat dan karunia yang sangat banyak kepada saya, yang tidak mampu saya sebutkan satu persatu. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW sang suri tauladan umat manusia, dan juga kepada keluarganya, sahabat dan  para pengikutnya.

Selanjutnya izinkan  saya untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya  kepada semua pihak yang telah mendukung  perjalanan karier saya selama 28 tahun mengabdi di UIN Sunan Kalijaga  sampai dengan saat ini. Pengukuhan saya sebagai Guru Besar dalam bidang Studi Pembangunan ini, dapat  terwujud karena bantuan dan dukungan serta peran dari berbagai pihak. Oleh karena itu izinkan saya menghaturkan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada :

1.    Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi serta Kementerian Agama yang telah menganugerahkan kepada saya kepangkatan Guru Besar   dalam   bidang “Studi Pembangunan” di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2.    Ketua Senat Universitas (Prof. Dr. H. Kamsi M.A.) dan Sekretaris (Prof. Dr. H. Maragustam, M. A.)  beserta  Anggota Senat UIN Sunan Kalijaga  Yogyakarta yang telah memproses dan menyetujui usulan saya untuk menduduki Jabatan  Guru Besar.

3.    Rektor UIN Sunan Kalijaga   (Prof. H. Noorhaidi, S.Ag., M.A., M. Phil., Ph.D.), Wakil Rektor 1 (Prof. Dr. Istiningsih, M. Pd.), Wakil Rektor 2 (Dr. Mochammad Sodik, S.Sos., M.Si.), Wakil Rektor 3 (Dr. Abdur Rozaki, S.Ag., M.Si.) yang telah menyetujui, mendukung dan memfasilitasi proses pengusulan Guru Besar saya.

4.    Ketua Tim Integritas Akademik (Prof. Dr. Maizer Said Nahdi, M. Si.)  dan Sekretaris (Dr. Andi Prastowo, S.Pd.I., M. Pd.I.)  beserta anggotanya yang telah memberikan dukungan dan  bantuan sehingga proses pengajuan Guru Besar berjalan lancar.

5.    Para Dekan, Direktur Pascasarjana, terkhusus Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (Prof. Dr. Hj.Marhumah, M.Pd.)/Dekan periode kemarin  dan (Prof. Dr. Arif Maftuhin, M. Ag., M.A.I.S)/Dekan periode sekarang dan para Wakil Dekan periode kemarin dan sekarang  yang telah mendo’akan, mensuport dengan caranya masing-masing, menyetujui dan mengusulkan kenaikan jabatan akademik saya. 

6.    Keluarga Besar Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Kaprodi  S-1 (Siti Aminah, S.Sos.I., M.Si.) Sekretaris (Halimatus Sa'diyah, S.I.Kom, M.I.Kom.) dan  Sekretaris Program Studi PMI  S-2 (Ahmad Izudin, S.Sos.I., M.Si.), juga Bpk Ibu  dan rekan-rekan  tercinta yaitu :  Prof. Dr. Moch. Nur Ichwan, S.Ag, M.A, Prof. Siti Syamsiatun, M.A., Ph.D., Prof. Dr. Azis Muslim, M. Pd., Dr. Abdur Rozaki,S.Ag., M.Si.,  Prof. Dr. Pajar Hatma Indra Jaya, S.Sos., M.Si.,  Suharto, M.A., Ph.D., Dr. Muhamad Rudi Wijaya, M.Pd.I., Drs. H. Moh. Abu Suhud, M.Pd., Beti Nur Hayati, M.A., Rahadiyand Aditya, M.A., Muhamad Rashif Hilmi, S.Si., M.Sc., saya mengucapkan terima kasih atas do’a dan  semua bantuan, dukungan, kekompakan serta kerjasama yang terjalin indah selama ini. Terima Kasih juga untuk Bapak  Afif Rifa’i M.S., Bapak  Suisyanto, M. Pd., Prof Nasrudin Harahap. Bapak ibu yang membantu kelancaran tugas di Prodi, Bu Suratiningsih, Pak Asngadi, Pak Darmawan, Pak  Bambang, dan Pak Wahadi matur nuwun semuanya.

