WhatsApp Image 2025-05-28 at 08.30.57 (1).jpeg

Rabu, 28 Mei 2025 09:10:00 WIB

0

PIDATO WAKIL WISUDA oleh Enika Maya Oktavia Wisudawan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Bismillahirrahmanirrahim,

Yang terhormat,

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta jajaran pimpinan universitas,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum beserta para Wakil Dekan,

Para Ketua Program Studi khususnya Program Studi Hukum Tata Negara,

Para dosen yang telah membimbing kami dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, Para orang tua dan keluarga yang selalu mendukung perjalanan kami, Dan yang saya banggakan, seluruh wisudawan dan wisudawati hari ini.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengizinkan kita semua berkumpul di tempat yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Hari ini saya berdiri di sini, bukan hanya sebagai seorang wisudawan, tapi sebagai saksi dari keajaiban harapan. Keajaiban bahwa mimpi sederhana seorang anak perempuan, anak dari seorang ibu lulusan SMP yang membesarkan ketiga putra-putrinya seorang diri, bisa mewujud menjadi gelar sarjana hukum. Bukan karena saya istimewa, tapi karena ada tangan-tangan kasih yang selalu menopang di balik layar: Ibu dan Kakak perempuan saya, terima kasih karena telah menjadi rumah saat dunia terasa sempit. Terima kasih karena tanpa kalian, saya tak mungkin sampai sejauh ini.

Saya masih ingat dengan jelas hari pertama saat melangkahkan kaki di kampus ini. Seorang gadis pendiam yang tumbuh dalam "rumah kaca", jarang berinteraksi dengan orang lain, dan terbiasa dianggap sebagai seorang "nerd". Saya datang dengan membawa mimpi-mimpi sederhana tetapi dengan ketakutan yang tidak sederhana.

Tapi di sinilah keajaiban kampus putih ini bermula. UIN Sunan Kalijaga tidak hanya mengajarkan saya tentang hukum dan konstitusi. Kampus ini mengajarkan saya bahwa latar belakang bukanlah penentu masa depan. Bahwa mimpi-mimpi besar tidak harus lahir dari keluarga dengan pendidikan tinggi. Bahwa setiap orang, termasuk saya, anda, kita semua berhak untuk bermimpi dan berjuang mewujudkannya.

Di sini saya bertemu dengan Komunitas Pemerhati Konstitusi, untuk pertama kalinya saya menemukan rumah kedua. Tempat di mana saya tidak lagi merasa sebagai orang asing, tempat di mana suara saya mulai berani terdengar. Di komunitas inilah saya jatuh cinta pada ilmu pengetahuan. Jatuh cinta pada proses menulis dan meneliti. Hal yang dulu saya anggap hanya bisa dilakukan oleh orang-orang jenius, kini menjadi bagian dari perjalanan saya.

Saya masih tidak percaya bahwa gadis yang tidak mengerti apa-apa itu kini telah menerbitkan jurnal di Sinta 2 dan Sinta 4. Mungkin bagi sebagian orang itu bukanlah pencapaian besar, tapi bagi saya dan keluarga saya, ini adalah bukti bahwa keterbatasan ekonomi dan latar belakang pendidikan keluarga bukanlah penghalang untuk terus maju dan berjuang. Walau kita tidak tahu ke mana perjuangan itu akan membawa kita.

Masih terekam jelas di ingatan saya saat memenangkan posisi ke 2 lomba debat penegakan hukum pemilu, meraih juara kedua dalam Sidang Semu Mahkamah Konstitusi, dan ketika program Student Mobility membawa saya untuk pertama kali menginjakkan kaki di luar negeri. Meskipun hanya ke Malaysia, pengalaman itu membuka mata saya bahwa dunia ini begitu luas, dan saya hanyalah setitik kecil di dalamnya. Justru kesadaran inilah yang membuat saya semakin haus akan ilmu pengetahuan.

Dan momen yang paling membanggakan adalah ketika saya berkesempatan terlibat dalam Judicial Review perkara 62/PUU-XXII/2024. Saat itulah teori yang saya pelajari di kelas menjadi nyata. Saat itulah saya menyadari bahwa ilmu yang kita pelajari bukan sekadar untuk mengejar nilai A, tetapi memiliki dampak nyata bagi kehidupan masyarakat.

Teman-teman wisudawan dan wisudawati yang saya banggakan,

Dalam Al-Qur'an Surah Al-Mujadilah ayat 11, Allah SWT berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."

