WhatsApp Image 2025-07-07 at 12.39.40(1).jpeg

Senin, 07 Juli 2025 12:29:00 WIB

0

Merawat Ekoteologi Membangun Negeri: UIN Sunan Kalijaga Lepas Ribuan Mahasiswa KKN Berdampak dan KKN Nusantara 2025

Senin (7/7/2025), halaman Pusat Administrasi Umum (PAU) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta penuh sesak oleh ribuan mahasiswa berlogo almamater mereka. Tangan-tangan mereka menggenggam harapan dan tekad, mata mereka menatap masa depan dengan semangat pengabdian. Hari itu, mereka dilepas secara resmi untuk menunaikan amanah sebagai agen perubahan, baik dalam program KKN Nusantara 2025 maupun KKN Berdampak UIN Sunan Kalijaga.

Acara pelepasan dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan serta segenap wakil rektor, Ketua LPPM Dr. Abdul Qoyum beserta tim, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Diktis Kemenag RI Dr. Nur Khafid, S.Th.I., M.Sc., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY Lilik Andi Aryanto, S.IP., M.M., serta Ketua LPPM dan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat dari seluruh PTKI yang terlibat dalam KKN Nusantara.

Kegiatan ini berlangsung hangat dan sarat makna. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, menyampaikan bahwa KKN Nusantara merupakan gagasan besar untuk memperkenalkan kepada para mahasiswa seluruh mozaik kehidupan masyarakat Indonesia. “Yogyakarta unik karena menjadi titik temu berbagai nilai budaya, denyut nadi kehidupan, dan dinamika sosial. Di sinilah kalian akan belajar memahami keberagaman, memaknai nilai-nilai, dan menjadi insan berkarakter,” ujarnya.


Tema KKN tahun ini, Merawat Ekoteologi, Membangun Negeri, disebut Prof. Noorhaidi sebagai tema istimewa. Ekoteologi yang  merupakan slogan sekaligus program prioritas Kemenag yang ingin menyatukan gerak mahasiswa dalam satu kesatuan holistik. “Ekoteologi adalah cinta agama yang diamalkan, komitmen menjalankan agama yang tercermin dalam banyak hal, termasuk mencintai alam dan lingkungan, serta merawat ciptaan Tuhan yang ada di bumi,” ujarnya.


Atmosfer pelepasan kian membuncah ketika Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama membuka pidatonya dengan berapi-api. Ia menegaskan, KKN Nusantara memiliki irisan semangat dengan revolusi Indonesia. “Saat terjun ke masyarakat, belajarlah bagaimana rakyat itu mencintai dengan tulus. Bekerjalah memajukan negeri. Jangan jadi beban rakyat, tapi bersatulah bersama mereka,” katanya, disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa yang siap mengabdi.

Hari itu, UIN Sunan Kalijaga secara resmi melepas 3.652 mahasiswa  KKN UIN Sunan Kalijaga Berdampak dan KKN Nusantara 2025. Jumlah tersebut terdiri atas 3.448 mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Berdampak, serta 204 mahasiswa KKN Nusantara yang berasal dari 34 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia.

Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Berdampak akan diterjunkan di 16 kabupaten/kota wilayah mitra pengabdian, sedangkan KKN Nusantara 2025 akan terpusat di empat kelurahan di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol DIY, Lilik Andi Aryanto, menyampaikan kebanggaannya karena DIY menjadi lokasi KKN Nusantara dan KKN Sunan Kalijaga Berdampak. “Ini ruang interaksi lintas budaya, agama, dan daerah yang menjadi representasi Indonesia sesungguhnya. Guyub rukun menjadi nilai penting di Yogyakarta. Jadikan nilai ini sebagai model hidup harmonis dan produktif,” tuturnya.

Ia juga  berpesan agar para mahasiswa KKN mampu bersikap adaptif, inklusif, dan terbuka, serta menjadi jembatan antara dunia akademik dengan dinamika sosial masyarakat. “Bangunlah semangat gotong royong, perdamaian, serta semangat Pancasila. Jadilah bagian dari solusi, bukan hanya pengamat; jadilah yang memberi pelita, bukan hanya hadir. KKN adalah kesempatan emas untuk berbaur bersama masyarakat. Jaga etika, junjung tinggi integritas, dan tanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap tindakan,” pungkasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenag RI, Dr. Nur Khafid, juga menekankan nilai-nilai inspirasi yang dapat dipelajari mahasiswa, terutama dari sosok Sunan Kalijaga yang mampu menyatu dan berintegrasi dengan masyarakat setempat. “Selama 40 hari ke depan, kalian akan diuji. Buktikan bahwa PTKI berdampak. Implementasikan pengalaman akademik kalian, jaga nama baik kampus, dan jadilah inspirasi masyarakat,” pesannya.

Acara pelepasan juga diisi dengan penyerahan simbolik asuransi BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk proteksi dan perlindungan kepada mahasiswa KKN. Perwakilan BPJS menyerahkannya kepada Rektor UIN Sunan Kalijaga, yang kemudian secara langsung menyerahkan kepada perwakilan mahasiswa, menandai komitmen kampus untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan mereka selama mengabdi di masyarakat.


Rangkaian kegiatan ditutup dengan pembukaan dan pelepasan KKN Berdampak dan KKN Nusantara secara simbolik. Rektor, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Diktis Kemenag, serta Kepala Badan Kesbangpol DIY membubuhkan cap tangan pada ornamen pohon ekoteologi, sebagai simbol komitmen menjaga lingkungan, dilanjutkan dengan penerbangan balon ke langit Jogja. Balon-balon itu seolah membawa doa, harapan, dan semangat pengabdian mahasiswa untuk menebar manfaat di mana pun mereka berada.


Bagi  para mahasiswa, hari itu bukan sekadar seremoni pelepasan. Ia adalah gerbang awal menuju proses pematangan diri. Mereka akan berbaur, belajar, dan berkontribusi sebaik mungkin untuk masyarakat.

Pada akhirnya, KKN bukan hanya tentang program kerja. Ia adalah tentang bagaimana setiap mahasiswa memaknai hidup bersama masyarakat, menjadikan ilmu pengetahuan sebagai pelita, dan menghadirkan solusi nyata di tengah masyarakat. Karena di sanalah, sejatinya perguruan tinggi hadir, untuk mengabdi, memberdayakan, dan membangun negeri.(humassk)