7.    Para Ketua  dan Sekretaris Program Studi, segenap Dosen, Kepala Bagian Tata Usaha dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya yang baik selama ini.

8.      Teman-teman  LP2M dan Perpustakaan UIN: Dr. Muhrisun, M.WS., Dr. Adib Sofia,  Dr. Ahmad Zainal (alm), Dr Astri, Dr. Soehada, Mas Trio, Pak  Didik, Dr. Abdul Qoyum, Dr. Labibah, Dr. Tafrikhuddin, dan seluruh timnya  yang membantu  saya  dalam melengkapi persyaratan untuk pengajuan kenaikan jabatan fungsiaonal.

9.    Teman-teman  tim kerja di  Satuan Pengawasan Internal (2017-2020), yang tergabung dalam  Keluarga Kapal Kanjeng Nabi yaitu alm. Dr. Budi Ruhiatudin, S.H., M.Hum., Dr. Shaleh, M,Pd.,  Suswini SE., M. Acc., Dr. Rohinah, S.Pd.I., M.A,  Nurochman, S.Kom., M.Kom.,  Gugun El Guyanie, S.HI., LL.M.,  A Hashfi Luthfi, M.H.,  M. Arsyadi Ridha, S.E., M.Sc., Anitasari, S.E.I., Yan Suryo Sumirat, S.Kom., Nisa Khoiriyah S.Ag., terimakasih setulusnya atas sharing  ilmu dan pengalamannya,   do’a, kebersamaan dan kehangatan selama ini.

10.    Teman-teman di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UIN Sunan Kalijaga  Prof. Dr. H. Waryono, M.Ag., Dr. Yani Tri Wijayanti, S.Sos., M.Si., Prof. Dr. H. Riyanta, M.Hum., Dr. Muryanti, S.Sos., M.A., Dr. Sabarudin, M.Si.,  Jauhar Faradis, S.H.I., M.A., Dr. H. Zamakhsari, M.Pd. dan segenap teman-teman Asesor Kompetensi atas suport, bantuan dan do’a-do’a terbaiknya.

11.    Teman-teman di Pusat Layanan Terpadu (PLT) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Dr. Witriani, Andayani, M.SW.,  Nur Afni, M. Si., Faishal Luqman Hakim, M. Hum., Dr. Saifuddin, M. Si. dkk yang selalu memotivasi dan saling menguatkan.

12.    Srikandi UIN Sunan Kalijaga  yang selalu mensuport, memberi dukungan  dan pencerahan,  Prof Euis, Prof Isti, Prof  Sri Sumarni, Prof  Erni,  Prof Alimatul, Dr. Labibah, Ro’fah,  Ph.D, Prof Na’imah, Prof Nurjanah, Prof  Casmini, Prof Maemonah,  Prof Uyun, Prof Inayah, Prof Fatimah, Evi Septiani M. Si., Dr. Sri Wahyuni, Dr Lindra, dan lainya yang tidak bisa disebut satu persatu, yang selalu membuat  hati bahagia penuh senyum nuwun semuanya.

