Branding Perguruan Keagamaan Tinggi Islam, Langkah dan Dampak UIN Sunan Kalijaga

Menteri Agama KH Yaqut Cholil Qoumas berkali-kali mengingatkan pentingnya branding (ciri khas) setiap PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri). Ciri khas dan pembeda akan menjadi daya jual di masyarkat baik nasional maupun nasional. Sekjend Kementrian Agama, Prof. Ali Ramdhani dan Direktur Diktis Prof. Zainul Hamdi juga menegaskan hal itu berulang kali. UIN Sunan Kalijaga merasa itu sebagai tantangan sekaligus panggilan. Betul, ketika branding itu dilaksanakan, kampus Islam Yogyakarta menarik minat tertinggi diantara 59 PTKIN di Indonesia selama tahun 2021, 2022, 20203, dan mungkin 2024. Civitas akademika UIN Sunan Kalijaga harus bersyukur dan terus berfikir positif atas langkah-langkahnya.

Pada Tangal 29 Maret 2024 panitia nasional SPAN PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional Pertuguruan Tinggi Islam Negeri) melaksanakan sidang kelulusan di Jakarta. UIN Sunan Kalijaga tidak hanya menerima pendaftar terbanyak tahun 2024, tetapi juga 7 program studi (prodi) terketat di level nasional dalam sistem penerimaan mahasiswa lewat jalur SPAN ini. Ada 10 program studi favorit yang menjadi pilihan para calon mahasiswa di level nasional. 7 prodi UIN Sunan Kalijaga mendominasi. Dua prodi dari UIN Sunan Gunung Jati Bandung dan satu prodi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yang paling terfavorit adalah prodi Bimbingan dan Konseling, fakultas Dakwah, Islam UIN Sunan Kalijaga dengan daya tampung hanya 19. Total pendaftar 3783. Ketetatannya mencapai 1: 200. Setiap dua ratus pendaftar hanya satu yang diterima. Ranking kedua adalah Penddikan Agama Islam, fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga, dengan ketatan 1: 199. Ada 4764 pendaftar merebut 24 kursi. Ketiga adalah Komunikasi dan Penyiaran Islam, fakultas Dakwah, UIN Sunan Kalijaga. Ada 3997 pendaftar memperebutkan 23 kursi. Tingkat ketetatan 1: 147. Keempat adalah ekonomi syariah fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dengan ketatatan 1: 154. Pendaftarnya ada 4897, sedangkan kursi tersedia hanya 32.

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga juga favorit bagi calon mahasiswa. Prodi ini menerima pendaftar lewat jalur SPAN sebanyak 2451 memperebutkan kursi 20 kursi yang ada. Ketetan levelnya 1: 123. Perbankan Syariah, fakultas FEBI, adalah prodi yang diminati 3662 calon mahasiswa. Kuris tersedia 32. Ketetannya 1: 115. Dan prodi yang ketujuh dari UIN Sunan Kalijaga yang masuk sepuluh besar adalah Manajemen Keuangan Syariah, FEBI, dengan pendaftar sejumlah 3117. Kursi tersedia sebanyak 32. Ketetatannya 1: 98.

Tujuh prodi favorit itu ada di tiga fakultas Dakwah, FEBI, dan Tarbiyah. Ekonomi tentu saja sangat trendi di kalangan PTKI. Fakultas itu telah banyak menjalin Kerjasama dengan berbagai bank, perusahaan, dan BUMN (Badan Usaha Mili Pemerintah). Kerjasama dalam dan luar negeri juga sering dilakukan. FEBI sering mengadakan seminar internasional dan nasional. Dalam seminar itu mendatangkan banyak narasumber kompeten level nasional dan internasional. FEBI juga mengirimkan dosen dan mahasiswanya ke luar untuk program MBKM (Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka). Jadi FEBI UIN Sunan Kalijaga menarik minat banyak calon mahasiswa wajar karena yang telah dilakukan selama 3 tahun terakhir ini menarik perhatian media, calon mahasiswa dan para orang tua.

Fakultas Tarbiyah memang fakultas tua yang sudah lama menarik minat calon mahassiwa. Prodi di Tarbiyah rata-rata memang menjanjikan lapangan pekerjaan yang jelas. Menjadi guru memang profesi yang mulia. Profesi ini juga mudah terserap lapangan kerja. Banyaknya jumlah sekolah dasar dan menengah di Indonesia juga menjadikan prodi-prodi di Tarbiyah banyak diminati. Sama dengan FEBI Tarbiyah telah melakukan banyak hal dalam jangka tiga tahun terakhir, seminar internasional, MBKM, dan kerjasama dengan instansi pemerintah.

Fakultas Dakwah mempunyai alur yang unik dalam sejarahnya. Fakultas Dakwah dahulu bagian dari fakultas Ushuluddin. Namun akhirnya menjadi fakultas tersendiri. Tiga puluh tahun lalu, fakultas Dakwah tidak banyak menarik perhatian. Banyak yang menempatkan prodi-prodi di fakultas Dakwah sebagai pilihan kedua. Namun sejak adanya baru yang sesuai dengan tuntutan masyarakat, pasar, dan profesi anak-anak saat ini, fakultas Dakwah menjadi favorit. Bimbingan dan Konseling Islam menjadi favorit karena mengarah pada psikologi dan sekaligus menjawab tantangan anak-anak generasi milenial. Bimbingan dan Konseling menjadi prodi terfavorit.

Begitu juga prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Prodi ini menjadi favorit karena juga tuntutan dunia yang serba digital ini. Prodi ini tentu mengajarkan mahasiwa soal jurnalisme dan komunikasi secara umum. Pasar membutuhkan ini. Negara dan bangsa tentu juga.

Dalam tiga tahun terakhir, 2021, 2022, 2023, UIN Sunan Kalijaga menjadi PTKI favorit dalam banyak versi pendaftaran, dari SPAN, UMPTKIN, serta jalur Mandiri. Tiga tahun itu branding UIN Sunan Kalijaga tampaknya ditangkap masyarakat. UIN Sunan Kalijaga berusaha menjadi kampus yang ramah, aman dan nyaman terhadap semua iman, golongan, dan kelompok masayarakat. Citra itu dibentuk dengan berbagai even dan usaha yang sungguh-sungguh. Prestasi para mahasiswa juga terus menerus meningkat baik level nasional dan internasional. Acara nasional dan internasional juga sering diadakan di kampus ini.

Pendekatan seni juga digunakan. Beberapa kali kampus UIN Sunan Kalijaga mengadakan pameran lukisan, melukis on the spot, dan lain-lain. Setiap acara diusahakan dengan gelar seni, musik, tari, atau Lukis. Sesuai dengan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Kepercayaan masyarakat pada UIN Sunan Kalijaga tidak boleh disia-siakan dan lewatkan. Kampus dengan nama Wali Jawa ini harus mewujudkan dirinya sesuai dengan nama wali itu: ramah budaya, seni, dan semua golongan, professional, berdedikasi, dan berorientasi nasional dan internasional.

Gambar hasil rapat kelulusan sidang Panitia Nasional SPAN 2024 di Jakarta.

Artikel ini sudah terbit di beberapa web, salah satunya arina.id

https://arina.id/khazanah/ar-4AJId/branding-perguruan-keagamaan-tinggi-islam--langkah-dan-dampak-uin-sunan-kalijaga-yogyakarta
(Al Makin Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)