Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Ibnu Galih Madini menjadi relawan muda dalam program eMpowering Youth Across ASEAN (EYAA) Cohort 3
Ibnu Galih Madini, atau yang biasa disapa dengan Galih (Mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), terpilih menjadi salah satu dari 12 delegasi Indonesia yang masuk dalam 120 relawan muda terpilih dari 10 negara ASEAN untuk mengikuti program eMpowering Youth Across ASEAN (EYAA) Cohort 3. Penyelenggara kegiatan ini adalah ASEAN Foundationdan Maybank Foundation. Galih dan 119 relawan muda lain memulai perjalanan EYAA Cohort 3dengan mengikuti Regional Capacity Building Workshopselama 5 hari dari tanggal 23 Juli–28 Juli 2023 di Bangkok, Thailand. Kemudian 120 relawan muda EYAA Cohort 3dibagi ke 10 grup untuk melakukan kegiatan sukarela di 5 negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Kamboja.
Galih tergabung di Grup 3: Thrive Together Projectyang diinisiasi oleh ASEAN Youth Organizationsebagai organisasi masyarakat sipil (CSO). Proyek tersebut dilaksanakan secara langsung selama 14 hari (28 Juli–11 Agustus 2023) di Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia dan akan terus dimonitoring hingga September 2023. Di dalam grup tersebut terdapat 12 anggota yang terdiri dari 10 negara ASEAN. Kesempatan emas untuk berkolaborasi antarnegara ini dimanfaatkan oleh Galih sebagai media pembelajaran dan jejaring koneksi guna membangun komunitas yang lebih baik, khususnya di Pemalang.
Galih merasakan dampak positif yang begitu luar biasa. Meskipun grup tersebut terdiri dari 10 negara ASEAN yang memiliki kultur yang beragam, namun itu justru memberikan pemahaman toleransi yang kuat dan kolaborasi produktif di dalam grup. Galih berharap program EYAA terus memberikan dampak nyata bagi pemuda dan masyarakat di kawasan ASEAN. (RTM)