Menuju Kesetaraan Digital melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental: UIN Sunan Kalijaga Gelar Pelatihan Literasi Digital untuk Mahasiswa dalam Memasuki Dunia Kerja
Dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) serta UIN Sunan Kalijaga bekerjasama gelar kegiatan pelatihan inisiasi digital untuk mahasiswa difabel se-DIY. Fokus kegiatan ini adalah untuk menyiapkan mahasiswa difabel siap dengan dunia kerja yang serba digital.
Setelah pekan lalu berhasil mengadakan pelatihan untuk siswa penyandang disabilitas, maka pekan ini pelatihan dikhususkan untuk mahasiswa penyandang disabilitas. Kegiatan lanjutan ini dilakukan pada tanggal 29 dan 30 Agustus 2023, tepatnya di Teatrikal Lantai 4, Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN Sunan Kalijaga yang diikuti oleh 85 mahasiswa penyandang disabilitas se-DIY.
Pelatihan dua hari ini mengusung tema Digital Literacy for Students with Disabilities: Entering the Workplace. Sebelum pelatihan, terlebih daluhu tim melakukan pengembangan kurikulum dan modul pelatihan dengan tema-tema literasi digital untuk penyiapan mahasiswa ke dunia kerja. Yang selanjutnya, modul-modul tersebut dilatihkan kepada para peserta. Kegiatan ini melibatkan narasumber ahli di bidang teknologi dan media komunikasi, pendidikan inklusif, digital marketing, serta kerjabilitas. Kesemua materi ini merupakan bekal penting untuk para mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang lebih luas, tak terbatas. Dua materi yang disampaikan hari ini adalah: The Power of Digital Marketing dan Kerjabilitas: Tingkatkan Partisipasi Penyandang Disabilitas.
Kegiatan pelatihan pada seri pertama hari ini membahas tema tentang The Power of Digital Marketing dan dibersamai oleh Siti Aminah, S.Sos., M.S.i bersama Noor Alfi Fajriyan, S.Pd. Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan ini, karena materi yang dibahas sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Siti Aminah dan Noor Alfi berinteraksi dengan para peserta mengenai pengalaman mereka dalam melakukan transaksi melalui kanal-kanal digital, dan ditemukan hampir keseluruhan peserta telah memanfaatkan toko online, seperti shopee, tokopedia, dan lain sebagainya. Siti Aminah menambahkan contoh-contoh media online yang bisa digunakan untuk membangun brand dan bagaimana strategi untuk meningkatkan citra brand sehingga bisa diterima oleh masyarakat. Sedangkan Noor Alfi menambahkan tips dan trik menjadi affiliate yang tentu saja menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh teman-teman mahasiswa difabel untuk mencari uang. Siti Aminah berpesan kepada para peserta agar menghindari berjualan di pinggir jalan atau di lampu merah, namun upayakan untuk berjualan secara online karena bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Pada sesi siang, dua narasumber yaitu Dr. Agung Setiawan, S.Pd.I., M.Pd.I besama Via Haiyun Karimah S.Pd membahas tema Kerjabilitas untuk meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam pembangunan. Pada penyampaian sesi siang ini, mahasiswa peserta pelatihan tidak kalah antusias dengan pelaksanaan sesi pagi, karena kerjabilitas merupakan sesuatu yang baru. Para mahasiswa dibekali oleh para nrasumber dengan informasi-informasi penting dan sejauh mana Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menjamin hak-hak penyandang disabilitas dalam memperoleh pekerjaan yang layak. Tanya jawab juga berlangsung pada siang hari ini, terutama berkisar pada bagaimana cara untuk mendaftar pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi para difabel ini. Materi ini merupakan salah satu hal yang harus dipersiapkan mereka dalam menghadapi dunia kerja. Persaingan dunia kerja yang kompleks hari ini menjadikan para mahasiswa harus membekali diri agar dapat berpartisipasi penuh dalam pekerjaannya sehingga nantinya mampu bersaing dalam dunia kerja yang krusial hari ini.