WhatsApp Image 2025-09-30 at 21.26.57.jpeg

Selasa, 30 September 2025 22:35:00 WIB

0

Tinjau Pesantren Al Khoziny, Menag Salurkan Bantuan dan Siapkan Langkah Pencegahan

Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, meninjau langsung lokasi ambruknya bangunan di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa (30/9). Dalam kunjungannya, Menag menyampaikan duka cita mendalam atas musibah tersebut serta menyalurkan bantuan sebesar Rp610 juta untuk penanganan korban dan pemulihan kondisi pesantren.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin sore (29/9), saat bangunan yang digunakan untuk salat Ashar mendadak roboh. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur per pukul 11.00 WIB hari ini, tercatat 100 korban terdampak: 26 orang dirawat inap, 70 sudah dipulangkan, 1 pasien dirujuk, dan 3 santri meninggal dunia.


“Musibah ini tentu membuat kita semua berduka. Selain berdoa, pemerintah hadir untuk memberikan bantuan nyata agar kondisi di sini segera pulih. Harapan kami, para santri dapat segera melanjutkan pendidikan seperti biasa, tanpa trauma,” ujar Menag dalam keterangannya di lokasi kejadian.

Menag didampingi sejumlah pejabat Kemenag, termasuk Staf Khusus bidang Kebijakan Publik, Media dan Pengembangan SDM Ismail Cawidu, serta Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Thobib Al-Asyhar. Ia juga berdialog langsung dengan pimpinan pesantren, tokoh masyarakat, Pemda Jawa Timur, serta keluarga korban.

Respons Cepat dan Koordinasi Lintas Sektor

Upaya evakuasi korban terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri. Menag memastikan bahwa pemerintah daerah telah memberikan fasilitas pengobatan yang dibutuhkan bagi para korban yang dirawat.


“Basarnas dan tim lainnya bekerja 24 jam untuk menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Ini kerja bersama. Kita semua prihatin, dan kita hadir bukan hanya untuk memberi bantuan materi, tapi juga untuk mendampingi secara emosional dan psikologis,” tambahnya.

Selain pemerintah, lembaga sosial seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga turut menyalurkan dukungan sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban dan keluarganya.

Evaluasi dan Langkah Pencegahan


Dalam kesempatan tersebut, Menag menekankan pentingnya menjadikan musibah ini sebagai pelajaran agar tidak terulang di masa mendatang. Ia menyatakan bahwa pembangunan lembaga pendidikan keagamaan, seperti pesantren dan madrasah, ke depan harus lebih memperhatikan aspek keselamatan bangunan.

“Ini menjadi pelajaran besar bagi kita semua. Kami akan menyusun ketentuan khusus mengenai pembangunan pesantren dan madrasah agar sesuai dengan standar konstruksi yang ditetapkan pemerintah,” tegasnya.

Menag juga berencana menggelar pertemuan dengan para ahli di bidang konstruksi dan instansi teknis terkait guna merumuskan panduan pembangunan gedung pendidikan agama yang aman dan layak.

 “Kami bukan ahli bangunan, karena itu akan segera melibatkan pihak-pihak terkait untuk bersama merumuskan solusi dan kebijakan. Tekad kami, jangan sampai musibah seperti ini terulang kembali,” tandas Menag.(humassk)