Ayat ini menjadi pengingat bagi kita bahwa ilmu yang telah kita peroleh bukanlah untuk disimpan sendiri. Ilmu adalah amanah yang harus kita gunakan untuk kebaikan umat. Sebagai lulusan Fakultas Syariah dan Hukum, kita memiliki tanggung jawab untuk menegakkan keadilan, membela yang lemah, dan menjadi penjaga konstitusi.

Dalam tradisi keilmuan Islam, ada konsep yang sangat saya pegang teguh yaitu "al-'ilmu bila 'amalin ka shajaratin bila tsamarin" – ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Segala pengetahuan yang telah kita peroleh di kampus ini akan sia-sia jika tidak kita implementasikan untuk kebaikan masyarakat.

Saya teringat salah satu prinsip dalam maqashid syariah yang mengajarkan tentang perlindungan terhadap lima hal pokok: perlindungan terhadap agama (hifdz ad-din), jiwa (hifdz an-nafs), akal (hifdz al-'aql), keturunan (hifdz an-nasl), dan harta (hifdz al-mal). Prinsip ini mengingatkan saya bahwa tujuan utama hukum adalah untuk melindungi dan menjamin kesejahteraan manusia secara menyeluruh.

Dan prinsip inilah yang ingin saya bawa dalam perjalanan selanjutnya. Kini saya bekerja di sebuah NGO. Bekerja di NGO bidang perhutanan sosial dan perlindungan masyarakat adat marginal adalah pilihan sadar saya untuk mengimplementasikan ilmu yang telah saya peroleh. Karena bagi saya, keadilan tidak hanya berbicara di ruang sidang atau di atas kertas, tetapi harus terasa sampai ke akar rumput.

Saya memiliki motto: "Hidup untuk menghidupi." Saya mungkin tidak akan menghabiskan karir saya dengan jas mewah atau sepatu hak tinggi. Saya memilih untuk hidup di arus bawah, berada di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan, dan menjadikan ilmu saya sebagai jembatan keadilan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan.

Teman-teman sekalian,
Setelah kita keluar dari gedung ini, kita akan mulai berenang. Kita akan terjun ke laut kehidupan tanpa pelampung. Tidak ada lagi tugas dosen, tidak ada lagi jadwal kelas yang pasti, tidak ada lagi nilai yang kita kejar. Yang ada hanya kehidupan nyata—dengan tantangan, gelombang, dan ombaknya yang tidak bisa ditebak. Tapi saya percaya, kita akan mampu berenang. Karena kita telah ditempa, dididik, dan dibentuk oleh kampus ini untuk siap menghadapi samudera itu.

Bottom of Form

Bagi kalian yang mungkin masih mencari jalan, ingatlah bahwa tidak semua jalan harus sama. Ada yang memilih berkarir di pemerintahan, ada yang memilih jalur akademisi, ada yang memilih sektor swasta, dan ada pula yang memilih seperti saya untuk bekerja di lembaga non-pemerintah. Semua pilihan itu sama mulianya selama tujuan akhirnya adalah kemaslahatan umat.

Seperti kata Dory dalam film Finding Nemo yang selalu saya ingat: "Just keep swimming." Teruslah berenang meski arus kehidupan terkadang melawan kita. Teruslah berjuang meski terkadang kita merasa kecil di tengah luasnya samudera kehidupan.

Kepada orang tua dan keluarga kami, terima kasih atas segala pengorbanan, doa, dan dukungan yang tiada henti. Pencapaian kami hari ini adalah pencapaian kalian juga. Maafkan jika selama masa studi kami belum bisa memberikan yang terbaik dan membuat kalian bangga.

Kepada para dosen dan civitas akademika UIN Sunan Kalijaga, terima kasih telah menjadi lentera dalam perjalanan kami menuntut ilmu. Kalian tidak hanya mengajarkan kami tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan.

Dan terakhir, kepada teman-teman seperjuangan, selamat atas pencapaian ini! Perjalanan kita baru saja dimulai. Mari kita buktikan bahwa lulusan UIN Sunan Kalijaga tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga dalam akhlak dan kontribusi untuk masyarakat.

Saya akan mengakhiri pidato ini dengan sebuah doa:

اَللّٰهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا وَانْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا وَزِدْنَا عِلْمًا

"Ya Allah, ajarkanlah kepada kami apa yang bermanfaat bagi kami, dan berilah manfaat dengan apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, dan tambahkanlah ilmu kepada kami."

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.