UIN Sunan Kalijaga Selenggarakan Upacara Peringati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 Kementerian Agama
Memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI yang ke 77, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Upacara Bendera, di Halaman gedung Prof. Saifuddin Zuhri, 3/1/2023. Peserta upacara terdiri dari para Dosen, Tendik, para pejabat struktural, serta pejabat fungsional. Upacara dipimpin oleh Wakil Rektor 2, bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Prof. Sahiron.
Pada upacara memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama kali ini, sejumlah 17 orang Dosen dan Tendik menerima Penghargaan Satya Lencana Karya Satya Pengabdian 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun, dari Presiden RI. Pemberian Penghargaan Satya Lencana Karya Satya dituangkan dalam Surat Keputusan Presiden RI Nomor 106/TK/Tahun 2022. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Rektor 2, Prof. Dr.phil Sahiron
Pada peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama kali ini Pimpinan UIN Sunan Kalijaga juga menyerahkan Sertifikat Rekor Muri yang belum lama ini diterima oleh Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Kalijaga karena keberhasilannya dalam melakukan Akreditasi Internasional Prodi terbanyak dalam waktu bersamaan oleh Lembaga Akreditasi Internasional FIBAA. Sertifikat Rekor Muri diserahkan oleh Ketua Senat Prof. Siswanto Masruri, Kepala Biro AAKK, Dr. Mamat Rahmatullah, dan Kepala Biro AUK, Dr. Abd. Syakur.,kepada para Dekan dan Kaprodi dari 18 Prodi yang diassesmen FIBAA. Yakni kepada Dekan Fakultas Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prof. Marhumah, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Prof. Sri Sumarni, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Prof. Dr. Inayah Rahmaniyah, Dekan Fakultas Isoshum, Dr. Moch. Sodik, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Afdawaiza. Kepada Kaprodi S3 Program Pascasarjana, Dr. Ahmad Rofiq, Kaprodi Bimbingan Konseling Islam, Slamet, S. Ag., M.Si., Kaprodi Pengembangan Masyarakat Islam, Siti Aminah, S.Sos.I., M.Si., Kaprodi Manajemen Pendidikan Islam, Dr. Zainal Arifin, Kaprodi Pendidikan Agama Islam, Prof. Eva Latipah, Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Prof. Sigit, Kaprodi S2 PIAUD, Dr. Suyadi, Kaprodi S2 PGMI, Dr. Siti Fatonah, Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab, Dr. Nurhadi, Kaprodi Studi Agama-Agama, Dr. Dian Nur Anna, Kaprodi Aqidah dan Filsafat Islam. Muh. Fatkhan, M.Hum., Kaprodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Dr. Ali Imron, Kaprodi Ilmu Hadis, Drs. Indal Abror, M. Ag., Kaprodi Ilmu Komunikasi, Dr. Rama Kertamukti, Kaprodi Sosiologi, Dr. Muryanti, Kaprodi Manajemen Keuangan Syari’ah Mukhamad Yasid Afandi, M. Ag., Kaprodi Perbankan Syari’ah, Puspita Rani Pertiwi, S.Psi., M.M.
Sementara itu dalam sambutannya membacakan Sambutan dari Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, Prof. Sahiron antara lain menyampaikan, tahun baru bukan sekadar penanda berakhirnya kalender tahun kemarin dan dimulainya kalender baru. Namun bagi insan Kementerian Agama RI, setiap pergantian tahun selalu memiliki makna khusus. Terutama mengawali tahun baru dengan memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama yang ke 77 (3/1/2023), ASN Kementerian Agama diajak untuk mengenal, memahami dan meresapi atau bertanya kembali mengapa dan untuk apa Kementerian Agama yang dulu bernama Departemen Agama ini ada.
Disampaikan, Kementerian Agama lahir tahun 1946 lalu. Dan saat ini sebagai generasi penerus Kementerian Agama, sudahkah melakukan pengabdian sebagaimana khittah kelahiran Kementerian Agama atau belum?
Oleh karena itu pada peringatan HAB ke-77 tahun ini, hendaknya seluruh ASN Kementerian Agama dapat memperbaiki niat pengabdian dan pelayanan kepada umat. “Jadikan peringatan HAB ini sekaligus sebagai penanda sejarah panjang pengabdian Kementerian Agama dalam melayani seluruh umat beragama di Indonesia, kata Prof. Sahiron.
Pada Peringatan HAB tahun lalu, Kementerian Agama menggelorakan semangat Transformasi Layanan Umat. Alhamdulillah, secara bertahap, cita bersama itu mulai terwujud dan tampak
Hasilnya.. Kini Kementerian Agama telah terlihat berubah. Birokrasinya lebih lincah dan responsif. Transformasi digital mulai berjalan, salah satunya dengan kehadiran Pusaka Super Apps, aplikasi layanan Kementerian Agama. Beragam inovasi digital juga terus dilakukan, mulai pusat hingga daerah. Semua itu merupakan upaya meningkatkan kualitas dan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama juga terus berprestasi, di level nasional dan internasional. Bukti bahwa Kementerian Agama telah berubah, diakui dan diapresiasi oleh Kementerian/ Lembaga dan publik,. Terbukti Kementerian Agama diganjar lebih dari 22 penghargaan pada tahun 2022 lalu. Kita jaga prestasi di atas. Dan tahun ini, harus lebih baik dari tahun kemarin, aku Pak Menteri yang disampaikan Prof. Sahiron.
Pada HAB ke-77 tahun 2023 ini, Kementerian Agama juga mencanangkan tagline Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat. Tugas berat mesti ditunaikan oleh seluruh ASN Kementerian Agama. Kerukunan sangat fluktuatif dan dinamis. Kerukunan sering menguji kita, lebih-lebih menjelang Pemilu 2024. Sejatinya, kerukunan adalah prasyarat pembangunan nasional. Pembangunan membutuhkan stabilitas, dan stabilitas dapat terwujud bila antar masyarakat rukun dan damai.
Di tahun politik ini, potensi terjadi ketidakrukunan di masyarakat akibat pilihan politik yang berbeda, tetap saja ada. Politisasi agama makin sering dilakukan untuk meraih efek elektoral. Politisasi tempat ibadah sebagai ajang kampanye, sudah mulai terjadi. Penggunaan politik identitas menjelang Pemilu harus diantisipasi dan mitigasi agar kerukunan umat tidak ternodai. ASN Kementerian Agama mesti belajar pada apa yang terjadi pada pesta demokrasi sebelumnya, dimana masyarakat terbelah yang hingga kini masih bisa dirasakan terutama di media sosial.
Keluarga besar Kementerian Agama, bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat harus terdepan dalam membina dan membangun suasana rukun dan damai agar perjalanan dan tahapan Pemilu dapat dinikmati sebagai pesta demokrasi dalam pengertian yang sesungguhnya. Untuk itu, semangat merawat kerukunan umat harus digelorakan seluruh ASN Kementerian Agama. Saya minta tidak ada ASN Kementerian Agama yang partisan, apalagi ikut melakukan provokasi di tengah keragaman pilihan. ASN Kementerian Agama harus menjadi simpul kerukunan dan persaudaraan. Dan yakinlah bahwa kerukunan umat akan mengantarkan pada Indonesia hebat.
Pak Menteri mengajak pada momentum HAB ke 77 ini untuk meningkatkan solidaritas organisasi. “Kita harus berada dalam satu barisan yang kuat, kokoh, dan terorganisir untuk Kementerian Agama yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tegas Yaqut Cholil Qoumas. (Tim Humas)