13.          Para guru saya ketika TK, SD, SLTP, SLTA, segenap dosen saya di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,  dan pembimbing skripsi saya (Drs. Abd. Rahman. M (alm) & Drs. Suisyanto, M. Pd.). Segenap dosen di Program Magister  Fakultas Ilmu Sosial dan Politik  UGM, dan Dosen Pembimbing Thesis saya (Drs. Purwanto, M.Phil. & Prof. Dr. Sunyoto Usman). Para dosen  di Program Doktor “Studi Pembangunan” UKSW Salatiga, Promotor dan Ko-Promotor Disertasi saya (Prof. D Kameo, SE., MA., Ph.D., & Prof. Dr. Kutut Sowondo, M.S., (alm), & Dr.Ir. Rukmadi Warsito, MS.). Selalu teringat dan matur nuwun  Prof Kutut Suwondo yang menyempatkan “ngaruhke” kondisi saya, rawuh ke rumah saya di Bantul, saat saya menjadi korban bencana gempa bumi Mei tahun 2006, yang saat itu saya sedang mulai menulis disertasi. Untuk mengenang sekaligus belajar tentang kebencanaan serta  mengambil hikmah di balik musibah,  saya mengubah  topik disertasi  dari rencana awal, dan memutuskan menulis disertasi dengan  judul Manajemen Bencana Gempa Bumi di Bantul tahun 2006. Walau dalam situasi yang penuh keterbatasan pasca gempa, Alhamdulillah Allah memberi kemudahan dalam proses penelitian sampai akhir penulisan disertasi.   Pada kesempatan ini saya menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya  kepada para guru dan dosen saya  yang masih hidup atau yang sudah berpulang kerahmatullah. Beliau semua telah mendidik, mengajarkan ilmu dan memberikan jalan terang  melalui pendidikan. Tanpa beliau semua, saya tidak bisa sampai ke titik ini.

14.          Para guru ngaji saya, saat awal  SD  belajar membaca Al-Qur’an melalui metode Iqra’ (Drs. H. Mangun Budiyanto M.S.I),  belajar ibadah dan ngaji di masjid kampung (Mbah Ahmadi). Guru yang pertama mengajari  berorganisasi dan mensuport untuk berani tampil di depan publik dan juga konsultan saat memilih Program Studi di IAIN Sunan Kalijaga  (Drs. KH. Buchori Muslim, M. Pd.I.).  Matur nuwun, semoga Allah SWT mencacat amal kebaikan guru-guru saya sebagai amal jariyah  dan  melimpahkan kepada mereka umur yang panjang penuh keberkahan.

15.          Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q, Krapyak Yogyakarta (KH Ahmad Warson Munawwir /alm) dan Ibu Nyai  Hj  Husnul Khatimah Warson beserta keluarga, terima kasih atas ilmu, didikan, bimbingan dan kesempatan kepada saya untuk mondok, ngaji dan belajar banyak hal di pesantren yang penuh  kenangan indah. Juga kepada para guru, KH. Drs. Suhadi, KH.Dr. Moh Habib Syakur, KH. Dr.Thoifur,  Drs.H.Yusuf dan lain-lain yang selalu membimbing dan memberikan ilmunya.

16.    Para Ketua  Pengurus Wilayah  Muslimat NU DIY di berbagai periode:  Hj. Lestari Saiful Mujab, Dr. Hj. Siti Maryam M.A.,  Hj.Luthvia Dewi Malik S.Ag,  Hj.Fatma Amilia, S.Ag., M.Si. dan segenap Pengurus Wilayah Muslimat NU  yang tiada lelah mendedikasikan  dirinya dalam organisasi sosial keagamaan sebagai wadah perjuangan dan pengabdian kepada masyarakat.  Pengurus Bidang Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat, Hj. Habibah Musthafa, M. Si., Dra.Hj.Syamsiyah, M.Pd.I., Hj.Sri Haryanti, Hj. Nelly Umi Halimah, S.Ag., Dewi Yulaikhah, S.Ag.  Mereka adalah mitra yang baik dalam  kami belajar bersama  tentang pemberdayaan umat dan pengabdian kepada masyarakat.

17.    Ketua Himpunan Da’iyah dan Majelis Taklim  Muslimat NU DIY (Hj. Ida Fatimah Zainal, M. Si.),  Sekretaris I (Dr. Hj.  Imelda  Fajriati, M. Si), Bendahara (Hj. Irchami Sofwan Helmi) dan segenap jajaran pengurus Hidmat, terima kasih.

