Yogyakarta — UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
resmi menandatangani tiga dokumen kerja sama yang memperkuat sinergi keduanya
dalam membangun ekosistem data nasional yang lebih kredibel dan berkelanjutan.
Penandatanganan berlangsung di Hotel Phoenik Yogyakarta, Jumat (28 November
2025).
Acara dibuka dengan sambutan Rektor
UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, yang menyampaikan apresiasi mendalam
kepada BPS DIY atas kepercayaan yang diberikan kepada UIN Sunan Kalijaga.
Beliau menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi bagian penting dalam memperkuat
kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan nasional, terutama melalui
riset yang berbasis pada data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Pengambilan keputusan berbasis data
adalah kebutuhan mutlak dalam tata kelola pembangunan modern. Tanpa data
statistik yang andal, kebijakan berpotensi tidak tepat sasaran,” ujar Prof.
Noorhaidi.
Ia juga memaparkan arah transformasi
UIN Sunan Kalijaga sebagai universitas yang mengembangkan integrasi ilmu
keagamaan dengan sains, teknologi, dan ilmu sosial-humaniora. Selain menyiapkan
fakultas baru seperti Fakultas Kedokteran, kampus juga mengembangkan bidang
keilmuan berbasis data dan analisis, seiring meningkatnya kebutuhan nasional
terhadap literasi statistik dan kompetensi komputasi.
Rektor menambahkan bahwa UIN Sunan
Kalijaga membuka peluang bagi pendirian statistical corner atau pojok
statistik di kampus sebagai pusat literasi data bagi mahasiswa dan dosen. “Kami
berharap kolaborasi ini tidak hanya memperkaya kurikulum dan riset, tetapi juga
membantu mencerdaskan masyarakat melalui data yang lebih mudah diakses,”
tegasnya.
BPS:
Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi adalah Kebutuhan Strategis
Kepala BPS Provinsi DIY, Ir. Herum
Fajarwati, M.M., dalam sambutannya menekankan bahwa BPS tidak dapat bekerja
sendiri dalam memperkuat Sistem Statistik Nasional (SSN). Kolaborasi dengan
perguruan tinggi merupakan bagian penting dalam pengembangan metodologi,
literasi statistik, serta peningkatan kualitas data untuk kepentingan publik.
“Sistem Statistik Nasional
membutuhkan kontribusi aktif akademisi dan lembaga pendidikan tinggi. Sinergi
dengan UIN Sunan Kalijaga ini sangat strategis karena saling melengkapi fungsi
riset, inovasi, dan penyediaan data resmi negara,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa BPS terus
memperluas jangkauan layanan data melalui kolaborasi dengan kampus, termasuk
pendirian Pojok Statistik di berbagai perguruan tinggi. Kerja sama dengan UIN
Sunan Kalijaga menjadi langkah penting berikutnya dalam perluasan ekosistem
data yang inklusif.
Tiga
Dokumen Kolaborasi Resmi Disepakati
Penandatanganan hari ini meliputi tiga
dokumen kerja sama strategis yang memperkuat arah kolaborasi jangka panjang
antara kedua institusi.
Dokumen-dokumen tersebut mencakup nota
kesepahaman mengenai pemanfaatan dan pengembangan data statistik untuk
mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta dua perjanjian kerja sama yang
berfokus pada peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan penguatan literasi
statistik melalui kegiatan pelatihan, magang, edukasi data, hingga riset
bersama. Kesepakatan ini menjadi pijakan kokoh bagi pengembangan program
akademik sekaligus memperluas kontribusi BPS DIY dalam mendukung pendidikan
tinggi di wilayah Yogyakarta.
Dampak Kolaborasi: Data Lebih
Kuat, Pendidikan Lebih Adaptif
Kerja sama ini diyakini membawa manfaat nyata,
tidak hanya bagi kedua institusi, tetapi juga bagi masyarakat dan agenda
pembangunan yang lebih luas.
Bagi UIN Sunan Kalijaga, kolaborasi ini
membuka jalan bagi pemanfaatan data resmi BPS secara lebih komprehensif untuk
riset dan pembelajaran. Mahasiswa memiliki peluang lebih besar untuk memperkuat
kemampuan analisis statistik, sementara pengembangan kurikulum berbasis data
dapat berlangsung lebih cepat dan terarah.
Bagi BPS DIY, sinergi dengan perguruan
tinggi menghadirkan dukungan akademik yang penting dalam pengembangan
metodologi dan riset statistik. Kehadiran kegiatan edukasi di kampus juga
membantu memperkuat literasi statistik, sekaligus memperluas jangkauan layanan
data kepada publik.
Sementara bagi masyarakat dan negara,
kolaborasi ini memperkuat landasan bagi penyusunan kebijakan publik yang lebih
presisi karena bertumpu pada data yang valid. Ekosistem data nasional
diharapkan semakin matang, mendukung pembangunan daerah yang lebih terukur,
terarah, dan tepat sasaran.
Komitmen Bersama untuk Masa Depan
Kedua institusi menegaskan bahwa kerja sama
ini bukan hanya seremonial, tetapi menjadi langkah konkret menguatkan tata
kelola data dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Penekanan penting
hadir melalui pesan bersama yang menggarisbawahi urgensi kolaborasi ini:
“Membangun itu mahal, tetapi membangun tanpa data
jauh lebih mahal.”
Pesan tersebut menjadi penanda bahwa kualitas
pembangunan sangat bergantung pada akurasi dan integritas data, sekaligus
menegaskan relevansi kolaborasi antara lembaga statistik nasional dan perguruan
tinggi dalam mendukung visi pembangunan yang lebih terukur dan berkelanjutan.
(Humassk)