Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Raih Emas dalam Expo Desain dan Arsitektur Islam Tingkat Nasional

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga kembali menorehkan prestasi luar biasa dalam ajang Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) II Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia. Dalam kompetisi Expo Karya Inovasi Desain dan Arsitektur Islam yang diselenggarakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fany Rizki Nurfadilah, Ahmad Zamzama Nuruddin dan Dedi Irawan berhasil meraih medali emas sebagai juara 1.

Ketiga mahasiswa yang dinaungi Kartiansmara Lilih Purnaumbra, M.Sc., serta Eulis Yulianti Faridah, M.Ds., selaku pembimbingini berhasil memukau juri dengan desain inovatif mereka yang mengusung konsepgreen technologysustainability. Mereka menciptakan Islamic Biophilic Office 4.0, sebuah desain yang menggabungkan elemen arsitektur Islam dengan prinsip keberlanjutan. Melalui konsep ini, ruang kerja dapat dirancang dengan mempertimbangkan aspek lingkungan serta memberikan kenyamanan dan produktivitas bagi penggunanya.

Fany Rizki Nurfadilah, mahasiswi prodi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi,mengungkapkan kegembiraannya dapat mengikuti ajang final OASE II PTKI dan dapat mempersembahkan emas untuk almamater, "Kami sangat senang bisa meraih medali emas ini. Melalui Islamic Biophilic Office 4.0, kami ingin menghadirkan solusi arsitektur yang tidak hanya estetis, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan."

Dedi Irawan juga menambahkan, "Desain kami berfokus pada penyelesaian tantangan arsitektur global dan Sustainable Development Goals (SDGs). Kami berharap karya inovatif kami dapat memberikan inspirasi dan memberikan kontribusi positif dalam bidang desain dan arsitektur Islam." Mahasiswa semester 6 prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya ini menyampaikan salah satu momen berkesan baginya adalah saat banyak dari peserta, dosen peserta, dan juri heran dengan mereka yang bukan dari Prodi Arsitektur atau Teknik Industri, namun bisa memiliki konsep Arsitektur yang sangat bagus dan tidak terpikirkan oleh mereka dengan menjawab tantangan arsitektur global dan SDGs dengan baik.

Berbicara tentang team work, Ahmad Zamzama Nuruddin mahasiswa program studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, berbagi cerita. “Bagi saya, keseruan lomba ini adalah ketika kami membangun chemistry tim. Meskipun berbeda pendapat, kami berhasil mengatasi masalah dengan baik. Kebersamaan kami selama sebulan membawa kami pada keseruan yang lebih hebat saat final di Jakarta."

“Oiya, karena tema besar gagasan arsitektur kami adalah soal hubungan yang baik dengan alam, maka kami banyak memanfaatkan fitur alam untuk menghias expo. Untuk hal itu, kami harus mencabut daun-daun dan ranting yang ada di sekitar UIN Jakarta. Sehingga expo kami benar-benar alami”, ujar Zamzama.

Selain presentasi di expo, tim ini juga memberikan presentasi finalis sebagai bagian dari babak penjurian final. Bertempat di ruang teatrikal Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Dedi dan tim mendapatkan apresiasi atas penampilan mereka.

“Presentasi yang kami sampaikan diterima dengan baik dan positif, mendapat pujian, masukan, dan saran yang mendukung konsep karya inovasi. Keberhasilan ini merupakan hasil dari intensitas kerja keras tim setiap harinya, terutama karena tim ini terdiri dari kolaborasi fakultas yang berbeda dan baru dibentuk di OASE 2023.” ungkapnya.

Tentunya, keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh UIN Sunan Kalijaga kepada Kontingen OASE. Dukungan dan bantuan dari kampus menjadi faktor penting dalam memotivasi dan membantu mahasiswa dalam meraih prestasi.

Fany, perwakilan dari tim Kontingen OASE, mengungkapkan kebahagiaannya atas dukungan yang diberikan oleh UIN Sunan Kalijaga. "Kampus hadir dan sangat membantu! Terima kasih banyak UIN Sunan Kalijaga.," tuturnya.

Sepakat dengan Fany, Dedi juga mengapresiasi atas support yang diberikan oleh UIN Sunan Kalijaga kepada kontingen OASE. “Alhamdulillah, tim official UIN Sunan Kalijaga sangat membantu kami. Sat set dan terstruktur dengan baik, jugadosen pembimbing yang selalu memberikan kami arahan dan support terbaik. I love you UIN.” pungkas Dedi.

Prestasi ini merupakan bukti nyata akan potensi dan keunggulan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dalam menciptakan karya inovatif yang memadukan nilai-nilai agama dengan perkembangan teknologi dan keberlanjutan. Sekaligus menjadi kabar baik seiring dengan momen pembukaan Program Studi Arsitektur di UIN Sunan Kalijaga di tahun ini.

Dengan adanya Program Studi Arsitektur di UIN Sunan Kalijaga, diharapkan akan muncul generasi mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan berkomitmen untuk menghadirkan desain arsitektur yang menggabungkan nilai-nilai Islam, keberlanjutan, dan solusi terhadap tantangan global yang ada. Selain itu, diharapkan juga bahwa program ini akan memperkaya ragam studi yang ditawarkan oleh UIN Sunan Kalijaga serta berkontribusi dalam pengembangan kampus sebagai pusat pendidikan yang berfokus pada pemahaman dan implementasi nilai-nilai keislaman dalam berbagai bidang, termasuk arsitektur.

Dengan semangat kemenangan ini, UIN Sunan Kalijaga semakin siap melangkah maju dan membuka pintu kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dan bakat dalam bidang arsitektur. Prodi Arsitektur diharapkan akan menjadi wadah yang inspiratif dan mendukung bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan pengetahuan mereka dalam menciptakan desain arsitektur yang berkelanjutan, inovatif, dan mencerminkan nilai-nilai keislaman. (Ihza/Doni/Alfan)