18.    Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gunungkidul, Pengurus  Majelis Taklim Perempuan (MTP) Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Gunungkidul dan teman-teman di Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) yang semuanya mempererat tali persahabatan  dan menginspirasi dalam kebaikan, matur nuwun semuanya.

19.    Segenap pengurus HALQIMUNA (Himpunan Alumni Komplek Q, Al-Munawwir),  dan teman-teman seperoide : mb Sun, mb Alfiatun Z, mb Hindun, mb  Asfiah, mb Badi’,  mb  Nikmah Afifah,  mb Nafis, mb Nurun N., mb Ida SL, mb Endah,  Mb Yulia, mb Atin (almh),  dkk yang selalu menjalin persahabatan abadi dan saling mendukung.

20.    Para kolega dan sahabat, partner diskusi dan berbagi ide, serta  memberikan doa: Prof. Rina Ratih M. Si., Dr. Kristin Catur Widayati, MM., Retnoningsih, MM., Dr. Erawati, Dr. Mira Mirnawati, Prof Nurus, Prof Susy Yunita, Prof Abdul Rahmat (alm), Prof Tulus, Prof  Pajar, Prof Ibrahim, Prof Sembodo, Ahmad Izudin, M.Si., Lathiful Khuluq, Ph.D.,  T. Komara Yudha. Ph.D., Dr. Ali Murfi, Saptoni MA, Agung Nugroho, S.Sos, Enggar Wijayanto, MH., Nurdana, M.I.Kom., Shofwah Syafira, MM. dan Fitri Nur Istiqamah, MM. Terima kasih atas diskusi-diskusi yang produktif, memotivasi penuh semangat.

21.    Teman-Teman S-3 (2004), Prof Tonny, Dr. Abdul Razak, Dr. Sutarwi, Dr. Al Munawwar, Dr. Inahunga. Teman- Teman S-2 (1997); mb Aning Ayu, mb Ratna Eryani, mb Atin (alm). Teman-Teman  S-1 (1990) : mb Purwantini, mb Edni, mb Rustanti, mb.Fathonah, mb Ida Roghibah, mb Emil, mb Sumi, Pak Taufik, Pak Budi, Pak Edi Imam dkk yang selalu memotivasi dengan  penuh ketulusan hati. Teman bermain masa kecil di kampung Plembutan, teman SD, SMP, SLTA, dan teman ngaji, terimakasih atas  persahabatan yang indah yang penuh kebahagiaan.

22.    Semua mahasiswa/alumni, teman, family, handai tolan, terimakasih atas suportnya.

23.    Terkhusus Ibu dan Ayah tercinta, Hj. Ngatikem (almh) dan Bapak Kromo Rejo (alm) atas segala perjuangan, pengorbanan, ridho dan  do’a siang malam serta cinta kasih  tulus yang tidak dapat terbalaskan, semoga selalu mendapat  rahmat dan tempat indah nan mulia di sisi Allah SWT. Amin. Mbakyu tersayang (Mbak Suti) yang selalu hadir dalam segala situasi untuk mendo’akan, membantu, menyayangi dan mencintai sehingga membuat diri ini menjadi kuat, tabah dan selalu bahagia  dalam menjalani kehidupan ini.  Juga kepada kakaku Mas Sumar, yang selalu mendo’akan, memotivasi  dan mensuport adiknya dan tidak lupa pada  semua ponakan-ponakan  tersayang yang selalu hadir memberikan keceriaan.

