Fahrul Nurkolis dari UIN Sunan Kalijaga, Jadi Presenter Termuda di International Congress of Nutrition Tokyo, Japan 2022
Fahrul Nurkolis, yang akrab disapa Fahrul, merupakan mahasiswa muda semester lima dari program studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. Pada 6 s.d 11/12/2022 dirinya mewakili Indonesia dalam ajang International Congress of Nutrition Tokyo, Japan 2022, bertempat di Tokyo International Forum, mempresentasikan hasil penelitiannya yang luar biasa mengenai Tepung Tempe dan Belut sebagai tepung fungsional peningkat status gizi.
Stunting, bukan hanya istilah namun permasalahan nasional bahkan global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai. Program percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas dari Presiden Joko Widodo dan beberapa negara berkembang lainnya. Dibutuhkan program-program percepatan stunting atau pengentasan masalah undernutrition. Salah satunya melalui intervensi pangan fungsional yang dapat meningkatkan status gizi.
Fahrul Nurkolis berhasil memformulasi tepung fungsional berpotensi dalam memperbaiki status gizi, yang dikombinasi dari tepung belut dan tepung tempe. Melalui temuannya itu, yang berjudul “Effects of a combined eel and tempe flour supplementation on the improvement of protein serum, haemoglobin and IGF-1: An experimental control trials on malnourished rats”. Dari ribuan submisi, Fahrul berhasil menjadi mahasiswa termuda yang diundang untuk mempresentasikan secara oral (Oral Presenter) pada acara 4 tahunan gizi global 22nd International Congress of Nutrition yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang.
Fahrul yang dinobatkan sebagai The Best Inspiration Student 2022 pada Anugerah Kalijaga Prestasi di UIN Sunan Kalijaga ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Ir. Heri Akhmadi beserta Ibu Dubes. Pada foto dibawah ini, Fahrul mendapat wejangan dari Ibu Dubes agar selalu konsisten dalam melakukan inovasi dan penelitian demi bangsa Indonesia yang berdaya saing global.
Dalam penelitiannya pada tikus model, penelitiannya ini menunjukkan bahwa suplementasi tepung belut (Monopterus albus) dan tempe berpotensi digunakan untuk memperbaiki status gizi melalui peningkatan Protein Serum, Hemoglobin dan IGF-1. Selanjutnya, Fahrul menjelaskan bahwa sedang mempersiapkan uji klinis pada manusia bersama para profesor, termasuk ketua persatuan dokter gizi klinis Indonesia, Prof. Dr. dr. Nurpudji Astuti Taslim, MPH., Sp.GK(K) yang sekaligus Guru Besar Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin Makassar. Bahkan Professor Hardinsyah, PhD selaku Professor Gizi IPB University dan President Federations of Asian Nutrition Societies juga mendukung penuh untuk studi ini.
Pada kesempatan itu, Fahrul juga berkesempatan jumpa dan diskusi bersama para Profesor dari seluruh dunia. Bahkan ia jumpa dan diskusi penelitian bersama Professor Francisco Javier Quintana dari Harvard Medical School dan juga professor ilmu gizi dari China, Professor Junhua Han. Professor Junhua Han juga mengharapkan kedatangan Fahrul pada acara tahun 2023 yakni Asian Congress of Nutrition yang akan diselenggarakan di China.
Diharapkan penelitiannya ini dapat implementasi secara komersil sehingga bisa melihat signifikansi efek dalam percepatan penurunan stunting ataupun gizi kurang. Tak hanya itu, hal ini akan meningkatkan nilai ekonomi dari belut dan tempe itu sendiri. Fahrul berharap bisa memasarkan produk inovasi penelitian ini secara global dan melihat efek gizinya terhadap masyarakat global. (Tim Humas)