Riuh Tepuk Tangan Warnai Pengumuman Juara Kontingen Debat Konstitusi UIN Sunan Kalijaga dalam Ajang Olimpiade tingkat Nasional
Gemuruh tepuk tangan mewarnai pengumuman juara lomba debat konstitusi dalam ajang Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) PTKI II Tahun 2023 yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kontingen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil meraih medali perak dalam kompetisi yang mempertemukan mahasiswa antar-perguruan tinggi keagamaan Islam se-Indonesia, 15/6/2023.
Babak penyisihan yang berlangsung sengit melibatkan tim debat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melawan UIN Walisongo Semarang. Dalam mosi Putusan PN terkait Penundaan Pemilu, tim kontra dari UIN Sunan Kalijaga mampu menghadapi tantangan dengan brilian dan memperoleh hasil yang memuaskan, meloloskan mereka di babak semifinal.
Tak gentar menghadapi babak final, tim debat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali bertanding memperebutkan juara dengan penuh semangat dan ketangguhan. Mosi yang dihadapi kali ini adalah Presiden/Wakil Presiden Tiga Periode. Sebagai tim pro, mereka mampu mengartikulasikan argumen-argumen yang kuat untuk mendukung posisi mereka dengan kemampuan interpretasi yang luar biasa. Melalui perdebatan yang tajam dan konsisten, tim UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil mengungguli tim dari UIN SAIZU Purwokerto dan menjadi satu-satunya tim Pro pada sepanjang perlombaan tersebut, yang berhasil mendominasi dan unggul dari tim lawan. Ruang Teaterikal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta ini, menjadi saksi kemenangan tim Debat Konstitusi mempersembahkan medali perak pertama untuk almamater UIN Sunan Kalijaga.
Kontingen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam ajang OASE PTKI II Tahun 2023 ini diperkuat oleh tim yang terdiri dari mahasiswa yang berbakat dan berprestasi. Dimas Adi Prasetyo, mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah, Siti Mahmudah yang akrab dipanggil Muda dari program studi Perbandingan Madzhab, dan Mely Novianti, mahasiswa Ilmu Hukum. Ketiganya telah berlatih secara intensif dan menjadi tim yang solid sejak bulan Februari tahun 2023. Dalam naungan Komunitas Pemerhati Konstitusi (KPK) Fakultas Syariah dan Hukum, ketiganya mendulang pengalaman berharga dari mengikuti beragam lomba konstitusi. Mereka kemudian terpilih menjadi delegasi Kompetisi Debat Konstitusi, mewakili UIN Sunan Kalijaga, dalam ajang OASE, dengan bimbingan Peneliti pada Pusat Studi Syari'ah Konstitusi (PS2K) UIN Sunan Kalijaga, Torik Abdul Aziz Wibowo.
Kemenangan yang diraih oleh tim debat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bukanlah hanya sekadar hasil dari persiapan matang dan kemampuan akademik yang tinggi, tetapi juga merupakan wujud dari semangat juang dan kebersamaan yang erat di antara mereka. Dengan chemistry dan rasa percaya dengan rekan satu tim, telah menjadikan mereka dapat menampilkan potensi terbaiknya.
Dalam suka cita kemenangan, Dimas berbagi pesan kepada mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, "Jangan takut gagal. Kami juga pernah mengalami kegagalan dan evaluasi berulang kali, bahkan juga pernah diremehkan. Jadikan lomba yang kalian ikutimenjadi ajang pembuktian bahwa kalian mampu." Dimas yang telah menggeluti bidang debat sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah ini juga menambahkan, dengan disiplin, konsisten, target, dan ajeg yang dijaga dari persiapan hingga pelaksanaan lomba, maka kemenangan ada di depan mata.
Sementara itu, Muda menegaskan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik, "Sebisa mungkin, mulailah ikut lomba sejak awal semester. Jangan buang-buang waktu." ujarnya.
Muda juga menggarisbawahi untuk mahasiswa agar jangan mengikuti lomba dengan hanya berpikir tentang menjadi juara, tetapi fokuslah pada prosesnya. "Yang mahal itu, prosesnya. Bagaimana kita bisa membedah mosi dan menyampaikan argumen dengan baik. Itulah yang menjadibekal berharga untuk kompetisi berikutnya." tambah Muda, mahasiswa semester 6 yang terjun ke dunia debat sejak semester awal melalui Komunitas Pemerhati Konstitusi. "Proses itu berharga, jadi jangan menyesal karena baru aktif dalam lomba di semester yang sudah terlambat. Jika ada kesempatan, ikutlah lomba sejak awal karena melalui kompetisi, kita bisa memperoleh banyak ilmu dan pengalaman berharga." pungkasnya.
Alasan kesuksesan tim Debat Konstitusi, menurut Muda, juga karena adanya dukungan yang kuat dari UIN Sunan Kalijaga dalam persiapan mereka. Fasilitas yang disediakan sangat mendukung mereka dalam menjalani latihan dan persiapan. Meskipun ada tekanan untuk meraih prestasi, Muda merasa semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik dan mengharumkan almamater." Merasa sangat didukung oleh kampus. Semakin semangat sekaligus ada tekanan. Sehingga sangat ingin mempersembahkan juara untuk almamater." tutur Muda. Sementara itu, Dimas menambahkan, "Semakin kami dilayani oleh kampus, semakin kami ingin mengembalikannya dengan prestasi maksimal yang kami dapat berikan."
Melly, satu-satunya anggota tim yang masih duduk di semester 4 ini menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh kampus." Sebelum hari penting acara ini, kami merasakan bahwa segala kebutuhan kami telah disediakan oleh kampus. Dari latihan, makanan, obat-obatan, dan segala hal lainnya. Kami benar-benar merasakan bahwa kami di-support dengan begitu besar," tutur Melly dengan rasa terima kasih yang mendalam.
Kemenangan yang diraih oleh tim Debat Konstitusi ini adalah sebuah prestasi gemilang yang menunjukkan bahwa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai perguruan tinggi terakreditasi unggul, memiliki kualitas mahasiswa yang juga terbukti unggul. Dengan kualitas pendidikan yang baik dan semangat yang tinggi, sivitas akademika dapat bersaing dalam kancah nasional serta internasional. (Ihza/Doni/Alfan)