24.    Mas Sumiran Choirul Huda (alm) yang telah mendukung, mendo’akan dan bekerja sama dalam membesarkan  dan mendidik kedua anak tersayang (mb Nada & Mas Ali), sampai Allah memanggil beliau  pulang keharibaan-Nya, semoga Allah selalu merahmatimu. Untuk  anak-anakku, terima kasih atas cinta, dukungan dan pengertian kalian selama ini. Kalian sumber kebahagiaan dan sumber kekuatan  bagi ibu untuk terus melangkah. Kalian adalah bagian terpenting dalam hidup saya dan pencapaian ini juga milik kalian. Pesan untuk putriku  Qotrun Nada Nafi’ah S.Pd., M.Pd., yang kini sedang belajar di Program Doktor UNY dan putra kedua  Muhammad Ali Qowiyyun Wafi yang sedang belajar di UIN Sunan Kalijaga: teruslah semangat dan jangan pernah menyerah dalam meraih cita-cita. Jadilah pribadi yang kuat, berakhlak mulia dan  bermanfaat serta menjadi  kebanggaan keluarga, agama, nusa dan bangsa.

25.    Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kontribusi atas capaian ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu di sini.  Semoga Allah SWT memberikan balasan  yang lebih baik. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan  atau kekeliruan dalam penulisan  dan penyampaian pidato ini. Semoga pidato ini membawa  kebaikan dan  mendatangkan berkah untuk kita semua, Amin

        Wassalamu alaikum wr wb.

DAFTAR   PUSTAKA

 

Agustina, A., & Aprinica, N. P. I. (2022). Dampak pariwisata terhadap pencemaran air danau batur kabupaten bangli. Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 12(2), 81–89. https://doi.org/10.22334/JIHM.V12I2.189

Angun, O. B. (2024). Peran Pariwisata dalam Peningkatan Devisa Negara. Circle Archive, 1(5). https://circle-archive.com/index.php/carc/article/view/223

Biermann, F., Sun, Y., Banik, D., Beisheim, M., Bloomfield, M. J., Charles, A., Chasek, P., Hickmann, T., Pradhan, P., & Sénit, C. A. (2023). Four governance reforms to strengthen the SDGs. Science, 381(6663), 1159–1160. https://doi.org/10.1126/SCIENCE.ADJ5434

Darmayanti, P. W. (2024). Development of Biaung Village Tourism Based on Green Tourism. Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 14(2), 237–258. https://doi.org/10.22334/JIHM.V14I2.278

Dewi, R., Musdawina, M., Musdawina, M., Ahmady, Z., HR, M., & Sakir, S. (2024). Strategi Manajemen Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan: Suatu Kajian Literatur. Jurnal Bisnisman : Riset Bisnis Dan Manajemen, 5(3), 68–79. https://doi.org/10.52005/BISNISMAN.V5I03.169

Fadilla, H. (2024). Pengembangan Sektor Pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan Daerah Di Indonesia. Benefit: Journal of Bussiness, Economics, and Finance, 2(1), 36–43. https://doi.org/10.37985/BENEFIT.V2I1.375

Gautam, V. (2023). Why local residents support sustainable tourism development? Journal of Sustainable Tourism, 31(3), 877–893. https://doi.org/10.1080/09669582.2022.2082449

Go, H., & Kang, M. (2023). Metaverse tourism for sustainable tourism development: Tourism Agenda 2030. Tourism Review, 78(2), 381–394. https://doi.org/10.1108/TR-02-2022-0102/FULL/XML

Izudin, A. ;, Sriharini, S. ;, & Khuluq, L. (2022). Developing Halal Tourism:  The Case of Bongo Village, Gorontalo, Indonesia. International Journal of Religious Tourism and Pilgrimage, 10(1), 5. https://doi.org/https://doi.org/10.21427/7r14-wd73

Kristiana1, Y., & Nathalia2, T. C. (2021). Identifikasi Manfaat Ekonomi untuk Masyarakat Lokal dalam Penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Wisata Kereng Bangkirai. Jurnal Akademi Pariwisata Medan, 9(2), 145–153. https://doi.org/10.36983/JAPM.V9I2.175

Lingkungan Binaan Indonesia, J., Nadhifatur Rifdah, B., Kusdiwanggo, S., Arsitektur Lingkungan Binaan, M., Teknik, F., & Brawijaya, U. (2024). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Pariwisata di Indonesia: Tinjauan Literatur Sistematis. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 13(2), 75–85. https://doi.org/10.32315/JLBI.V13I2.358

Mihalic, T. (2024). Metaversal sustainability: conceptualisation within the sustainable tourism paradigm. Tourism Review, ahead-of-print(ahead-of-print). https://doi.org/10.1108/TR-09-2023-0609/FULL/PDF

Mukaffi, Z., Haryanto, T., Manajemen, J., Maulana, F.-U., Ibrahim, M., Feb, M., & Surabaya, U. (2022). Faktor-Faktor Penentu Pariwisata yang Mempengaruhi  Pertumbuhan Ekonomi: Tinjauan Sistematis. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(3), 1598–1604. https://doi.org/10.33087/JIUBJ.V22I3.2590

Nur, A. B. R., & Harahap, R. D. (2024). Peran Pemerintah Dalam Program Pariwisata Berkelanjutan Dalam Upaya Mewujudkan Sustainabel Development Goals (SDGs) di Kawasan Danau Toba. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah), 7(1), 419–433. https://doi.org/10.36778/JESYA.V7I1.1434

Prasetyo, H., Nararais, D., & Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta, S. (2023). Urgensi Destinasi Wisata Edukasi dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 17(2), 135–143. https://doi.org/10.47256/KJI.V17I2.209

Qodriyatun, S. N. (2019). Implementasi Kebijakan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Karimunjawa. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 9(2), 240–259. https://doi.org/10.46807/ASPIRASI.V9I2.1110

Rahmat, A., & Sriharini, S. (2019). Leadership Sinergisity and Innovation Culture on Strengthening Community Entrepreneurs. https://doi.org/10.4108/EAI.26-1-2019.2283313

Rakhmawati, A., & Nizar, M. (2024). Strategi Pemerintah Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Telaga Sarangan. Jurnal Multidisiplin Ibrahimy, 1(2), 217–225. https://doi.org/10.35316/JUMMY.V1I2.4535

Sinergi, S., Inovasi, D., Berkelanjutan, P., Desa, D., Lewomada, W., Talibura, K., Sikka, K., Rudolfa, M., Mendez, D., Onang, Y., & Sujila, K. (2025). Strategi Sinergi dan Inovasi untuk Pariwisata Berkelanjutan di Desa Wisata Lewomada, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Jurnal Nirta : Studi Inovasi, 5(1), 10–25. https://doi.org/10.61412/JNSI.V5I2.165

Soeswoyo, D. M., Jeneetica, M., Dewi, L., Dewantara, M. H., & Asparini, P. S. (2021). Tourism Potential and Strategy to Develop Competitive Rural Tourism in Indonesia. International Journal of Applied Sciences in Tourism and Events, 5(2), 131–141. https://doi.org/10.31940/IJASTE.V5I2.131-141

Sriharini, Suhud, Moh. A., Suyanto, & Rahmat, A. (2018). Empowerment Based on Pesantren by Putting Forward Local Wisdom, Local Potency to Build People to Realize Civil Society. European Journal of Business and Management, 10(9), 17–22. https://www.iiste.org/Journals/index.php/EJBM/article/view/41475

Sriharini, S., Izudin, A., & Khuluq, L. (2023). Reviving Tourism post-COVID-19. Revista Turismo & Desenvolvimento, 44, 195–212. https://doi.org/10.34624/RTD.V44I0.31158

Sriharini, & Syafira, S. (2020). Protecting Traditions with Modernization: Community Empowerment in Rejowinangun through the Village of Traditional Herbal Medicine Destination. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran Dan Dakwah Pembangunan, 4(2), 463–484. https://doi.org/10.14421/JPM.2020.042-09

Sun, Y., Gao, P., Tian, W., & Guan, W. (2023). Green innovation for resource efficiency and sustainability: Empirical analysis and policy. Resources Policy, 81. https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2023.103369

Utama, I. G. B. R., Suardhana, I. N., Sutarya, I. G., & Krismawintari, N. P. D. (2024). Assessing the Impacts of overtourism in Bali: Environmental, Socio-Cultural, and Economic Perspectives on Sustainable Tourism. TourismSpectrum: Diversity & Dynamics, 1(2), 81–92. https://doi.org/10.56578/TSDD010202

Zakari, A., Khan, I., Tan, D., Alvarado, R., & Dagar, V. (2022). Energy efficiency and sustainable development goals (SDGs). Energy, 239, 122365. https://doi.org/10.1016/J.ENERGY.2021.122365

 

BIODATA

v Identitas Pribadi

Nama                           : Prof. Dr. Hj. Sriharini, S.Ag., M.Si.

Tpt/Tgl Lahir              : Gunungkidul, 26 Mei 1971

NIP                              :197105261997032001

Pangkat/Gol                : Pembina Utama Muda/IV-C

Instansi/unit kerja        : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prodi                           : Magister  (S-2) Pengembangan Masyarakat Islam

Alamat email               : sriharini@uin-suka.ac.id

ID Scopus                   : 57949883400

IDE Google Scholar    : https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=aT2uTGEAAAAJ

 

v Riwayat Pendidikan (Formal)

·      S -1 Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga  Yogyakarta (1996)

·      S -2 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik  (Fisipol) UGM  (2000)

·      S -3 Program Doktor Studi Pembangunan UKSW (2009)

 

v Riwayat Pendidikan (Non Formal)

·      Pondok Pesantren  Al-Munawwir Komplek- Q, Krapyak Yogyakarta (1990-1997)

·      Sekolah Politik Perempuan (2010)

 

v Riwayat Pekerjaan dan Jabatan

1.         Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1997-sekarang)

2.         Sekretaris Redaksi “Jurnal PMI: Media Pemikiran dan Pengembangan Masyarakat” (2003-2009)

3.         Sekretaris Jurusan  Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga  Yogyakarta (2006-2010)

4.         Ketua Jurusan  PMI Fakultas  Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta  (2011-2012)

5.         Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Dakwah  UIN  Sunan Kalijaga (2012-2016)

6.         Sekretaris Satuan Pengawasan Internal (SPI) UIN Sunan Kalijaga  (2017-2020)

7.         Asesor Kompetensi  BNSP pada LSP UIN Sunan Kalijaga (2019-sekarang)

8.         Pengurus Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UIN Sunan Kalijaga (2021-2024)

9.         Ketua Program Studi Magister (S-2) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas  Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (2025 - sekarang)

 

v Karya Ilmiah : Publikasi Artikel dalam Jurnal Nasional &Internasional (sejak 2018).

1.      The Effectiveness of Professional Certification National Agency’s Competency Certificate in Supporting A Successful Work World, International Journal of Social Science Research, Vol. 12, No.2, 2024.

2.      Community Based Support System  in Suicide Prevention : Experiences from Indonesian Grassroots, WELFARE: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, Vol.13, No.1 2024.

3.      Krisis Kesehatan Jiwa dalam Dinamika Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia, Jurnal Hukum dan HAM Wicarana, Vol. 3,  No.1, Maret 2024.

4.      Analisis Konseling Individu dalam Mengatasi Trauma: (Analisis Film Dear Zindagi), Ulil Albab: Jurnal Ilmiah Multidisiplin,  Vol. 3, No. 3. 2024.

5.      Peran Konselor Sekolah dalam Bimbingan Edukasi pada Wali Kamar di Pondok Pesantren, Ulil Albab: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Feb 2024.

6.      Reviving Tourism Post-COVID-19: Opportunities for Addressing Issues and Sustainability in Gunungkidul Cases, Journal of Tourism & Development, No. 44, 2023.

7.      Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa dengan Menggunakan Konseling Realita (Overcoming Students’learning Difficulties using Reality Counseling, Al-Ihtiram: Multidisciplinary Journal of Counseling and Social Research, Vol. 2, No. 2, 2023.

8.      Developing Halal Tourism: The Case of Bongo Village, Gorontalo, Indonesia, International Journal of Religious Tourism and Pilgrimage, Vol. 10. Issue 1, 2022.

9.      The Manipulation of Power and the Trafficking of Women during the COVID-19 Pandemic: Narratives from Indonesia, Journal of Human Trafficking, 26 Okt 2022.

10.  Konsep Integrasi Pendidikan Islam dan Kewirausahaan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 11. No.02, 2022.

11.  Community Empowerment Program in Jepara Regency Perceived by Social Capital and Islamic Values, Jurnal  Inferensi, Vol. 16, No.1, Juni 2022.

12.  Islamic Higher Education’s Internationalization of Islamic Studies: Revitalization or New Trend?, At Tarbawi: Jurnal Kajian Kependidikan Islam, Vol. 7, No. 2, Juli-Des 2022.

13.  Protecting Traditions with Modernization: Community Empowerment in Rejowinangun through the Village of Traditional Herbal Medicine Destination, Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan,  Vol. 4, No.2,  2020.

14.  Empowerment for Women By FORSIDA Gruop in Banguntapan Bantul, Indonesia, Proceeding International Conference, Vol. 4, No. 8, 2019 .

15.  Participation of Society in a Reconstruction Fund Model, Internasional Journal of Economics and Business Administration,  (IJEBA) Vol. VII,  Issue 2, 2019.

16.  Flood Emergency Response Management in Gunungkidul Regency, Internasional Journal of Innovation, Creativity and Change, Vol 6. Issue 8, 2019.

17.  Assistance for Women with Disabilities on the Victims of Sexual Abuse in Gunungkidul Indonesia, Journal of Social Studies Education Research, 9. (3), 2018.

18.  Supply Chain Operation Reference in the Indonesian Non-Formal Education: An Analysis of Supply Chain Management Performance, International Journal of Supply Chain Management, Vol. 7, No. 6, 2018.

19.  Empowerment Based on Pesantren by Putting Forward Local Wisdom, Local Potency to Build People to Realize Civil Society, European Journal of Bussiness and Management, Vol. 10, No. 9, 2018.

20.  Partial Least Square Model in Community Education Management, Internasional Journal of Innovative Science and Research Technology, Vol.3, Issue.7, 2018.

21.  Leadership Sinergisity and Innovation Culture on Strengthening Community Entrepreneurs, Proceeding of Community Development, Vol. 2, 2018.

22.  Community Behavior and the Exposure of River in Yogyakarta from Feses Coli Bacteria,  Jurnal  Kesehatan Masyarakat (Kemas), 14 (2), 2018.

Sejak tahun 2000 sampai sekarang juga menulis beberapa buku, terkait isu-isu perempuan, kebencanaan, pemberdayaan masyarakat Islam dan isu pembangunan secara umum.

 

v  Pengabdian Masyarakat

1.      Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama  (PWM NU) DIY (2010-sekarang)

2.      Sekretaris Himpunan Da’iyah dan Majelis Taklim Muslimat NU DIY (2020-sekarang)

3.      Ketua Umum DPC Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kabupaten Gunungkidul (2020-2025)

4.      Ketua  II Majelis Taklim Perempuan (MTP) Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI)  Kabupaten Gunungkidul (2020-2025)

5.      Ketua Komisi Perempuan dan Keluarga, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Guunungkidul (2024-2029)

6.      Pembina Korps Sukarela  Palang Merah Indonesia  (KSR-PMI) UIN  (2015 - sekarang)

7.      Mediator pada Pengadilan Agama Kabupaten Bantul (2021-2023)

8.      Petugas Haji: “Panitia Penyelenggara Ibadah Haji” (PPIH) Arab Saudi (2024 M/1445 H)

 

v Penghargaan

1.         Satya  Lencana Karya Satya 10 tahun, pada tahun  2012

2.         Satya  Lencana Karya Satya 20 tahun, pada tahun  2019